51. Fira, Desti, Ria, Dina

933 40 0
                                    

Setelah sekian lama menunggu bel pulang, Akhirnya yang ditunggu-tunggu telah tiba. Fira, Dina, dan Desti yang dari tadi menahan lapar kini dengan cepat mereka menuju kantin.

Tak perlu menunggu lama. Fira yang baru saja datang, dengan cepat memesan beberapa makanan. Pesanan yang ia pesan pun tak seperti biasanya. Ia memesan 1 porsi nasi goreng, 1 mangkok bakso, dan 2 jus jeruk. Dina dan Desti hanya menggelengkan kepalanya. Mereka tidak kaget melihat sahabatnya seperti itu. Karena mereka sudah tahu jika Fira sedang lapar, berapapun makanannya tetap saja ia habiskan.

"Santai dong," ujar Dina kepada Fira yang terlalu terburu-buru menyantap makanannya.

"Protes aja terus!" cibir Fira.

"Bodoamat"

"Udah makan ga usah banyak bicara" relai Desti.

Mereka bertiga menyantap makanannya tanpa memperdulikan siapapun. Suara sendok dan garpu yang menyelimuti keheningsn mereka.

------

Sudah sekitar 30 menit mereka dikantin sekolah. Bukan hanya makan. Tapi, mereka juga memanfaatkan waktu untuk bercanda. "Pulang yuk," ajak Desti.

Hanya dibalas anggukan oleh kedua sahabatnya.

Mereka bertiga berjalan menelusuri koridor yang sepi. Hampir semua siswa siswi sudah pergi meninggalkan sekolah sekitar 30 menit yang lalu. Hanya ada anak eskul ataupun osis yang masih stay di sekolah.

Desti menatap lapangan basket sejenak. Ia tahu jika Ersyad pasti ada disana. Ersyad sudah bilang dengannya ada latihan basket sepulang sekolah nanti jadi, tak bisa mengantar Desti pulang.

"Lo pulang bareng Ersyad ga?" tanya Dina.

"Enggak"

"Kenapa?"

"Ada latihan basket hari ini,"

"Yaudah bareng kita aja," ujar Fira.

Tanpa basa basi Desti menganggukan kepalanya dengan cepat.

Mereka melanjutkan langkahnya menuju parkiran yang sudah sangat sepi. Hanya tersisa beberapa kendaraan yang masih tertata rapih diparkiran. Mungkin itu milik anggota osis atau eskul lainnya. Siapa lagi kalau bukan mereka?

Fira melajukan mobilnya meninggalkan sekolah. Entah mau kemana mereka sekarang. Yang terpenting perut lapar yang sudah ia tahan sudah ia musnahkan.

"Btw, gw ga liat lo sama Efian dari tadi pagi. Ada masalah?" tanya Desti.

"Enggak,"

Memang, Dina tidak bersama Efian dari tadi pagi. Lagian masa iya mau terus terusan berduaan sama Efian. Mereka kan juga punya teman masing-masing dan kelas merekapun beda. Jadi wajar saja jika mereka tidak terlihat berduaan hari ini.

Notifikasi panggilan dihandphone Dina berbunyi. Menandakan ada seseorang yang menelfonnya.

Efian

Terlihat jelas nama Efian disana. Dina langsung mengangkat panggilannya agar tak membuat Efian menunggu lama.

"Halo"

"Hallo, lo dimana?"

"Gw otw pulang sama Desti Fira"

"Lo ga nungguin gw"

"Lo kan lagi latihan basket. Gw ga mau nunggu lo latihan ntar pulang malem"

"Oh ya udah,"

Ada rasa tak enak hati kepada Efian. Namun, mau bagaimanapun ia harus membagi waktunya dengan sahabatnya.

"Yaudah gw tutup ya, jangan pulang malem"

Squad Seven ✔ (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang