5. Perang Bermula

214 16 0
                                    

Sudah dua bulan sejak kepindahan keluarga Radita ke komplek Melati, dan sehari tak terlewat dengan perdebatan Serta pertengkaran antara Rama dan Disa entah Rama yang membuat ulah terlebih dahulu atau pun Disa yang kadang Sikap Jailnya Kumat secara mendadak.

Detik jam terus menggema mengisi kekosongan malam. Rama berkali-kali mengganti posisi tubuhnya namun tak satupun posisi dapat membuat nya memejamkan mata.

Sebuah ide gila kemudian terlintas di kepalanya. Rama mengendap-endap ke arah balkon kamar yang menghadap langsung ke arah balkon tetangga di kanan rumahnya. Tapat balkon kamar tetangga yang beberapa waktu lalu resmi menjadi musuhnya.

"Wooyyyyyy"

"Disaaaa"

"Sayang"

"Disayang"

"Wooyyy"

"Triplekkk"

"Woyy"

"Elah tidur mulu lo kayak badak"

"Dissss!!!!"

Rama terus berteriak membuat lampu kamar yang berhadapan  dengan balkon kamar Rama yang tadinya mati langsung menyala. Seseorang berjalan kearah balkonnya dengan kaki yang berhentak.

Gadis dengan daster berwarna pink dan balutan jilbab berwarna Hitam keluar dari  kamar, dengan wajah kucel dan muka bantal.

Dia menatap tajam ke arah Rama yang berada di seberang balkonnya. Tatapan serta ekspresinya seperti biasanya datar dan jutek.

"Dasar manusia triplek. Masa jam segini masih tidur sih"

"Ini baru jam 3 Rama. Jam 3 pagi" teriak gadis itu menekan kata pagi dengan emosi yang memuncak.

Gadis itu mengucek matanya lalu menutup mulutnya karena menguap. Rama terkikik kemudian dengan cepat menjepret pose langka Disa.

"Eh" erang Disa yang sadar telah difoto.

"Hapus gak" Disa memelototkan matanya, namun tak sedikitpun membuat Rama gentar
Ia malah berjoget-joget menggoda Disa.

"Di Ig? di FB? atau twitter nih Dis?"

Dengan marah Disa melompat dari balkonnya  menuju balkon kamar Rama. Membuat Rama kaget tak menyangka Disa akan senekat itu.

Rama sontak berlari ke arah kamarnya, yang di kejar oleh Disa cepat. Mereka berdua berlarian Sampai keluar kamar Rama. Sampai tak sengaja Disa menyenggol Vas bunga yang alhasil membuat keributan.  Zia dan Zidan keluar kamar dengan wajah kusut khas orang bangun tidur untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi.

Melihat Disa ada di rumahnya Zia menyerngit bingung. Disa menunduk malu karena telah membuat keributan di rumah orang pagi-pagi buta. Sedang Rama hanya mentertawai Disa yang kini menunduk.

"Kamu gak apa-apa sayang?" Zia mendekat ke arah Disa yang berada dekat dengan serakan vas bunga yang terbuat dari kaca. Zia Menelisik tubuh gadis itu takut Disa terluka.

"Itu Vasnya Disa yang senggol, Ma"

"Udah gak papa. Ini pasti kerjaannya Rama kan" Rama yang di dakwa sontak ingin protes namun melihat papanya kini menatap nya tajam membuat nya kicep seketika.

"Ya udah lebih baik kamu Pulang sekarang. Ini baru jam 3 lagi lho, ntar kesiangan lagi bangunnya"

Disa mengangguk tapi teringat sesuatu. Ia menggigit bibir bawahnya ragu.

"Disa gak bawa kunci rumah Ma. Tadi Disa kan loncat dari balkon kamar. Kak Dilla juga lagi gak ada dirumah."

Zia terbelalak kaget mendengar cerita gadis itu. Bagaimana mungkin seorang cewek dengan daster bisa melompat seperti itu.

Nextdoor Enemy [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang