Vania berjalan menyusuri lorong setelah di panggil adik kelas untuk menemui Rafka.
Vania melirik ke seluruh penjuru lapangan, matanya menyipit setelah melihat orang yang dirinya cari sedang duduk di sisi lapangan basket.
" kak " panggil Vania lalu duduk disebelah Rafka.
" nih " ucap Rafka sambil menyodorkan minuman kepada Vania.
" makasih. Emm.. PBB nya udah selesai? " tanya Vania karena melihat keadaan lapanhan yang benar benar sepi.
" udah dari 5 menit lalu " ucap Rafka. Keadaan benar benar canggung.
" lo anak panahan ya? " tanya Rafka pada Vania. " yoi "
" gue sering liat lo lagi manah kalo gue abis PKS " ucap Rafka.
" kok gue ga pernah liat lo sebelumnya? " tanya Vania.
" lo terlalu cuek dengan keadaan sekitar " ucap Rafka.
" kalo gue terlalu cuek, berarti lo perhatiin gue dong? " tanya Vania.
" lo pacarnya kak Gevan? " tanya Rafka. Aneh, Rafka benar benar aneh, ia langsung mengalihkan pembicaraan tanpa menjawab pertanyaan Vania.
" yoi " ucap Vania.
Kemudian suasana menjadi mendung dan rintikan air berjatuhan ke tanah. Rafka dan Vania langsung menepi ke depan ruang osis.
" Van, nih " panggil Bintang sembari menyodorkan sebungkus seblak kepada Vania.
" bahh tumben lo " ucap Vania.
" buat gue mana? " Rafka mengulurkan tangannya.
" eh kak Rafka, ga bilang sih. Kan gue jadinya ga beliin " ucap Bintang.
Bintang membuka bungkus seblak itu lalu langsung melahapnya.
" gue kesana dulu ya " ucap Rafka pamit untuk bergabung dengan teman laki laki lainnya dan dibalas dengan anggukan oleh Vania.
" emm kak Rafka sekilas mirip kak Gevan ya, sama sama cakep " ucap Bintang disela sela makannya.
" kunyah dulu terus ditelen jangan ngobrol, kalo lo kesedak gue gak tanggung jawab " ucap Vania.
Uhk hoek
" eh eh napa lo, kesedak beneran? " tanya Vania dan tak ada jawaban dari Bintang.
Vania otomatis menampar punggung Bintang kuat kuat.
" Hoek " Bintang memuntahkan satu buah bakso utuh dari seblak.
" wah gila lo nelen bakso bunder kaya gitu anjir " ucap Vania masih tak percaya apa yang dirinya lihat.
" minum minum " pinta Bintang. Vania langsung menyodorkan minum yang dirinya dapat dari Rafka tadi.
" makasih " ucap Bintang lalu menyengir. Setelahnya tanpa kapok, Bintang melanjutkan makan seblak yang tinggal setengahnya itu.
...
Vania berjalan menyurusi lorong sekolah, ini sudah jam 4 sore, dirinya pulang telat karena harus membantu anak osis untuk memperisapkan demo ekskul yang akan diadakan besok.
Vania melirik ke segala penjuru arah di halaman sekolahnya, Ah itu dia.
Mobil Agya berwarna putih sudah menunggunya, Vania langsung menghampiri mobil tersebut." maaf nunggunya lama ya? " tanya Vania pada Gevan.
" ga terlalu, baru sekitar 10 menit " ucap Gevan.
Gevan langsung melajukan mobilnya.
" gimana hari ini? Masuk kelas apa? " tanya Gevan disela sela perjalanan.
![](https://img.wattpad.com/cover/150899741-288-k348327.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
GeVania [END]
أدب المراهقينNOTE : aku sarankan kalian NGGAK USAH baca cerita ini ya. ini cerita yang aku buat waktu aku smp alurnya jelek dan ceritanya kayak sampah. terimakasih. tapi jika kalian kekeh mau baca ya terserah aku nggak melarang, tapi tolong jangan tinggalkan kom...