BAB 19

5.4K 193 0
                                    

Note : ada versi lain dari cerita Gevan, bisa dicek di profile aku
.
.

Setelah makan malam Vania bergegas menuju rumah Ady. Dirinya bersiap untuk melihat hasil tes DNA yang kemarin malam dilakukan.

" akhirnya kamu sampe juga disini. " ucap Ady.

" asal lo tau, gue susah banget dapet ijin keluar malem gini kecuali acara sekolah or diajak Lisa. " ucap Vania.

" yaudah berangkat sekarang aja. " ucap Nenek Ady.

                               ***
Sesampainya di tempat tes DNA, Vania, Ady, Nenek Ady, dan Mama Ady masuk ke ruangan.

Dokter memberikan satu amplop yang dimana berisi hasil dari tes DNA semalam.

" buka sekarang dong. " ucap Ady.

Nenek Ady membuka amplop itu pelan pelan dan membaca hasilnya. Lalu tersenyum ke arah ketiga orang didepannya.

" kau benar cucu perempuanku. " ucap Nenek Ady lalu refleks memeluk Vania.

Ady merebut kertas yang berada di tangan neneknya dan membaca hasilnya.

PAPAH SANGAT KEJAM! - Vania membatin dan mengepal kedua tangannya.

" ayo pulang kita bicarakan saja dirumah. " ucap nenek Ady mengajak pulang.

-

Mereka berempat duduk di ruang keluarga milik Ady.

" kita sudah berkumpul seperti dulu lagi. " ucap nenek Ady.

" Mama juga senang, iya kan Ma? " tanya Ady.

" iya. " ucap Via.

Arinda Arvia, biasa dikenal dengan Via, wajahnya cantik dengan rambut sebahu, sayangnya dirinya mengalami gangguan jiwa namun tak parah, dan keluarga pun lebih memilih Via di rawat oleh mereka, diajak ngobrol pun tak semua nya nyambung dan pandangannya selalu kosong. Datangnya Vania, anak keduanya membuat Via akhir akhir ini selalu tersenyum, berbeda dengan hari hari kemarin yang kadang sering mengamuk, dan hampir ingin menyelakai dirinya sendiri.

" datangnya Vania, mungkin bisa membantu mengobati gangguan mental Mama mu Dy. " ucap Nenek Ady.

" iya. " ucap Ady.

" apa aku boleh tidur dirumah ini? " ucap Vania.

" tentu, tapi saatnya gak tepat. Nenek akan buat rencana untuk Papa mu! " ucap Nenek Ady.

" apa? " ucap Vania.

Nenek Ady yang bernama Maya itu membisikan sesuatu di kuping Vania.

Lalu Vania mengangguki perkataan Maya.

...

Vania ikut duduk di ruang keluarga bersama Mama Tirinya Leta, Marvel, dan Papa nya.

" kenapa wajah lo bingung gitu? Kakak kelas yang lo suka udah punya pacar ya? Kasian banget lo, miris. " ucap Marvel.

" sembarangan! Enggak lah. " ucap Vania.

" wihh Anak Mama udah suka sukaan sama anak nih ya. " goda Leta.

" orangnya kayak apa sih yang kamu suka? " tanya Papa Vania.

" nanti Vania kenalin, tapi lebih kasihan Marvel tuh, cinta beda keyakinan HAHA, lebih miris dua kali lipat. " ejek Vania.

" bodoamat! " ucap Marvel.

" emang lo lagi bingung kenapa sih? . " tanya Marvel.

" mau bikin cerita di Wattpad tapi bingung nama tokohnya siapa. " ucao Vania.

GeVania [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang