27. Kehancuran

123 16 5
                                    

27

"Nih" Disa menyodorkan Nasi serta lauk pauk yang ada dirumahnya untuk Rama membuat Cowok itu tersenyum senang.

"Okehh satu poin" Kata Rama Membuat Disa mengerutkan keningnya bingung.

"Satu poin?" Ulang Disa dengan nada tak mengerti.

"Iya, satu poin nilai plus dari gue"

"Buat apa?"

"Buat jadi calon istrinya Rama lah" Setelah itu Rama tertawa gila, membuat pipi Disa memanas karnanya.

Dengan kesal Disa meninggalkan Rama menuju ruang tamu dimana Dilla dan temannya berada.

"Rama udah di kasih makan?" Tanya Dilla yang hanya dijawab anggukan oleh Disa. Gadis itu juga memasang wajah kesal.

"Kenapa Dis?" Tanya Dilla yang hanya di ladeni gelengan oleh Disa.

"Disa inget Kak Renia?" Tanya Dilla, Disa mengamati wajah perempuan di hadapannya itu. Tentu saja ia ingat dengan Renia.

"owhh jadi psikolog yang kakak maksud itu Kak Renia" Ucap Disa kemudian menyalimi Renia.

"Duh kamu kurusan ya Dis, udah bisa main cinta-cintaan ya?" Tanya Renia membuat Disa agak tersentak.

"Mana bisa main cinta-cintaan dia Ren, dingin gitu sama cowok"  Disa hanya diam saja menanggapi hal itu.

"Masa sih nggak bisa?" Ucap Renia kemudian tertawa.

"Lagian lo aneh-aneh aja, apa hubungannya coba kurusan sama cinta-cintaan" ucap Dilla disela tawanya

"Ya berhubungan lah, biasanya nih seumuran Disa tuh udah mulai cinta-cinta an, terus jadi banyak pikiran, nangis-nangis, lupa makan. Hehe biasa masih labil" Ucap Renia yang mengena sekali di hati Disa.

"Gitu ya? lo juga Kurusan Ren, dah punya pacar ya?" Tanya Dilla kemudian tertawa, Sedang Renia hanya terkekeh.

Disa tenggelam dalam Pikirannya sendiri hingga Rama datang kemudian menjitak kepalanya.

"Astaga Rama bikin kaget aja deh"

Rama duduk disamping Disa kemudian hendak mencomot kue yang ada di meja. Disa menampar tangan Rama membuat kue yang hendak Rama ambil terjatuh lagi ke piring.

"Buat tamu Rama" Ucap Disa marah

"Gue juga tamu Disa"

"Tamu dateng tiap hari, tanpa diundang lagi" Ucap Disa sarkas.

Rama tak perduli kemudian kembali mengambil kue yang tadi batal ia makan.

"Rama ihh dibilangin buat tamu"

"Biarin aja Disa, Renia lagi diet katanya" ucap Dilla membuat Rama tersenyum jumawa merasa menang, sedang Disa hanya mendegus kesal.

"Rama kenalin ini Renia, temennya kak Dilla"

Rama berdiri kemudian menyalami Renia. "Rama kak" Ucap cowok itu Sopan Membuat Disa menatap tak suka dengan wajah yang seperti orang sedang muntah.

"Ren, Ini Rama. Dia tetangga gue"

Renia hanya Tersenyum kemudian terdiam cukup lama.

"lo kenapa Ren?"

"eh enggak heheh gue jadi inget seseorang aja"

"Seseorang? cieee siapa tuh??"

"Dia pasien gue"

Dilla terdiam sejenak kemudian membuka suara kembali "Inget kenapa?"

Nextdoor Enemy [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang