Epilog

31.6K 800 60
                                    


Seorang wanita menangis tersedu didepan sebuah makam. Makam yang masih basah itu kini menjadi tempat tinggal seseorang. Sungguh jika ia bisa memutar waktu maka hal yang pertama kali ia lakukan adalah memperbaiki semua yang pernah terjadi. Ia tak pernah menduga jika hal ini akan terjadi.

"Maaf...maafkan aku..." gumamnya sambil sesekali menyeka air mata yang dengan sombongnya terus mengalir membasahi pipinya.

"Coba kita ikhlaskan semua yang sudah terjadi..."

"Tapi ini salahku..andai.."

"Pengandaianmu sudah sangat terlambat,,so hanya ikhlas yang bisa kita lakukan sekarang..."

"Aku..aku sangat menyesal.."

"Sudah ku katakan tak ada yang bisa kita lakukan selain ikhlas..."

"Kau benar..hanya saja hatiku masih belum bisa menerimanya..."

"Bisa atau tidaknya kau menerima semua ini tak akan mengembalikan semuanya seperti semula..."

"Aku tau..."lirihnya semakin pilu.

"Ayo pulang..." ajak lelaki yang sedari tadi menemani wanita itu.

"Pulang,? Kemana,?" Tanya sang wanita.

"Ketempat seharusnya kau berada..."

"Penjaralah tempat yang pantas untukku..."

"Maka aku akan membawamu kesana..."

"Mas..." panggil wanita itu.

"Ada apa lys,?"

"Mas adit bisa memberiku maaf,?"

Ya...kedua orang itu adalah Raditya Ilyasha dan Alysha Putri.

"Entahlah...jika aku bisa akan aku hadirkan ikhlas yang besar untuk memaafkanmu..tapi maaf lys...harus kukatakan aku sudah tak sanggup lagi hidup bersamamu...maafkan aku jika aku bersamamu.. yang ku ingat hanyalah rintih kesakitan putra-putraku...tangis pilu dari zahra...dan aku merasa sangat berdosa..."

"Mas...kau..kau akan menceraikanku,?"

"Ya...papa sudah mengurus semuanya..."

"Disaat aku terpuruk kau ingin melepaskan genggaman tanganmu mas,? Mana janjimu padaku dulu,?"

"Hanya karna janjiku padamu aku harus menjadi lelaki brengsek lys....aku harus menjadi seorang anak yang membangkang pada orang tua...aku harus menjadi seorang cucu yang mengecewakan...aku harus menjadi menantu yang jahat...aku harus menjadi seorang suami yang menyakiti hati istrinya... aku harus menjadi seorang ayah yang menelantarkan anak-anaknya...!"

"Itu pilihanmu bukan mas,?"

"Ya...dan aku akan mengakhiri pilihanku..."

"Seperti katamu tadi mas... semua sudah terlambat..."

"Kau benar lys...semua sudah terlambat... penyesalanku..rasa bersalahku...semua tak ada gunanya kini...kau tau,? Aku rela bertukar tempat dengan putraku saat itu...aku rela menanggung kesakitan mereka,! hah... kebodohanku serta keegoisanku membuat aku kehilangan semuanya...kini aku hanya bisa berharap... keluarga zahra bisa memberiku maaf dan kesempatan untuk memperbaiki semuanya...aku ingin dekat dengan putraku walau mereka tak ingin mengakui diriku sebagai ayah kandung mereka..."

"Ku mohon jangan tinggalkan aku mas...aku akan tebus kesalahanku dengan hukuman penjara...aku rela...tapi tolong jangan tinggalkan aku...aku..aku harus kemana saat bebas nanti,?"

"Tak usah khawatir...rumah yang kita tempati dulu sudah atas namamu dan juga cabang restoran yang di sini sudah menjadi milikmu...selama kau di dalam penjara semuanya aku percayakan pada salah seorang sahabatmu..."

Yang Ke Dua (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang