"Tadi lo liat nggak ada Nico di kantin?" tanya Salma di kelas menemani Reza mengisi tugas kimianya.
"Liat, emang kenapa?" tutur Reza sambil menulis.
"Nggak papa," Salma ragu untuk bercerita sesuatu.
"Ohh."
Tidak lama kemudian. "Za," Salma memanggil Reza lagi.
"Kenapa Sal?"
"Nggak jadi hehe," Salma mencengir.
"Kalau mau cerita, carita. Tapi kalau lo belum mau yaudah," Reza menatap Salma.
"Nanti nonton drakor bareng mau enggak?"
"Di mana?" tanya Reza.
"Di rumah, habis pulang sekolah."
"Hmm, boleh. Tapi selesai nonton lo juga harus belajar."
"Oke." Salma mengacungkan jempolnya setuju dengan perjanjian.
***
Sepulang sekolah, Reza di tawarkan Ibu Salma untuk makan. Dengan senang hati Reza menerimanya, lagi pula perut Reza sedang lapar.
"Mmm, enak banget tante." Reza memuji masakan Ibu Salma sambil mengunyah makanan.
"Siapa dulu dong yang bikin," Ibu Salma tersenyum.
Makanan Reza sudah habis dari piringnya dan Salma turun dari tangga keluar dari kamarnya setelah berganti baju dan membersihkan diri, sementara Reza masih dengan setelan seragam lengkapnya.
"Udah selesai Za?" tanya Salma.
"Udah," Reza membersihkan mulutnya dengan tisu.
"Kalian mau kemana?" tanya Ibu Salma menatap keduanya.
"Mau nonton drakor ma, kami ke atas dulu ya,"
"Oh iya, kalau mau makan ambil aja dalem tudung saji. Mama mau ke pasar dulu sama kakak kamu Revan, jagain rumah mama nggak ada ya."
"Siap."
"Kamu sama Reza jaga diri, mama pergi kakak kamu udah di luar. Assalamualaikum,"
"Waalaikumussalam," sahut keduanya serentak.
Salma dan Reza kini hanya berdua di rumah Salma, kini keduanya tengah menyaksikan drama korea terbaru yang banyak sekali orang-orang membicarakannya karena keseruan ceritanya.
"Serius ini seru?" tanya Reza ikut duduk di samping Salma sambil membawa snak.
"Iyaa, seru."
"Ohh,"
"Drama on going?" tanya Reza.
"Iya on going."
"Bagus kalau gitu," kata Reza lagi.
Salma menoleh ke samping dan menatap Reza. "Kok bagus?" Salma heran.
"Bagus karena lo nontonnya nggak sistem kebut, kalau drama yang udah finish biasanya lo begadang buat mantenginnya. Ya nggak?" Reza mengangkat alisnya. Dan mendapat decakan Salma.
"Maunya gue juga ini sekalian aja nanti nontonnya pas udah finish, tapi karena terlalu penasaran jadi coba aja."
"Oh," balas Reza.
Dari beberapa menit dimulainya film, Reza sudah tau ini bercerita tentang friendzone. Saat sudah setengah episode, bibir Reza repleks cemberut dan keningnya berkerut. Entah kenapa Reza menyaksikan film itu seolah menggambarkan tentang dirinya yang tidak berani mengungkapkan sebuah rasa pada sahabatnya sendiri. Reza menoleh menatap Salma yang tampaknya menikmati alur cerita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love&Friendship | L&F
Teen FictionFOLLOW DULU ^^ Salma seorang sahabat sekaligus kekasih bagi Reza, meskipun ia tidak menyatakan cintanya tetapi lewat sikap yang ia berikan sudah cukup untuk pembuktian jika ia menyukai Salma. Nico cowok yang Salma kagumi. Bicaranya selalu to the po...