Bella
Jangan lupa amanah gue buat jagain SalmaCoco
YBella
Beneran nih ya?Lo boong gue injek usus lo.Coco
Berisik______________________________________
Bella mengalihkan pandangannya dari ponsel ke jalan. Bella pergi menuju bandara ditemani sopir pribadinya, tidak dengan ayah ibunya karena mereka berdua sekarang ada di luar negri karena ada urusan bisnis dan Bella membicarakan soal kepergiannya secara mendadak lewat ponsel.
Soal khawatir tidaknya tentu sebagai orang tua merek cemas, tapi dengan usahanya Bella bisa membuat ayah dan ibunya dapat percaya kepadanya.
Bella anak tunggal, orang tuanya juga kaya. Soal cinta jangan ditanya, dia mendapatkan semua cinta dari orang-orang disekitarnya, dia dimanja dengan layaknya hidup orang kaya.
Mungkin dengan terbiasa hidup manja dan selalu mendapatkan apa yang ia inginkan ia jadi kehilangan akal dan berbuat bodoh demi mendapatkan sosok cowok yang ia inginkan.
Bella benar-benar menyesali perbuatannya, memang benar kau penyesalan selalu ada diakhir.
Bella meneteskan air matanya sambil menghadap jendela mobil. "Pak pas ada belokan kita ke sekolah sebentar ya."
"Tapi non."
"Sebentar doang kok pak."
Pak supir menuruti apa kata Bella. Bella ingin sebentar saja melihat dan merekam ke dalam ingatannya kalau sekolah ini memberikan ia banyak kenangan, Bella ketemu dengan Salma di tempat ini, Bella jatuh cinta di tempat ini, Bella harus pergi juga karena tempat ini. "Terimakasih tunas bangsa," Bella berbisik menyebut nama sekolahnya.
Bella ingat betul bagaimana bosannya menunggu sopir datang menjemputnya pulang saat jam pulang, Bella juga ingat bagaimana harus bangun pagi untuk pergi ke sekolah ini. Bella juga ingat bagaimana ia berboncengan dengan sosok cowok yang ia suka. Ah, mengingatnya membuat Bella ingin menangis.
"Pak udah, kita jalan aja."
Sang supir menjalankan mobil menuju bandara.
Ketika sampai, Bella keluar dari mobil."Pak, makasih banyak ya. Bapak udah bekerja jadi supir pribadi Bella."
"Sama-sama non." Sang supir tersenyum tulus, ia bersyukur bekerja dengan anak majikannya ini, meskipun hidup dengan gaya mewah, Bella tetap rendah hati. Mirip sekali dengan sifat ibunya.
"Pak Bella nitip salam sama bibi sama pak dodot-sekurity ya."
"Iya non."
"Bella pamit, Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
Bella pergi sendirian, tidak apa. Bella sudah biasa bepergian pesawat, tanpa ditemani siapa-siapa juga Bella bisa menjaga dirinya.
Tapi kali ini rasa berbeda, Bella merasa sangat berat meninggalkan semuanya.
Ngomong-ngomong soal Bella menyuruh Nico untuk menjaga Salma adalah karena Bella tahu Nico menyukai Salma, Bella menjadi mak comblang bukan masalah lah, untuk sekali ini saja.
Bella menyadari itu karena banyak sekali alasan Nico untuk berkunjung ke kelas XI-2. Alasan janjian buat makan di kantin lah, alasan pengen ngobrol lah, alasan ini, alasan itu. Ahh, kalau modus lewat-lewat atau mampir di kelas mah nggak bakalan berhasil dapetin hati doi.
***
Nico tersenyum lebar melihat poto yang Salma kirim.
Nico ingin mengenal Salma lebih dalam lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love&Friendship | L&F
Teen FictionFOLLOW DULU ^^ Salma seorang sahabat sekaligus kekasih bagi Reza, meskipun ia tidak menyatakan cintanya tetapi lewat sikap yang ia berikan sudah cukup untuk pembuktian jika ia menyukai Salma. Nico cowok yang Salma kagumi. Bicaranya selalu to the po...