30

17.4K 1.6K 288
                                    

Assalamualaikum Wr.Wb

Oke sebelum baca aku mau kasih tau dan minta maaf karena prank kemarin😅. Maaf ya udah bikin nangis🙏🏻

Sumpah aku kaget banget part kemarin tembus 600 komen, biasanya gak sampai segitu😂🤧

Aku seneng banget sama respon kalian kemarin, jadi aku akan kabulkan doa kalian🎉. Sampai ada yang neror aku suruh bikin Icha hidup lagi, bukannya takut malah menurut aku lucu😂. Aku berhasil dapetin feel kalian, pokoknya makasih banget. Aku terharu sama respon kalian.

Sebenernya aku itu tipikal orang yang kurang suka cerita sad ending, tapi aku kali ini lagi coba challenge diri aku supaya bikin cerita sad ending. Tapi, kayaknya aku gak sanggup kalau harus di cerita ini. Jadi, aku bakal bikin cerita sad ending di cerita lain. Itulah kenapa aku bikin part 29 kayak gitu, tadinya mau bikin cerita ini sad ending tapi gak jadi😅

Part kali ini lebih panjang dari biasanya, spesial aku kasih buat kalian❤. Semoga kalian suka dan gak ngecewain.

Jangan lupa vote dan komennya, OK👌🏻

Love you my readers❤

Wassalamualaikum Wr.Wb

❣❣❣

"Jun?Juna?" 

Juna perlahan membuka matanya dan di depannya Juna melihat wajah bidadarinya siapa lagi kalau bukan Icha. Sedangkan, Icha mengernyit bingung dan khawatir kala mendapati Juna tertidur sembari menangis. Tanpa aba-aba Juna langsung bangun dan memeluk Icha, lalu menangis kembali sehingga membuat Icha semakin bingung. Icha menatap Akbar yang ada di sana juga sembari membalas pelukan Juna dan mengusap punggungnya.

"Kalian ngobrol aja dulu, gue tunggu di luar ya?" ucap Akbar berusaha memahami situasi yang sepertinya Juna dan Icha butuh bicara berdua.

Icha menganggukan kepalanya. "Juna kamu kenapa?"

"Aku mohon jangan tinggalin aku," balas Juna dengan suara serak.

"Aku tau nih, pasti kemarin malam kamu gak baca doa sebelum tidur jadinya mimpi buruk deh," tutur Icha seraya terkekeh pelan.

"Mimpi?" Juna mengurai pelukan itu dan langsung menangkup wajah Icha.

"I-ini beneran kamu kan Cha? Aku gak lagi mimpi kan? Kamu masih hidup kan? Kamu gak ninggalin aku kan?" tanya Juna secara beruntun sembari matanya terus menangis ia tidak peduli Icha akan mengatakannya lelaki cengeng atau apalah itu.

"Aku di sini Juna, aku gak ninggalin kamu," balas Icha seraya tersenyum.

Terlihat mata Juna kembali berkaca-kaca dan setetes air mata turun kembali. Icha tersenyum lalu menghapus air mata Juna dengan ibu jarinya dan langsung menyenderkan kepalanya di bahu Juna.

"Kamu gak perlu takut kalau aku ninggalin kamu karena aku akan selalu ada di sini meski kita jauh," ucap Icha seraya menunjuk dada Juna, "Kalau aku pergi itu takdir dari Allah karena sesungguhnya pertemuan dan perpisahan itu datangnya dari Allah."

"Jangan ngomong gitu lagi, omongan kamu sama kayak di mimpi. Jangan bikin aku semakin takut," balas Juna seraya menggenggam tangan Icha begitu erat.

Icha tersenyum singkat. "Semenakutkan itukah mimpi kamu?"

"Iya, aku mimpi kalau kamu i-"

"Udah gak usah diceritain, mimpi buruk itu gak boleh diceritain karena mimpi buruk datang dari setan. Lain kali jangan lupa berdoa sebelum tidur, kalau perlu baca surah tiga qul, dan baca ayat kursi. Selain itu biasain juga sebelum tidur wudu," potong Icha. Ia tidak mau mendengar mimpi Juna karena yang diucapkannya itu memang benar mimpi buruk datangnya dari setan.

Dear Bidadari Ku ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang