036. Mulai Muncul Rasa Takut

268 23 26
                                    

"Udah nganter bukunya?"

"Udah, kita langsung kantin aja keburu bel ya."

Salma mengangguk kepalanya dan keduanya pergi ke kantin bersama.

"Malam tadi gue mimpi aneh." Reza mulai bercerita.

"Mimpi apa?"

"Mimpiin banyak kayu bakar dalam rumah. Aneh kan?" Reza menoleh menunggu pendapat Salma.

Salma berpikir dengan memegang dagunya otomatis. "Coba sini hp lo."

"Buat?" Reza tidak mengerti tapi ia serahkan saja ponselnya pada Salma.

"Kita liat arti-arti mimpi di internet."

Reza diam dan hanya memperhatikan apa yang Salma lakukan.

"Nah ketemu. Jadi Za, mimpi kayu bakar dalam rumah itu artinya akan mendapat banyak untung."

"Maksudnya?" Reza mengangkat sebelah alisnya.

"Nggak tau pokoknya lo bakalan dapat keberuntungan deh." Salma mengembalikan ponsel Reza lagi.

Reza diam sejenak kemudian berkata. "Gue udah beruntung bisa kenal lo dalem hidup gue, meski gue nggak dapet keberuntungan yang dimaksud dalam mimpi itu." Keduanya saling tatap.

Beberapa detik kemudian. "Lo gombal ya? Latihan buat nembak cewek?"

"Gue serius Sal."

Salma diam menundukkan kepalanya. "Za, gue udah bilang kemaren sama lo kalau gue udah punya cowok yang gue suka."

"Terus? Apa salahnya, kita masih jadi sahabatkan? Maksud gue tadi gue beruntung bisa jadiin lo sahabat gue. Meski lo cewek dan banyak anggapan kita pacaran, lo sangat berarti bagi gue."

"Berarti apanya? Lo lawak ya? Gue aja selalu nyalin jawaban punya lo, gue cewek pemalas Za." Salma tidak mengerti pikiran sahabatnya ini.

"Udah lah, nggak perlu dibahas lagi. Mending makan," Reza menyeret Salma lebih cepat untuk sampai di kantin.

Jujur, Reza belum siap berkata sejujurnya tentang perasaannya kepada Salma. Tapi harusnya cewek itu peka dengan kode yang Reza katakan, dasar cewek.

***

Revan: Udah balik?

Salma: Ini baru aja bel, kenapa nanya?

Revan: Pas di jalan gue nitip beliin gue teh poci ya.

Revan: Hehe.

Salma: Hah? Maksudnya?

Revan: Beliin teh poci, buat kakak lo yang tampan ini

Salma: Beli aja sendiri 😤

Revan: Lagi males keluar rumah, lo aja. Sekali-kali berbakti gitu sama kakak 😚

Salma: Dih..

Salma: Mama ngidam lo apa sih? Kasian gue sebagai adek lo 😭

Salma: Dasar punya kakak nyusahin aja bisanya🙂

Revan: Lo gitu bisa durhaka

Salma: Tapi boong, gue sayang kakak gue 😊

Revan: Yang bener.

Salma: Dikit, ibarata 100% sayang gue ke elo cuman 2%

Revan: Dah lah, gue nggak mau doain yang nggak baik buat adek gue. Kasian, mana masih muda.

Love&Friendship | L&FTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang