Teman-teman biasakan meninggalkan feed sama komentnya ya wkwk. POKOKNYA HARUS KOMENTT!!! (ngekang dikit)
Tanggal 31 Desember, besok adalah pergantian tahun. Seorang cewek bertubuh mungil tengah mempersiapkan dirinya menyambut kemeriahan pergantian tahun malam ini. Pesta kembang api, semaraknya kemeriahan di setiap sudut kota membuatnya begitu menikmati semua dan tidak sabar dengan itu.
"Malam nanti gue jalan sama Reza pakai baju apa ya," Cewek itu mengetuk-ngetukan telunjuknya di dagunya sambil menghadap lemari yang sudah berserakan baju di mana-mana dalam kamarnya.
Dari luar kamarnya seorang wanita paruh baya tengah memanggilnya untuk makan siang.
"Salma, sini!" wanita itu memanggilnya. Sedikit teriak, karena jarak antara meja makan sama kamar Salma begitu jauh.
"Iya Ma, tunggu dulu," Salma dengan cepat keluar dengan langkah kaki setengah berlari. Melihat kelakuannya benar-benar seperti gadis kecil yang baru tumbuh remaja.
Salma, nama lengkapnya Salma Almirakaila. Cewek asik, menyukai hal-hal baru, tidak malu untuk menyapa orang terlebih dahulu, lebih tepatnya berkepribadian ekstrovert, pemalas dalam hal memasak.
Sampainya di meja makan, Salma langsung duduk dan tersenyum kepada wanita paruh baya itu, tidak lain adalah Ibunya sendiri.
"Loh, kok duduk? bantuin Mama dong." Ibunya Salma membuka suara. Sudah hal yang biasa ketika ibu Salma memasak, kegiatan Salma adalah memainkan ponsel dan mengurung diri di dalam kamarnya.
Salma memandang wajah Ibunya lalu tersenyum dan berangkat dari meja makan menuju tempat kompor. Ini hal yang tidak begitu di sukai oleh Salma, memasak. Baginya dapur satu-satunya tempat yang paling ia benci dalam hidupnya selain antrian toilet umum.
Sedikit cerita, Salma orang yang selalu aktif, selalu berada di tempat luar ruangan. Entah itu taman, atau yang lainnya. Sering kali ia ingin buang air kecil, pasti heboh mengeluhkan toilet umum yang begitu bau juga berlumut, tidak jarang Salma selalu berbicara kotor ketika hendak memasuki tempat itu.
"Kebiasaan kamu suka ngurugin diri dalam kamar, nggak bagus tahu. Anak gadis nggak bisa masak, apa kata suamimu nanti?" Ibu Salma menceramahi anak cewek satu-satunya dari dua bersaudara. Satu lagi kakaknya Salma, seorang cowok dan saat ini tengah menjalankan pendidikan universitasnya.
"Mama masaknya enak, jadi Mama aja yang masak," Salma berusaha mencari pembelaan diri.
"Ya, harunya kamu belajar dari Mama loh."
"Iya Ma, kapan-kapan," Salma tersenyum dengan manisnya berharap Ibunya tidak memojokan dirinya lagi.
"Ma, Salma mau keluar malam nanti sama Reza nggak papa kan?" Salma bertanya ketika masakan yang ada di hadapannya sudah matang.
"Ngapain?" tanya Ibunya penasaran.
"Rayain tahun baru, sekalian kumpul sama teman-teman sekolah," jawab Salma hati-hati agar ibunya memberikan izin.
"Boleh, asal jangan sampai pagi. Kayak jam dua baru pulang, ngerti nggak?" jawab ibunya singkat.
"Beneran Ma? Makasih Ma," Salma kegirangan lalu tersadar kembali dengan masakannya ketika Ibunya menatapnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/190466197-288-k107098.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love&Friendship | L&F
Teen FictionFOLLOW DULU ^^ Salma seorang sahabat sekaligus kekasih bagi Reza, meskipun ia tidak menyatakan cintanya tetapi lewat sikap yang ia berikan sudah cukup untuk pembuktian jika ia menyukai Salma. Nico cowok yang Salma kagumi. Bicaranya selalu to the po...