6

16.5K 760 7
                                    


Azzam pov

SAAAAHHHH

Huuufffttt akhirnya dia yang ku perjuangkan dalam doa kini telah sah menjadi istri pria lain. Pria yang berstatus menjadi dosen ku dan pria yang juga sudah memiliki istri sebelum Zahra.

Ya allah buatlah hati ini ikhlas agar tak ada bujukan setan yang dapat menggelapkan hati hamba. Ku rasakan tepukan di bahuku,, ternyata Ibnu dan Ravan yang kini berdiri di sampingku,,mungkin mereka mencoba untuk menguatkan hati ku. Aku beruntung karna memiliki kawan seperti mereka berdua,,walau baru sebentar aku mengenal Ibnu itu pun jika ia bukan suami dari salah satu sahabat adik kembarku kami tak akan saling mengenal sedangkan Ravannio sedari aku dekat dengan keluarga Al-Farizzi ini kami sudah sangat akrab bahkan ia sudah ku anggap adik kandungku.

"Mas Azzam yang sabar ya.. mbak Ara mungkin bukan jodoh mas Azzam,! Tapi mas..aku tak rela mbakku itu menjadi yang ke dua,,aku tau suaminya ini sangat mencintai istri pertamanya,,aku takut mbak Ara gak bahagia,!" Ujar Ravan mengagetkanku.

"Van kita berdoa saja semoga Zahra bisa bahagia dengan pernikahannya.." ujarku sembari menepuk pelan bahunya. Aku tau apa yang di rasakan Ravan mana ada seorang adik yang rela melihat kakak yang begitu di jaganya tersakiti.

"Sebenernya aku lebih suka jika mas azzamlah yang menjadi kakak iparku.."

"Ah tak boleh bicara begitu Van,,ini sudah jalan hidup Azzam dan Zahra,,jangan buat mereka susah move on dengan harapan yang mustahil terjadi,!" Ujar Ibnu menyadarkanku bahwa Zahra benar-benar tak mungkin ku miliki.

"Mas Ibnu ini bagaimana sih,! Jangan mendahului takdir donk,!" Sahut Ravan kesal.

"Untuk saat ini,,inilah takdir mereka Van,,ayo kita dukung,!" Ujar Ibnu kalem pada Ravan ah usia remaja membuatnya labil dalam berfikir.

ºººº

Ravannio pov

Ah andai saja mas Azzam yang menjadi suami kakakku,,ku yakin ia akan sangat bahagia. Saat sedang asik memandangi kakakku yang begitu cantik hari ini ah bukan ia memang selalu cantik di mata ku,,ku lihat mbak Lysha istri pertama mas Ditya heeemm aku harus mulai membiasakan panggilan ini untuk suami kakakku itu  berlari menuju taman samping rumah. Ada apa,? Sekilas ku lihat mata sembabnya,,dia menangis,? Ala karna melihat suaminya yang bersanding dengan kakakku,? Jujur saja aku bersimpati pada istri pertama mas Ditya ini,,ia harus rela berbagi suami dengan kakakku,,namun jangan salah aku akan melakukan apa pun agar kakakku bahagia dengan pernikahannya.

ºººº

Raditya pov

Akhirnya wanita cantik nan solehah ini sudah sah menjadi makmumku bersama dengan Lysha. Mengingat Lysha setelah aku duduk di depan penghulu tadi aku belum melihatnya lagi. Kemana kamu sayang,? Jangan buat mas khawatir begini,, ku tolehkan kepalaku mencoba untuk mencari istri pertama ku itu.

"Ada apa bang,? Cari mbak Lysha ya,?" Tanya Zahra ah aku lebih senang memanggil ia humaira sebab baru di goda sedikit saja pipinya sudah berwarna merah.

"Iya sayang,,sedari tadi abang belum melihatnya,!" Ujarku sungguh aku bahagia menyebut diriku abang sebagai panggilan sayang dari humaira ku ini.

"Ooooh,,mungkin mbak Lysha sedang mengobrol dengan tamu undangan,! Atau jika abang masih khawatir abang bisa mencarinya di luar,!" Sahut Zahra sedikit sendu... Allahu tanpa ku sadari aku menyakiti hatinya dengan memikirkan Lysha di hari pernikahan kami,,walaupun Lysha juga istriku tak seharusnya aku begini.

"Humaira..hey sayang..maaf abang tak bermaksud membuatmu bersedih,! Abang hanya..."

"Ah Zahra harus menemui Qiyya dan yang lainnya bang,! Abang Zahra tinggal sebentar tak apa kan,?" Ujar Zahra memotong penjelasanku,, huft aku tau dia pasti kecewa padaku. Dengan berat hati ku anggukkan kepalaku.

Sepeninggal Zahra ku lihat Lysha menghampiriku yang duduk sendiri di sofa,,memang akad nikahku tidak di adakan di gedung karna sesuai permintaan Zahra ia ingin agar pernikahan ini hanya mengundang kerabat dan sahabat saja. Aku sangat paham dengan apa yang ia rasakan pasti sama beratnya dengan Lysha. Dan aku bertekad tak akan ada perbedaan kasih dan cinta antara keduanya karna sekarang keduanya sangat berarti untukku.

ºººº

Zahra/Queen pov

Ah baru beberapa jam saja aku sudah merasakan sakit di hati. Yups di hari pernikahanku dan saat bersamaku suamiku memikirkan wanita lain walaupun wanita itu juga istrinya entah mengapa hati ini tidak rela. Allah hadirkan ikhlas di hatiku,,jangan sampai aku menjadi wanita jahat karna perasaan ini.
Dengan alasan ingin menjumpai sahabat-sahabatku aku berpamit meninggalkan Abang Ditya di ruang tamu.
mengingat nasehat oma semalam mau tak mau aku harus memanggil pak Ditya abang karna kini ia bukan dosenku melainkan suamiku.

Ku hempaskan tubuhku di sofa ruang keluarga,,tamu undangan sudah sepi tinggal kerabat dekat dan sahabat kami saja. Aku tak ingin pesta mewah untuk pernikahanku ini,,aku sadar posisiku sebagai istri ke dua,,aku tak ingin lebih dalam lagi menyakiti hati maduku. Selain itu aku tak siap dengan cemooh orang tentang pernikahanku,, apapun alasan di balik pernikahan ini posisiku yang sebagai istri ke dua pasti akan di nilai tidak baik oleh orang lain. Memikirkan itu semua membuat air mataku luruh kembali.

"Ya Allah Queen cengeng sekali sih kamu ini,,hari ini seharusnya kamu bahagia karna kamu sekarang sudah memiliki seorang imam" runtukku dalam hati.

ºººº

Tanpa Zahra sadari ada dua pasang mata yang memperhatikan dirinya dari jauh. Ke dua orang itu mengepalkan tangannya menahan amarah yang membuncah.

ºººº

Nah looo ada yang bisa menebak siapa mereka,?

Jangan lupa vote dan komen yaaa sob....

BL 2019 SG

Yang Ke Dua (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang