BAB 39

5.2K 196 17
                                    

Note : ada versi lain dari cerita Gevan, bisa dicek di profile aku
.
.

Sudah hampir tiga jam kerjaan Vania hanya melamun dan uring uringan diatas kasurnya, perasaan Vania saat ini tak bisa diutarakan. Gevan pun belum memberinya kabar sedari tadi.

Apa Gevan sedang bersama Naomi? Apa lagi dinner bareng Naomi?

Kedua pertanyaan itu terus berputar dikepala Vania, dirinya memutuskan untuk menutup kepalanya dengan bantal.

tiba tibtoa ponselnya bergetar dan bertuliskan panggilan dari Gevan. Lalu menerima panggilan darinya. Meski perasaannya kini sedang hancur se hancur hancurnya, Vania tak bisa menolak apa kata hatinya yang masih menyebut nama Gevan sangat dalam.

" hallo Van "

" iya "

" lagi apa "

" rebahan aja "

" udah makan belum? "

" udah "

" ada cerita apa hari ini "

" gaada "

" tumben banget, lagi badmood ya? Soalnya kamu jawab telpon dari aku ga se excited kaya biasanya "

" gpp "

" apa mau aku kirimin pringles? "

" ga usah "

" kamu kenapa si, kalo ada masalah cerita sama aku by "

Vania melirik ke segala arah untuk mencari sesuatu yang bisa dijadikan alasan.

" aku mau print tulisan, tapi mesin printer dirumah aku rusak, padahal besok dikumpulin dijadiin makalah "

" kamu siap siap, aku otw ke rumah mu sekarang "

Gevan mematikan panggilannya sepihak, sepertinya Vania salah mencari alasan untuk itu.

Buru buru Vania mencari pakaian nya dilemari, karena sejak tadi dirinya masih mengenakan seragam sekolahnya.

Lalu Vania mengambil perfume untuk disemprotkan di seluruh tubuh dan merapikan rambut nya di depan cermin berbentuk persegi panjang dikamarnya.

...

Gevan melihat pemandangan jalan raya saat malam hari yang cukup ramai lewat kaca mobilnya. Ya, saat ini dirinya sedang bersama Vania untuk perjalanan pulang setelah mengantar Vania mengeprint tulisan dan gambar, untuk dikumpulkan besok.

Sesekali juga Gevan melirik ke arah Vania, hari ini Vania cukup aneh, pasalnya dari tadi Vania hanya diam dan akan ngomong jika ditanya atau yang penting saja.

Padahal biasanya jika mood Vania memburuk seperti ini, pasti Vania akan bercerita sampai akar masalahnya, namun berbeda dengan kali ini. Ada apa dengan Vania?

" kok kamu dari tadi diem aja sih by, gak kaya biasanya " ucap Gevan.

" perasaan kamu aja kali " ucap Vania.
" biasanya kamu tuh bawel, cerewet, mau terbuka saat kamu ada masalah "
" tapi kali ini? Kamu beda banget, kamu kenapa? Kalo ada masalah cerita, aku bakal dengerin kamu kok " ucap Gevan kali ini menoleh ke arah Vania.

" ga ada " ucap Vania singkat.

" tadi kamu pulang sama siapa? Maaf banget ya aku ga bisa jemput kaya biasanya, soalnya tadi aku lagi sibuk " ucap Gevan.

sibuk jalan sama Naomi maksudnya? - Vania membatin.

" Rafka " ucap Vania, dan dijawab dengan 'oh' oleh Gevan.

GeVania [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang