026. Beat Si Nyaman

217 15 13
                                    

"Habis ini lo mau kemana?" tanya Reza diatas motor.

"Hmm, kemana ya. Coba lo tebak," Salma memandang langit-langit lalu tersenyum lebar.

"Ke kamar?"

"Ngapain gue ke kamar?" tanya Salma bingung dengan jawaban Reza.

"Ya kan di kamar lo tidur, ngerjain tugas, abis pulang sekolah."

"Itu elo ya, bukan gue."

"Jadi kemana?" tanya Reza lagi.

"Hmm rahasia deh, nanti lo ikutan." Salma menyeringai lebar, Reza bisa melihat itu lewat kaca spion.

Reza diam tidak merespon.

***

Saat di rumah, Salma langsung mandi dan mempersiapkan dirinya untuk jalan bersama Nico.

"Harus cakep nih depan gebetan," Cicit Salma didepan meja rias.

Setelah make up tipis, Salma langsung berpindah mencari baju yang pas untuk ia gunakan. Salma diam menatap baju-bajunya, kadang bengong memikirkan baju apa yang ja gunakan.

"Ah ini aja," Salma meraih baju dari lemari dan memasangnya kemudian mematutkan diri didepan cermin.

Sudah siap, ia meraih tas kecil selempangnya kemudian memasukkan barang-barang yang ia perlukan nanti, biasanya parfum sama liptin. Dan jangan lupakan uang, itu yang penting.

Salma keluar kamar menghampiri ibunya, Salma memeluk sang ibu dari belakang. "Mama!"

Ibu Salma sedang menonton tv, ada juga Revan di sana.

"Ma, aku ijin dulu ya jalan."

"Sama siapa? Reza?" tanya Ibunya.

"Nggak, aku sama temen cowok. Namanya Nico," Salma tersenyum.

"Ohh, Nico.." Revan ikut pembicaraan keduanya.

"Revan juga kenal ma, coba tanya ke Revan orangnya gimana."

Belum juga ibunya mengajukan pertanyaan, Revan langsung bersuara. "Adenya temen aku ma, udah pernah ke rumah. Orangnya cakep sih, nggak banyak ngomong." Ucap Revan sambil mengalih saluran tv.

"Gimana ma, boleh nggak?" tanya Salma.

"Yaudah mama ijinin, tapi pulangnya jalan larut ya?"

"Yeyy, Oke ma, Salma berangkat dulu. Soalnya orangnya udah di depan nungguin." Salma salim ke sang ibu juga ke Revan.

"Hati-hati ya," kata ibunya.

"Iya ma," ucap Salma.

Salma keluar membuka pagar rumahnya."Lama ya nunggunya?"

"Nggak," ucap Nico.

Salma menaiki motor Nico, tunggu-tunggu. Ini motor siapa? perasaan motor Nico besar.

"Co, ini motor siapa?" tanya Salma.

"Motor gue, kenapa?"

"Kok beda sama yang sebelumnya?" tanya Salma lagi.

"Kenapa? Nggak keren?"

"Bukan," Salma berdehem. "Nyaman," Salma menyeringai.

"Lo punya berapa motor Co?" tanya Salma lagi.

Nico menghidupkan motornya kemudian membawa mereka berdua menuju tempat tujuan. "Cuman Dua."

"Wahh, gue satu aja nggak punya."

"Lo nggak bisa kan?" tanya Nico lagi.

"Ehhee, kok tau?"

"Dari muka lo gue udah tau,"

Love&Friendship | L&FTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang