Note : ada versi lain dari cerita Gevan, bisa dicek di profile aku
.
.Vania sudah bersiap dengan pakaiannya, hari ini Gevan akan mengajak nya jalan, karena Gevan sudah menyelesaikkan ujian kelulusannya, dan tinggal menunggu hasilnya saja.
Drttt
Ponsel yang Vania letakkan disebelahnya berdering.
Gevan
udh didepan
Keluar gih.Membaca pesan itu, Vania langsung menyemprotkan parfum nya ke seluruh badan sebelum akhirnya dirinya meninggalkan kamar untuk menemui Gevan.
...
" tumben kak bawa motor " Vania menatap motor vespa classy milik Gevan.
" ga suka? " Gevan menaikkan alis sebelah kananya.
" ya bukan gitu, kakak tumben aja naik motor biasanya bawa mobil " ucap Vania.
" aku pengen menikmati udara malam naik motor bareng kamu " ucap Gevan mengelus puncak kepala Vania.
" memangnya kita mau kemana kak? " tanya Vania.
" menikmati angin malam " balas Gevan sambil mengembangkan senyum tipisnya.
Vania memakai helmnya lalu membomceng Gevan.
...
" Van " ucap Gevan disela sela dirinya menyetir motor. " ha? "
" lo gak takut jatuh? " ucap Gevan.
" ga "
" siniin tangan lo " Gevan meraih tangan Vania dari belakang lalu melingkarkan tangan Vania pada pinggang Gevan.
Vania salting melihat tingkah Gevan yang semakin lama semakin menyenangkan untuk hubungannya, padahal Vania kira dari awal hubungannya, dirinya saja yang akan berjuang pada hubuangannya, sehingga Vania sudah menyiapkan beberapa simpanan untuk hatinya yang akan menerima tingkah Gevan beberapa hari kedepan. Seperti Shawn Mendes, Justin Bieber, Reza Darmawangsa, Manu Rios, dan Charlie Puth.
Tapi malah Gevan nyatanya juga berjuang dalam hubungan ini, malah tambah romantis.
Vania tak berpikir sebelumnya, jika seorang es bisa berubah drastis seperti itu. Pikirannya terkadang menerka nerka, apa yang membuat Gevan berubah drastis dari awal dirinya mengenal Gevan. Namun pasti semua orang juga akan berubah pada waktunya bukan?
Saat ini Gevan dan Vania telah sampai pada taman kota, entahlah mengapa taman kota sekarang menjadi tempat favourite Gevan dan Vania untuk berpacaran ketimbang mall.
Gevan dan Vania duduk di kursi yang berada di sudut taman kota. Hal pertama yang harus di beli saat mereka baru sampai ditaman kota adalah permen kapas! Vania selalu meminta permen kapas setiap di taman kota. Membeli permen kapas adalah suatu kewajiban bagi Gevan untuk membelikannya.
" lucu banget sih kalo lagi makan permen kapas, gemesin " Gevan mencubit pipi Vania.
" mau minta ga? " Vania menyodorkan permen kapas yang tinggal setengah itu pada Gevan.
" ga. Kamu segitu aja pasti kurang " ucap Gevan. Vania segera memakan permen kapas itu hingga habis.
" mau aku beliin lagi? " tanya Gevan.
" enggak, kata kakak aku gak baik makan permen kapas banyak banyak " jelas Vania.
" kakak kamu kan ada dua, kakak yang mana? " tanya Gevan.
" kak Ady " ucap Vania, dan Gevan hanya membalas dengan 'oh'.
Setelah hampir 1 jam mereka duduk ditaman sembari bertukar cerita satu sama lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
GeVania [END]
Teen FictionNOTE : aku sarankan kalian NGGAK USAH baca cerita ini ya. ini cerita yang aku buat waktu aku smp alurnya jelek dan ceritanya kayak sampah. terimakasih. tapi jika kalian kekeh mau baca ya terserah aku nggak melarang, tapi tolong jangan tinggalkan kom...