(Maaf kalau ganggu notif di wp karena banyak publish ulang🙏🏻. Publish ulang karena banyak yang gak bisa ke buka dan kosong. Terima kasih.)
Happy reading💕
❣❣❣
Terlihat Zaina berjalan cepat diikuti Ridwan di belakangnya, beberapa pengunjung Mall yang melihat itu pasti mereka pasangan kekasih yang sedang bertengkar. Muka Zaina sudah sangat ditekuk kesal. Berbeda dengan Ridwan yang masih terus memasang wajah santainya.
Saat sampai di depan pintu Mall, Zaina menatap belakang dan melihat Ridwan dengan tajam. Ditatap seperti itu tidak membuat Ridwan takut ia terus berjalan santai menghampiri Zaina.
"Dasar cowok nyebelin!" teriak Zaina lalu kembali berjalan meninggalakan Ridwan.
Ridwan hanya menggelengkan kepalanya singkat, lalu kembali mengejar Zaina. Saat sampai di pinggir jalan Zaina langsung menyetop taksi dan masuk begitu saja. Ketika Ridwan sampai di tempat Zaina berdiri tadi taksi itu sudah berjalan meninggalkan Ridwan.
Di dalam taksi Zaina hanya diam setelah mengucapkan alamat rumahnya. Ia sangat kesal dengan Ridwan yang menolak ajakannya. Saat sampai rumahnya pun Zaina langsung masuk tanpa salam, bahkan Mommy pun ia lewati begitu saja.
"Sayang kamu kenapa? Kok pulang sendiri?" tanya Mommy Zaina.
Zaina diam dan berlalu ke kamar dengan membanting pintu. Lalu, membenamkan wajahnya di bantal. Ia sangat sebal dengan Ridwan, ia berpikir kenapa semua orang tidak memihaknya. Namun, bukan itu yang membuatnya sedih, tapi karena satu kalimat yang membuat hatinya sakit. Zaina menatap langit-langit kamarnya dan tak terasa air matanya jatuh.
"Segitu murahan kah gue di mata lo?"
Flashback On
"Gimana kalau kita kerja sama aja," ucap Zaina misterius.
Ridwan menghentikan langkahnya dan manatap Zaina.
"Maksudnya?" tanya Ridwan tidak mengerti.
"Ya kita kerja sama buat pisahin mereka berdua, Juna dan Icha. Lo suka Icha, gue suka Juna. Impaskan gak ada yang dirugiin, lo bisa nikahin cewek idaman lo itu dan gue bisa sama Juna," jelas Zaina membuat Ridwan diam membeku.
"Gimana? Lo setuju kan?" tanya Zaina lagi.
Ridwan diam nampak berpikir, hati dan otaknya sedang berkecambuk. Apa ia harus menerimanya? Saat mengetahui fakta di hatinya masih terselip nama Icha, sosok yang ia impikan dan dulu selalu ia sebut dalam setiap doanya.
"Enggak," jawab Ridwan singkat dengan wajah datar.
Zaina menatap tidak percaya, "Kenapa? Lo takut? Gak perlu takut, ini itu namanya perjuangan cinta."
"Zaina, jangan pernah merendahkan harga diri kamu hanya karena cinta," tutur Ridwan menatap Zaina dingin.
"Maksud lo apa? Lo mau bilang gue cewek murahan!" Kesal Zaina mendengar ucapan Ridwan yang seperti mengejeknya.
"Bukan seperti itu, tap-," belum selesai berucap Zaina sudah pergi begitu saja meninggalkan Ridwan.
Flashback Off
❣❣❣
Ridwan menghela napas kala hanya bisa menatap dari jauh taksi itu, ia mengikuti Zaina hanya tidak mau Zaina kenapa-kenapa akibat marah padanya. Akhirnya, Ridwan pergi menuju basement tempat ia memarkirkan mobilnya. Ia berniat ke rumah Zaina untuk memastikan gadis itu sampai rumah atau tidak. Bagaimana pun tadi Zaina pergi bersamanya dan ia juga tidak mau terjadi hal buruk pada Zaina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Bidadari Ku ✔
Spiritual⚠️COMPLETED ⚠️DON'T COPY MY STORY, PLEASE ⚠️SEQUEL "IMAMKU BADBOY" ******** Romace-spiritual Dear Bidadari ku Mengenal mu adalah suatu keberuntungan untuk ku, apalagi bisa menikahi mu Terima kasih telah sudi menerima ku sebagai pelengkap iman mu Te...