021. Zona Pertemanan

282 13 7
                                    

Bacanya pelan-pelan ini chapter terpendek :v

Setelah Nico membayar pisang tadi, Nico menghampiri Salma yang masih diam didekat motor. Nico mengulurkan kresek yang didalamnya ada pisang, seolah paham. Salma menerimanya, Salma mengambil satu pisang untuk dimakannya.

"Mau?" tanya Salma mengulurkan pisang bekas satu gigitan Salma kepada Nico.

Nico mengangguk tapi yang ia ambil tentu pisang yang masih belum dikupas, bukan bekas gigitan Salma.

"Habis ini kita mau kemana?" tanya Salma.

"Lo maunya kemana?" tanya Nico menaiki motor dan disusul Salma.

"mau jalan-jalan sih, lumayan cari angin." Salma beralasan, usut punya usut ini adalah kesempatan besar Salma.

Kalau bukan Salma yang berjuang siapa lagi, toh Nico juga tidak tahu apakah ia juga suka Salma atau tidak yang penting coba saja dulu.

Nico sudah menghidupkan motornya tapi ia berdiam dulu seperti memikir sesuatu. "Jalan? kayak gini?" tanya Nico menoleh kebelakang.

Salma tersadar, baju Nico basang oleh keringat. Salma juga belum mandi kalau diingat-ingat.

"Yaudah deh balik ketempat tadi," ujar Salma.

Ditengah perjalanan Salma berpikir kenapa sedekat ini hubungannya dengan Nico. Padahal jika diingta, kemarin-kemarin keduanya sama-sama canggung. Sudahlah mungkin ini adalah kekuatan Salma, bisa membuat orang akrab dengannya dalam waktu sekejab.

Masih dengan suasana jalanan, Salma iseng untuk mengintip wajah Nico lewat kaca spion kiri. Ketika Salma mengintip, beberapa detik masih aman. Detik keberikutnya Nico membalas intipan Salma dengan tatapannya yang dalam.

Salma terciduk dan langsung mengalihkan pandangannya keview jalan raya, Nico pun kembali mengalihkan pandangannya ke muka lalu menutup wajahnya dengan kaca helm. "Gemesin banget sih nih anak." Nico berujar dalam hati. Ada senyuman kecil yang terukir di wajahnya dibalik helm hitam yang menutupi seluruh wajahnya itu.

"Astaga ganteng banget-ganteng banget akhhh." Salma berucap dalam hati berusaha menyembunyikan jeritannya agar tidak keluar. Kalau ketahuan, Salma yakin Nico akan menganggapnya cewek aneh.

***

"Kata orang, semakin banyak lo ngabisin waktu bersama seseorang, semakin banyak juga lo akan mendapatkan peluang untuk mendapatkan hatinya." Bella bersuara setelah lagu yang diputar tadi habis. Bukannya melanjutkannya dengan lagu lain, Bella malah menghentikan putaran lagu diponselnya.

Hening, Reza melepaskan headset. Ia menatap Bella begitupun Bella, sekarang mereka saling tatap. "Maksud lo?" tanya Bella.

Bella terdiam sejenak. "Gue pengendeh punya waktu lebih banyak lagi buat bisa bareng terus sama cowok yang gue suka." Bella mengalihkan pandangannya ke arah lain, melepaskan tatapan mereka.

Reza tersenyum kecut mendengar penuturan Bella tadi. "Lo banyak ngabisin waktu sama orang yang lo suka bukan berarti dia juga ngerasain apa yang lo rasa La." Reza berucap sesuai kenyataan, kenyataan kalau Salma tidak sadar akan perasaannya.

"Terus, kalimat semakin banyak peluang lo dapetin hatinya, menurut gue kurang pas deh. Tepatnya semakin banyak lo ngabisin waktu bareng seseorang semakin banyak lo akan ngadepin yang namanya terjebak dalam zona pertemanan."

Bella terdiam mendengar apa yang Rexa katakan. Apakah Reza punya rasa sama Salma? Siapa lagi kalau bukan Salma yang selalu dekat dengannya.

Reza tersenyum melihat reaksi Bella setelah mendengar apa yang ia ucapkan tadi. "Udah lah jangan dipikirin, itu cuman opini gue doang kok. Lo mau banyak ngabisin waktu bareng cowok yang lo suka itu semua hak lo." Reza mencubit gemas hidung Bella, hingga membuat Bella heboh sendiri.

"Eh btw, siapa cowok yang lo suka?" tanya Reza.

"Ah kepo aja lo," pipi Bella memerah

"Elah, jujur aja sama gue La. Siapa tau gue kenal orangnya, atau mau gue bantu comblangin lo sama dia?" Reza mencengir lebar.

"Rahasia! Cukup gue sama Tuhan aja yang tahu." Bella kemudian melangkah lebih cepat meninggalkan Reza yang memanggil-manggil namanya untuk bisa berjalan beriringan kembali.

Ah, andai Reza tahu kalau orang itu adalah dia atau apa Bella jujur saja terhadap perasaanya kepada Reza. Tidak-tidak, bisa-bisa Reza malahan ilfeel kepadanya.

TBC.

maaf ya pendek soalnya udah kelamaan nggak update 😭❤

Love&Friendship | L&FTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang