BAB 41

6.8K 159 29
                                    

Note : ada versi lain dari cerita Gevan, bisa dicek di profile aku
.
.

Lisa langsung menemui Naomi dan Rahmah untuk menyelidiki siapa pemilik test pack ini. Sengaja tak mengajak Vania, Rafka, dan Bintang. Karena jika mendatangi Naomi bergerombol kesannya akan menghamiki dirinya.

" ah itu dia " ucap Lisa. Kemudian Lisa langsung menghampiri Naomi dan Rahmah sebelum mereka berdua keburu pulang.

" Hai maaf menganggu, gue tau lo masih punya masalah sama teman gue. Tapi apa boleh lo berdua ikut gue ke taman belakang sebentar? Gue gak bakal apa apain lo berdua, cuma mau ngobrol, kalo ga percaya lo bisa ambil kartu pelajar gue " ucap Lisa menjelaskan to the point.

" kalo harus sekarang kenapa enggak?  " ucap Naomi tersenyum.

...

Saat ini sudah ada Naomi dan Rahmah didepan Rafka, Vania, Bintang, dan Lisa.

" Hai masih ingat gue kan? " ucap Vania.

" masih " dijawab oleh Rahmah dan anggukan oleh Naomi.

" To the point, ini punya lo kan? " ucap Vania menunjukan test pack dengan menggunakan sarung tangan yang dikenakannya.

" sok tau " ucap Naomi mengelak.

" gue punya rekaman CCTV lo lagi pegang ini ke kamar mandi kok " ucap Vania.

Seketika Naomi langsung memeluk Vania erat dan menangis terisak, sedangkan Rahmah terbujur dingin kaku.

" Kenapa? Ada apa? " tanya Vania dengan perlahan melepaskan pelukan Naomi.

" Aku hina banget kak! Hina banget! " Naomi semakin terisak.

" kamu sama siapa? Gak usah nangis udah terlanjur juga " tanya Rafka disebelah Vania.

" sama.. " ucap Naomi sesegukan.

" sama siapa? " tanya Vania.

" Gevan " ucap Naomi lalu menangis sejadi jadinya.

" udah kak kasihan Naomi, jangan bilang dulu ya kak ke siapa siapa " ucap Rahmah.

Vania melotot tak percaya, apa tak cukup Gevan memberikan luka kepada dirinya? Berselingkuh? Membohongi dengan berkata belum pernah pacaran sebelumnya, dan sekarang? Menghamili anak orang? Brengsek sekali...

" jangan percaya dulu! Gimana kronologinya " tanya Lisa.

Naomi tersenyum kepada Rahmah.

" udah ceritain aja semuanya, aku emang anak hina " ucap Naomi.

...

" jadi waktu itu... " ucap Rahmah .

[Flashback on]

Saat ini pukul 12 malam. Gevan berhenti tepat disebuah club terkenal dikawasan kota, alasannya kesini adalah untuk diminta menjemput kekasih gelapnya itu. Naomi.

" maaf, nunggu lama ya? " tanya Naomi yang baru masuk ke dalam mobil.

" 5 menit " ucap Gevan. Sepanjang perjalanan mereka berdua sibuk dengan urusannya sendiri sendiri.

" kamu tuh masih kelas 1, jangan banyak banyak main ke tempat kayak gitu, gak baik " ucap Gevan menengok ke arah Naomi.

" terus gak usah pakai pakaian yang terlalu sexy gitu " ucapnya kemudian. Lalu Naomi menghembuskan napasnya.

" kamu tau aku kan? Seharusnya aku ini udah kuliah Gev, terus seharusnya kamu tau kondisi keluarga aku dari dulu gimana, Papa dipenjara kena narkoba, Mama nikah lagi, Kakak aku sakit jiwa. Aku mau dapat kebahagiaan di hidup aku Gev, mau kayak orang orang normal walau dengan penyakitku ini aku gak bisa se aktif mereka. Jadi wajar lah " ucap Naomi menjelaskan.

GeVania [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang