14

25.1K 1.5K 245
                                    

Happy reading💕

❣❣❣

Sambil menunggu pikiran Icha pun terbayang saat Juna menyuruhnya naik angkutan umum demi Zaina. Bukannya Icha manja, tapi entah kenapa alasan Juna membuat ia sedikit tidak rela. Icha berpikir apa Zaina jauh lebih penting darinya? Hingga lamunannya buyar kala seseorang yang baru saja turun dari mobil memberikan salam untuk Icha.

"Assalamualikum." Salam orang itu dengan senyum miliknya yang terlihat menawan.

❣❣❣

"Wa'alaikuksalam. Kak Ridwan?" Ucap Icha tidak percaya.

"Hai, apa kabar?" Balas Ridwan dengan senyum diakhir kalimatnya.

"Alhamdulillah, baik. Kok Kak Ridwan ada di sini? Bukannya Kak Ridwan dapat beasiswa di Inggris?" Tanya Icha lagi.

Ridwan tersenyum, "Ada urusan yang harus diselesaikan dulu di sini jadi pulang dulu. Kamu mau ke kampus?"

Icha menganggukan kepalanya.

"Juna mana? Kok gak diantar dia?" Tanya Ridwan lagi.

Icha menundukan kepalanya dan tersenyum kecut, "Dia ada urusan lain."

"Oh, mau aku anter? Kebetulan aku gak lagi buru-buru." Tawar Ridwan membuat Icha berpikir.

Icha melihat jam tangannya dan menunjukan kalau sekitar 30 menit lagi akan masuk kelas. Sedangkan, bila menunggu bus pun belum tentu dapat sebentar lagi. Bisa-bisa ia akan telat masuk kelas dan tidak diperbolehkan masuk kelas.

"Emangnya gak ngerepotin?" Tanya Icha memastikan.

"Kalau repot aku gak mungkin nawarin kamu Cha." Balas Ridwan seraya terkekeh.

Icha menampilkan cengirannya, "Yaudah deh."

Lalu, Icha berjalan mengikuti Ridwan untuk masuk mobil. Icha duduk di kursi belakang karena menghindari yang namanya salah paham, bukan bermaksud tidak sopan seperti menjadikan Ridwan supir.

Selama diperjalanan, Ridwan dan Icha sesekali mengobrol bersama membuat keduanya terlihat akrab. Jujur Icha merindukan saat-saat hangat bersama dengan Ridwan, sejak Ridwan tau kalau Icha sudah menikah ia terlihat menjaga jarak. Sosok Kakak yang selama ini menjaganya seperti hilang, tapi sekarang ia bisa merasakan lagi walau hanya sebentar.

"Kak Ridwan kapan ke Inggris lagi?" Tanya Icha dengan wajah polosnya.

"Ck baru juga dateng udah disuruh balik lagi." Sindir Ridwan dengan nada canda.

"Gak gitu Kak, Icha kan cuma nanya." Balas Icha seraya memanyunkan bibirnya.

"Dasar, udah sampe nih." Tutur Ridwan sembari keluar mobil membuat Icha mengernyit bingung.

Ridwan membukakan pintu mobil untuk Icha membuat ia merasa istimewa. Lagi pula, siapa wanita yang tidak baper diperlakukan seperti itu. Tapi, Icha langsung beristigfar kala mengingat ia sudah menikah.

Saat keluar mobil banyak mata yang menatap ke arahnya, Icha tau mungkin mereka heran siapa laki-laki yang sedang bersama Icha. Tidak seperti biasanya Juna yang mengantar.

"Makasih ya Kak." Ucap Icha dengan senyum di akhirnya.

"Sama-sama, sana masuk belajar yang bener." Balas Ridwan yang dibalas anggukan oleh Icha.

"Aku masuk dulu ya Kak, hati-hati di jalan. Assalamualaikum." Setelah mengucapkan itu Icha berlari kecil menuju kelasnya.

"Wa'alaikumsalam." Balas Ridwan sembari menatap kepergian Icha dengan senyum yang sulit diartikan.

Dear Bidadari Ku ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang