019. Olah Raga

304 20 32
                                    

Malam ini Salma baru saja menerima pesan dari Reza tentang jawaban soal Matematika yang mereka bahas tadi.

Reza: send a picture

Salma: Unchh makasihh banyak ya Om Reza 😘

Reza: Reza mengirim stiker.

Selesai menyalin jawaban ke buku tugasnya, Salma langsung pindah dari aplikasi satu ke aplikasi yang lain. Sekarang Salma membuka instagram.

Like dan like terus postingan yang ada di beranda propil, Salma pun membuka instastory instagram. Satu perhatian Salma terpokus pada instastory dari Bella. Bella memposting boomerang dirinya dan Nico dengan caption "Ngeselin, nyesel punya temen kayak dia."

Tidak hanya itu, Salma melihat ada hastag akun Nico di sana. Dengan cepat Salma mengetuk hastag itu dan sekarang berkunjung ke propil akun Nico. Akunnya tidak privat, tapi memiliki jumblah followers yang lumayan banyak kurang lebih ada lima ribu lebih. Jelas terlampau jauh dengan Salma yang hanya memiliki delapan ratus followers.

Salma menimang-nimang dalam hati "Ini gue follow nggak ya? kalau followersnya banyak gini, kemungkinan kecil doang gue bisa difollback."

Akhirnya dengan keberanian yang sudah dikumpulkan sebanyak mungkin, Salma pun memfollow akun Nico.

Salma mengamati setiap detail poto yang Nico unggah, tidak banyak hanya dua. Tapi itu membuat Salma menghabiskan waktu selama hampir sepuluh menit melihatnya.

Mulai dari hidung, alis, bibir, mata, pakaian semuanya Salma perhatikan bahkan potonya ia perbesar agar mempermudah kegiatannya.

Tidak lama ada notifikasi instagramnya dan yah, Nico memfollback Salma. Salma tersenyum kecil, lama-lama senyum itu lebar dan berakhir dengan jeritan kegirangan.

"Asik nih, lampu hijau."

***

Hari minggu, tidak ada sama sekali jadwal sama sekali. Karena kurang kerjaan bukannya beres-beres atau merapikan rumah, Salma malah mengajak Reza untuk pergi olah raga.

Bukannya olah raga tidak baik, tapi tidak bisakah Salma merapikan sedikit saja sudut ruangan yang ada di rumahnya. Hitung-hitung sebagai cara mendapatkan hati sang Ibu lebih banyak lagi.

Salma: Oy, sibuk nih?

Reza: Sesibuk apapun gue, gue tetap ada buat lo kok

Salma: Aaa jadi sayang

Reza: Baper ya? gimana kalau gue tiap hari ngomongnya kayak gitu, mau nggak?

Salma: Nggak baper, sengaja biar lo geer

Reza: 🙂

Salma: Ngambek nih, mau nggak olah raga bareng?

Reza: Boleh lah

Salma: Beneran?

Reza: Iyaaaa

Salma: Skuyy, yaudah gue mau cuci muka dulu.

Salma kemudian bangkit dari ranjang dan mencuci mukanya, ia tidak mandi.

"Ma, Salma berangkat dulu ta sama Reza." Salma menyalimi tangan Ibunya.

"Hati-hati ya," ujar sanga ibu dan dibalas acungan jempol dan senyum yang ceria oleh Salma.

Sekarang Reza sudah ada di depan rumah Salma. Dengan sigap Salma menaikinya meski tanpa perintah.

"Wih wangi bener lo," ucap Salma mencium bau badah Reza.

"Enak nggak baunya," tanya Reza.

"Enak tapi kurang, baunya gue nggak terlalu suka."

Love&Friendship | L&FTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang