BAB 4

8.9K 309 4
                                    

Note : ada versi lain dari cerita Gevan, bisa dicek di profile aku
.
.

Setelah rapat osis Lisa kembali kedalam kelas dan melihat Vania tengah senyum senyum sendiri.

" Oi kenapa lo " - Lisa.

Vania tetap tidak merespon. Dan senyuman licik terpaut diwajah Lisa.

" KEBAKARAN KEBAKARAN " - teriak Lisa tak merasa tak berdosa.

" HA KEBAKARAN? API APIII TOLONGGG ADA APII " - Vania pun yang langsung mendengar ucapan Lisa, langsung merespon dengan panik.

" sialan! Lo kalo mau ngerjain gue liat situasi dong " - Vania.

" Udah ah buruan pulang capek gue " - Lisa.

---
Sesampainya dirumah Vania, mereka berdua tak langsung masuk.

" kenapa ngelamun, ayo masuk! " - suruh Lisa.

" ini rumah gue, harusnya gue yang gitu " - Vania.

" ehiya lupa. Lo ngapain ngelamun gitu " - Lisa.

" Mama tiri gue sama saudara tiri gue kayaknya udah pulang deh, itu ada mobilnya " - Vania.

Vania hanya tinggal bertiga dengan Ibu tirinya dan kakak tirinya yaitu Marvel. Karena ayahnya selalu bekerja diluar kota.

" terus apa masalahnya cong " - Lisa.

" Ini kita pulang jam 6 ,gue takut dimarahi " - Vania.

" ahela sans, kan ada gue " - Lisa.

Mereka pun masuk dengan mengetok pintu terlebih dahulu. Kalau masuk rumahnya nunggu Alvan pinter lama soalnya.

tok..tok..tok

" Asalamualaikum " - ucap Vania & Lisa.

Karena tidak ada jawaban, mereka masuk dengan langkah jinjit dan hati hati.

" KENAPA KAM... "- Leta ( Mama Tiri Vania ).

Suara Leta terdengar dengan tiba tiba. Dan Lisa segera memotong pembicaraan Leta keburu kemarahan Leta memuncak.

" eh Tante Leta, gimana kabarnya? Ini saya bawakan martabak tante, sekalian saya juga mau menginap disini " - Lisa.

" Ah Lisa cantik, main ke rumah lagi, kapan kapan kalau main ke rumah jangan cuma bawa martabak, bawa juga roti bakar, nasi goreng, bakso, burger, pizza, sate padang, soto madura, minumannya thai tea sekalian, Tante bakal terima dengan ikhlas kok " - Leta.

Emak sama anak sama aja - batin Lisa.

" Eh iya nanti kapan kapan Lisa bawakan ya " - Lisa.

" Ehiya Tante, aku masuk kekamar dulu yah " - Vania.

Vania memang tidak memanggil Ibu tirinya dengan sebutan Mama/Ibu/Bunda/Mami . Karena menurutnya tidak ada yang bisa menggantikan ibu yang sudah melahirkannya. Ibunya yang sudah meninggal 2 tahun lalu dan ayahnya menikah lagi.

" untung lo pinter. Btw lo beli martabak dimana? Kan kita barengan, kita juga ga mampir mampir tadi " - Vania.

" gue kan pinter gak kaya lo. Tadi setelah rapat osis gue sebenarnya gak langsung ke kelas, tapi gue beli martabak pake Go-food, karena gue tau kita bakalan pulang agak sore an, dan pasti emak tiri lo bakalan marah makannya gue pesen martabak " - jelas Lisa panjang lebar.

" CERDASSS! " - Vania.

Yang mereka berdua lakukan dikamar Vania ya hanya memakan snack, nonton TV, tiduran, dll.

GeVania [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang