Note : ada versi lain dari cerita Gevan, bisa dicek di profile aku
.
.Ini mungkin sudah satu bulan sejak 'masalah' itu terjadi. Gevan terus terusan meminta maaf dengan cara apapun kepada Vania.
Dirinya selalu menjemput Vania namun Vania selalu menolak, mengirimkan barang barang romantis, namun Vania buang, Gevan terus terusan menelpon, menghampiri ke rumahnya, namun tetap saja Vania tolak.
Dan semenjak itu pula, pola hidup Vania menjadi tak teratur, sering sekali telat makan, begadang menonton drakor untuk menenangkan hatinya sampai jam 3 pagi, berangkat sekolah selalu telat, membolos saat jam pelajaran, dll. Seolah olah kejadian itu memberikan dampak yang sangat buruk bagi Vania.
...
Saat ini Vania sedang tertidur di meja kelasnya, karena kebetulan ini jam kosong selama 2 jam.
" Van " panggil Lisa.
" hm " hanya dibalas dengan deheman karena Vania sangat mengantuk siang ini.
" Gue mau ngomong sama lo " ucap Lisa.
" apa? "
" ih lo bangun dulu, tatap gue " ucap Lisa menggoyang goyangkan tangan Vania.
" males, gue ngantuk banget " ucap Vania masih dalam setengah sadar dalam tidurnya.
Mau tak mau Lisa dibantu dengan Yoshi (teman sekelas) menarik Vania dengan cara paksa.
" gue mau to the point, lo dengerin gue. Dan gue minta tolong Yoshi buat sanggain tubuh lo karena, gue tau lo masih setengah sadar " ucap Lisa.
" yaudah apa? " tanya Vania.
" Lo semenjak tau Gevan selingkuh sama Naomi, hidup lo serasa gak jelas banget, lo jadi nakal sorry kalo gue kasar, tapi itu yang gue sama Bintang rasain waktu temenan sama lo " ucap Lisa.
" yaudah kalo lo gak mau temenan sama gue, temenan aja sama Yoshi, ya ga Yos? " ucap Vania melirik Yoshi lalu menguap.
" Bukan gitu maksud gue, kita temenan berapa lama sih? Bukan cuma setahun dua tahun Van, gue tau banget sifat lo. Akhir akhir ini lo sering kena hukum guru, jarang makan, sampe mata lo item gitu. Mental lo itu kayak ke ganggu. " ucap Lisa menjelaskan terang terangan.
" terus? " tanya Vania.
" gue peduli banget sama lo, emang semua ini gak bisa diperbaiki? Lo gak sayang sama diri lo sendiri yang lo sendiri ga ngerasa kalo akhir akhir ini lo sering siksa diri lo? " tanya Lisa.
" ga ada yang bisa diperbaiki " ucap Vania lalu meminum botol minum yang ada di sebelah Yoshi.
" Gevan sering banget kan ngucapin kata 'Van aku bisa jelasin'? Kenapa lo ga coba dengerin penjelasan dia? Kenapa hanya dengan omongan adik kelas temeniya Naomi lo langsung percaya? Lo jangan egois Van " ucap Lisa.
" Penjelasan? Basi ahah " ucap Vania lalu langsung tertawa.
" Plis kali ini lo dengerin gue, ikutin saran gue, lo habis pulang sekolah temui Gevan, biar gue anter sama Bintang kalo perlu ajak kak Rafka " ucap Lisa.
" males " ucap Vania.
" Yaudah kalo ga mau, lo ga usah harep harepin main lagi sama gue dan Bintang, anggap aja kita ga pernah berteman. Gue mau mengajukan pindah kelas biar sekelas sama Bintang, bye " ucap Lisa lalu bangkit dari duduknya.
" eh, Oke " ucap Vania menarik tangan Lisa dan menyetujui saran Lisa, Lisa langsung tersenyum sumringah.
" sekarang lo cuci muka dulu gih " ucap Lisa, dan Vania langsung bangkit dari duduknya menuju toilet.
KAMU SEDANG MEMBACA
GeVania [END]
Teen FictionNOTE : aku sarankan kalian NGGAK USAH baca cerita ini ya. ini cerita yang aku buat waktu aku smp alurnya jelek dan ceritanya kayak sampah. terimakasih. tapi jika kalian kekeh mau baca ya terserah aku nggak melarang, tapi tolong jangan tinggalkan kom...