1.New Nextdoor

470 20 0
                                    

Tok..tok..tok

Seseorang mengetuk pintu Rumah. Disa yang kini sibuk memotong sayuran untuk dimasak terhenti. Gadis itu berdecak merasa terganggu dengan suara ketukan itu. Maklum Disa harus memasak makanannya sendiri karena kakaknya yang jarang di rumah. Ia juga tidak suka memakan makanan yang dibuat oleh orang lain.

Dengan malas gadis itu mengambil jilbabnya kemudian melangkah menuju pintu. Dia memasang senyum manis karena amanat Kakaknya. Karena pernah sekali Disa memasang wajah jutek pada seorang pasein kakaknya dan alhasil Peyakit orang itu kumat entah kenapa.

oke, kembali ke pintu yang terus di ketuk. Disa membuka pintu dan mendapati seorang wanita dan anak kecil sekiranya berusia 5 tahun di depan pintu.

"Ada yang bisa saya bantu?" tanya Disa ramah. Wanita itu Membalas Senyum Disa tulus.

"Saya itu baru pindah ke komplek ini, dan rumah saya tepat berada di samping kiri rumah adek" Wanita itu menunjuk Rumah disebelah Kiri. Disa hanya mengangguk sembari mulutnya bergumam Oh.

"Jadi kami ada acara syukuran rumah baru malam ini. Adek dateng ya ajak Orang tuanya." Disa tersenyum paksa.

"orang tua saya sudah meninggal Tante, saya tinggal sama kakak"

"owh maaf saya tidak tau"

"gak papa tante."

"eh iya.. tente sampai lupa ngenalin diri. Nama Tante Zia. kamu?"

"Disa Tante"

"Disa bisa panggil tante, Uma. Jangan sungkan semua orang manggilnya gitu"

"iya deh Uma" Disa tersenyum, hatinya menghangat. Sudah 9 tahun Disa tak pernah menyebutkan kata itu. Kata yang selama ini selalu ia rindukan.

Disa kini beralih pada gadis kecil yang sedari tadi celingak-celinguk.

"Siapa Ini?"

"Tasya eouni"

Disa agak tersentak mendengar itu sedangkan Zia malah tertawa mendengar jawaban gadis kecilnya.

"Gitulah Dis, Tasya sudah terkontaminasi Kakaknya yang suka nonton korea" Disa ikut tertawa kamudian berdiri.

"Uma mesan makanan atau masak sendiri buat syukuran?"

"Buat sendiri sih Dis. Kenapa?"

"Mau Disa bantuin?"

"Gak papa nih?"

"Ya gak papalah Um..Ma"

"Ouhh yaudah kamu bisa langsung ke rumah aja, Nih sama Tasya. Uma mau undangin tetangga yang lain lagi nih"

kini Zia beralih pada Tasya yang kini tampak bingung.

"Tasya Anterin Eouni ya ke rumah. Tunjukin dapurnya di mana, bilangin juga Oppa jangan ngemilin kue terus"

Tasya Hormat pada mamanya kemudian beralih pada Disa.

"Kajja Eounni"

Disa menutup pintu rumahnya kemudian mengikuti Tasya yang kini berlari lebih dulu dengan riang menuju rumahnya.

Pertama kali Kaki Disa memasuki rumah besar dihadapannya semerbak aroma lavender tercium. Rumah itu sangat nyaman dengan warna putih yang mendominasi. Banyak pajangan foto juga lukisan disana.

"Oppa.." Tasya berteriak keras membuat Disa menutup telinganya. Seseorang kaluar dari arah dapur dengan mulut penuh kue.

"kata Uma jangan ngemil kue telus" Kata Tasya yang masih cadel.

Nextdoor Enemy [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang