hallo guys, sebelum kalian baca part ini aku mau ngasih tau bahwa part sebelumnya nggak akan ada sangkut pautnya di part ini. Mungkin ada sih sedikit tapi nggak dimunculkan disini alesannya. Jadi kalo kalian agak bingung silakan buka kembali part 29 terus sambung langsung ke part ini hehehe. Gitu aja sih. Supaya nggak lupa vote dulu deh sebelum baca hehehe.
Okehdeh enjoy with this part
--------
31Rama menghubungi semua temannya dan menanyakan dimana Disa, namun tidak ada satupun yang tau keberadaan gadis itu.
Satu persatu temannya muncul, semua datang dengan wajah panik. Awalnya Husna dan Juno datang dengan Husna yang masih memakai masker dan menghilangkan dengan tergesa-gesa hingga masih ada sisa di wajahnya. Fia dan Zen datang sama paniknya dan yang terakhir Arka dan Aris yang juga panik namun sedikit lebih tenang dari yang lain.
"Lo udah lapor polisi Ram?" Tanya Husna yang kini menggigit kukunya, mencoba mengendalikan rasa khawatir nya.
Rama hanya menggeleng sembari menelpon siapa saja yang kenal dengan Disa, namun tidak satupun yang tau di mana gadis itu berada.
"Kok belum" Protes Husna yang merasa di abaikan. Juno datang kemudian menjitak kepala gadis itu.
"Belum 2 kali 24 jam bego" Mendengar ucapan Juno Husna cemberut kemudian menjauh.
"Ram gue tadi minta bantuan koneksi gue buat liat seluruh CCTV yang ada deket sekolah, gue harap mereka nemuin petunjuk di mana keberadaan Disa" Ucap Arka yang sama sekali tidak berhenti membuat Rama cemas.
Semua Salahnya, harusnya Rama mengecek rumah Disa terlebih dahulu dan memastikan gadis itu pulang dengan selamat ke rumah.
Rama menonjok beton yang ada di sampingnya dengan keras membuat tangannya mengeluarkan darah.
Husna dan Fia kaget langsung berteriak. Sedang Juno dan Aris langsung menangkap Rama yang lagi-lagi hendak menonjok tembok yang tak bersalah itu.
"Ram tenangin diri lo" Ucap Arka sembari menepuk-nepuk pipi cowok itu. Rama membuang muka kemudian mengusap wajahnya kasar.
"Dengan lo marah-marah kek gitu, nggak bikin Disa bisa ditemuin"
"Iya Ram,lo harus tenang" Tambah Husna yang langsung diangguki Fia.
"Gimana gue bisa tenang. Disaa-" Rama tidak bisa meneruskan perkataanya. Ia tidak bisa jujur mengatakan bahwa Rama menyanyangi Gadis sebab Rama masih ragu akan perasaannya, dan masih yakin hatinya hanya Untuk Shani.
"Ram mending lo duduk dulu" ujar Aris yang kemudian dituruti oleh Rama.
Arka kembali sibuk dengan ponselnya, Husna dan Fia juga kembali mondar-mandir mencoba tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nextdoor Enemy [Completed]
Teen Fiction"Tutup mata lo Ram" Rama mengerutkan alisnya tak paham. "Katanya lo gak mau liat gue nangis. Gue jelek" "Lo emang selalu jelek Disa" ------------- "Punya tetangga nyebelin kayak Rama itu butuh kesabaran ekstra. Apalagi kalo harus ngadepin alaynya...