76. Izah dan Keenan

682 25 6
                                    

Happy Reading.

Ketujuh gadis itu baru saja sampai di Indonesia. Penerbangan yang cukup panjang itu membuat badanya terasa sangat lelah.

"Akhirnya... Omgg gue udah kangen banget sama Indonesia ku tercintah!" teriak Ria dengan girang.

"Selfie dulu dongg." Mila mengangkat ponselnya keatas agar ketujuhnya kelihatan dilayar ponselnya itu.

Mila mengambil beberapa jepretan yang ia abadikan dalam ponselnya.

"Langsung pulang aja atau gimana?" tanya Desti.

"Pulang aja." jawab Dina.

Teman-temannya yang merasa ada perubahan dari Dina pun hanya diam. Agar Dina saja yang cerita. Mereka tidak ingin ikut campur dalam masalahnya itu. Fira dan Dina memang merahasiakan semuanya. Hanya Dina dan Fira yang tau. Masalah Desti dan Mila, mereka hanya tau sedikit tidak semuannya.

Untuk teman-teman Efian yang tau hanya Algean saja. Dina memberi perintah kepada Algean untuk tidak bercerita kepada teman-temannya yang lain.

"Oh, yaudah. Kalo gitu kita pulang sekarang aja." ujar Fira.

"Izah!" panggilan yang sedikit berteriak itu membuat mereka seketika menoleh.

"Keenan?"

Dengan senyum cerahnya Izah melambaikan tangan untuk menyapa Keenan. Rasa rindunya akhirnya bisa terobati kembali. Sudah lama ia tidak bertemu dengan Keenan. Hanya lewat pesan singkat ataupun video call saja.

"Kalian apa kabar?" tanya Keenan saat sampai didepan mereka.

"Baik,"

Keenan mengangguk sebagai jawabannya. "Zah, lo belum dijemputkan? Biar gue anter ya?" tawar Keenan.

Teman-temannya mencie-cie kan ucapan Keenan tadi.

"Nggak ah ntar ngerepotin lagi." ujar Izah merasa tidak enak dengan tawaran Keenan tadi.

"Nggak akan. Gue kesini emang mau jemput lo."

"Cieee..." goda teman-temannya.

"Sebelumnya makasih. Gue nggak enak sama temen-temen gue. Kita kan berangkat bareng masa pulangnya nggak."

Mendengar ucapan dari Izah membuat keenam temannya itu melaksanakan aktingnya. Akting berpura-pura ada yang nelfon, pura-pura ada yang mau jemput, dan pura-pura sibuk memberi kabar kepada orang rumah.

"Aduh Zah... Lo sama Keenan aja ya. Gue udah dijemput nih sama bokap." ucap Karin berbohong.

"Iya gue lupa ada janji sama Fira buat beli sesuatu sama Desti juga." ujar Dina yang diangguki oleh Fira dan Desti agar lebih meyakinkan.

"Nyokap gue udah jemput nih. Gue pulang dulu deh kalo gitu. Byee," dengan aktingnya itu Ria menarik barang bawaannya untuk segera pergi meninggalkan Izah dan temannya yang lain.

"Ria tunggu! Gue nebeng lo pulang." teriak Mila. Menyusul Ria yang jaraknya sudah mulai menjauh.

"Kita duluan ya Zah. See you next time. Semoga lancar ngedatenya," ujar Karin mewakili keempat temannya yang masih tersisa disana.

Dengan barang bawaan yang banyak itu mereka menarik kopernya agar menjauh dari Izah dan Keenan.

"Yaudah gue juga mau balik Nan. Duluan ya," baru saja ingin melangkah Keenan mencekal tangan Izah untuk menghentikan langkah gadis itu.

"Kenapa ya?"

"Biar gue yang nganterin lo pulang." ujar Keenan seperti tidak menerima penolakan.

Squad Seven ✔ (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang