027. Kepergian Bella

205 14 15
                                    

Nico
Gue nggak mau bergaul sama orang yang punya sikap buruk.
Gue nggak tau gimana ceritanya lo jadi kayak gini, tapi gue nggak suka. Maaf, lo bukan Bella yang cerdas dengan berpikiran terbuka.
Mungkin lo kaget kenapa gue tau semua, ingat lagi gue adalah temen lo. Gue kenal sikap lo.

Nico merebahkan dirinya di sofa ruang keluarga. Sejenak memejamkan matanya sebelum ada notifikasi muncul lagi.

Nico melihat pesan Salma lewat DM instagram.

Nico ini berlebihan, tapi gue suka wkwk 🙈

Nico menatap pesan itu, ia mengulum senyum. Soal biaya tidak perlu khawatir, Nico tahu Salma bukan cewek matre.

Nico tidak tahu mau membalas apa. Kecuali kata "iya."

Y

Bodoh, kenapa cuman satu huruf.

Nico warnanya bagus-bagus, gue mau langsung make-up aja. Terus gue mau tunjukin ke lo gimana hasilnya.

Boleh nggak?

Aww jadi malu🙈

Nico menyeringai melihat pesan terakhirnya, ternyata tidak di pesan atau keluar langsung dari mulut. Gaya berbicara Salma selalu menggemaskan.

Kirim aja

Setelah Nico membalas pesan Salma, Nico dikagetkan dengan Alfa.

"Hayoo lo, kenapa cengir-cengir liat hape hmm?" tanya Alfa dengan ekspresi yang Nico tidak suka.

"Apa sih." Nico menyembunyikan ponselnya ketika Alfa berusaha merebutnya.

"Itu temen lo chatan siapa?"

"CEO Indosat."

"Orang serius malah ngajak bercanda."

Nico melirik Alfa sinis kemudian beranjak ke kamarnya. Paling tidak di kamar ia tidak diganggu si usil Alfa.

Baru saja Nico merebahkan diri diatas kasur, Alfa langsung memanggilnya.

"Kata mama lo perlu siramin kebun, itu udah jatah lo!"

"Jatah lo apa?!" tanya Nico tidak kalah nyaring teriaknya, dari kamar.

Di rumah hanya ada Alfa dan Nico. Seperti biasa, di rumah tidak ada pembantu dan kedua orang tua selalu sibuk.
Keduanya diajarkan mandiri dari kecil.

"Gue udah nyuci mobil papa, gue kerjain perintah papa lo kerjain perintah mama!"

Nico diam sejenak, ah nanti saja. Ia sedang sibuk. "Nanti gue kerjain!"

Tidak ada lagi aksi teriak-teriak di rumah besar, sekarang Nico sedang menunggu hasil make up Salma.

Sambil menunggu, Nico membuka aplikasi whatsApp. Tadi pesan Bella muncul tapi ia tidak menanggapi.

Bella
Mksh udah mau temenan sama gue dari dulu, sekarang terserah lo maunya gimana.

Nico membaca pesan Bella, tidak enak hati juga sih. Cewek itu selalu ada untuk Nico, mungkin ini saatnya Nico ada untuk Bella.

Nico meraih kunci motor di atas nakas, karena Salma bilang beatnya nyaman. Kali ini Nico akan sering memakai beat, garis bawahi juga kalau Salma adalah orang pertama yang Nico bonceng di motor beatnya.

Tapi beat tidak secepat motornya yang satunya. Baiklah kali ini Nico akan memakai motornya yang satunya.

Nico keluar kamar, dalam rumah ia juga melewati Alfa yang sibuk menonton tv. "Gue cabut."

Love&Friendship | L&FTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang