Vote dulu, anggap aja bayaran baca cerita hehe
______________________________________
Salma melangkahkan kakinya tidak tahu mau kemana, pikirannya sekarang kesal dengan Reza.
Salma pergi ke perpustakaan, kalau ia ke taman sekolah nanti Reza malah menghampirinya. Kan taman tempat biasa mereka berdua bersantai.
Salma mengambil buku sembarangan dari rak buku, semoga saja dengan membaca pikirannya dapat teralihkan.
Salma duduk di tempat duduk yang paling sepi, alis Salma mengkerut membaca isi dalam buku tersebut, kenapa isinya bukan seperti buku pelajaran.
Salma membalik cover bukunya dan menampilkan judul yang bertulisan "Daffa". Ini novel? Kok ada di barisan rak buku biologi sih. Dasar tukang baca tidak bisa mengembalikan ketempat semula.
Salma mencoba membacanya lama-lama Salma tertarik, Salma menyukai karakter dalam cewek cerita ini yang polos tapi pintar. Berbeda dengan Salma. Hufft, Salma sekarang membanding-bandingkan dirinya dengan dunia fiksi.
Krekk.. Suara kursi berdecit, Salma menoleh ke arah suara. Nico? Kok ada Nico.
Salma merapikan tatanan rambutnya sebelum menghampiri Nico. Selesai merapikan rambutnya, Salma melangkahkan kakinya menghampiri Nico.
"Ekhm," Salma berpura batuk.
Nico menoleh kepadannya, menyadari itu Salma jadi mencengir.
"Ehehe, sendiri aja?" tanya Salma.
"Liat aja sendiri." Nico menaruh perhatiannya pada buku bacaan.
Salma menoleh ke sekitar, tidak ada orang lain kecuali keduanya di sini. "Nggak ada siapa-siapa," ujar Salma.
Salma menatap Nico yang fokus pada buku, tidak pada dirinya. Salma tersenyum. "Hmm, gue tau. Pasti lo modus kan ke perpus cuman buat deketin gue. Ahahah.. Ngaku aja lo," Salma tertawa garing.
Nico menoleh menatap Salma. "Bisa diem nggak? Gue lagi baca."
Salma menggerutu. "Tinggal bilang aja sih suka sama gue, susah amat."
"Duduk." Nico menyuruh Salma duduk di sampingnya.
Setelah Salma duduk. Nico mendekatkan kepalanya dengan wajah Salma. "Oh, gue mau dicium kah? Aduhh belum siap." Batin Salma.
Salma memejamkan matanya ketika Nico menatapnya lekat.
"Jangan geer." Nico menjauhkan lagi kepalanya dari wajah Salma.
Salma tadinya sudah memejamkan mata dan menunggu, tiba-tiba seperti itu nada bicara Nico. Membuat mood Salma makin hancur saja, tapi tidak masalah asal terus bersama Nico. Salma tidak masalah.
Ting.. Notif muncul di ponsel Nico. Nico membukanya dan mengetik balasan, membuat Salma jadi penasaran siapa temannya chatingan.
"Itu siapa?" tanya Salma.
"Bella," jawab Nico.
"Hah Bella? Kok Bella nggak sekolah sih hari ini."
"Lo udah baca suratnya?" tanya Nico memastikan.
"Belum, surat Bella disobek sama Reza."
"Terus lo diem aja?" tanya Nico.
"Gue udah berusaha biar dia nggak sobek tuh surat, gue juga kepo dalamnya gimana."
"Ck.." Nico berdecak berusaha bisa menahan emosinya.
"Nico gue penasaran sama isi suratnya." Salma mungut-mungut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love&Friendship | L&F
Teen FictionFOLLOW DULU ^^ Salma seorang sahabat sekaligus kekasih bagi Reza, meskipun ia tidak menyatakan cintanya tetapi lewat sikap yang ia berikan sudah cukup untuk pembuktian jika ia menyukai Salma. Nico cowok yang Salma kagumi. Bicaranya selalu to the po...