10

16.1K 659 10
                                    


"Tidak ku ijinkan kau membawa princessku.."

Suara dingin itu milik seorang Agam Atmaja pria paruh baya yang memiliki sikap otoriter dan keras kepala,,pria yang memiliki cinta yang begitu besar untuk dua orang keponakannya.

"Sekali lagi saya tegaskan jika kamu tidak bisa membawa pulang princessku..setelah apa yang terjadi di sini saya ragu jika di rumahmu nanti princessku akan dapat perlakuan yang baik dari istri pertamamu,!" Ulang Agam namun kali ini tidak dengan suara rendah yang bisa membuat lawan bicaranya takut.

"Tapi daddy sekarang Queen istri bang Ditya jadi Queen harus ikut abang kan dad,?"

"Sayang...daddy tau tapi sungguh daddy takut di sana kau tak mendapatkan perlakuan yang baik dari mereka,!"

"Daddy sayang Queen kan,?"

"Ya allah nak..pertanyaan yang sangat tidak berfaedah,! Kurangkah bukti daddy sangat menyayangimu,?" Ujar Agam sendu.

"Ck..daddy nie baperan deh,! Sini aku peluk..." ujar Zahra kemudian ia peluk tubuh kekar sang daddy "Queen tau cinta daddy dan mommy untuk Queen juga Nio sangat besar,! Tapi daddy..dengan daddy melarang Queen untuk ikut abang pulang sama saja daddy meminta Queen untuk jadi istri durhaka,,,daddy mau dosa Queen bertambah,?"

"Ck..putri daddy ini pintar sekali ternyata..oke kalian bisa pulang tapi menginaplah di mension Atmaja selama 7hari...biar daddy sama mommy bisa melepas putri cantik ini dengan hati yang lapang,!"

"Aku sih terserah abang aja.."

Raditya pov

"Aku sih terserah abang aja,,!"

Oke sayang kau lemparkan umpan yang pas,, huft mau nolak takut banget sama mata elangnya tapi kalo di terima pasti bakalan gak nyaman.

"Abang keberatan ya,?"

"Eh nggx sayang..." ucapku spontan sekilas ku lihat senyum kemenangan tercetak di wajah dingin itu. Haaahh aku rasa ini hanya alasan agar kami bisa tinggal bersama mereka.

"Terimakasih abang,!" Ujar Zahra kemudian dia memelukku.

"Sama-sama sayang,!" Sahutku gemas karna melihat rona merah dipipinya.

"Ya sudah kamu tunggu di luar dan katakan pada istri pertama mu jika kalian akan tinggal di mension Atmaja untuk beberapa hari ke depan,!" Ujar om agam dingin eh maksudnya apa,?

"Maaf om apa Lysha juga ikut,?" Tanyaku ragu masalahnya kata kalian yang beliau ucapkan begitu ambigu.

"Kalau dia mau ya tak apa,!" Sahut om agam acuh "sudah sana temui istrimu itu,,biar daddy urus putri manja ini sebentar,!"

Daddy,??

"Panggil saya daddy dan istri saya mommy,, selama kamu jadi menantunya Idris dan Naomi itu artinya kamu juga menantu ku,!"

Lega dan terharu itulah yang aku rasakan sekarang,,setelah aku berbuat kesalahan mereka masih mau memaafkan kesalahan ku. Dan ku putuskan jika 7 hari kedepan adalah hariku dan Zahra.

"Adek tunggu di sini ya,, abang mau kasih tau Lysha agar dia pulang di antar pak asep aja,!" Ujarku

"Lho mbak Lysha enggak ikut kita bang,?"

"7 hari kedepan biarkan menjadi hari kita oke,!"

"Heeemmzzz oke asal mbak Lysha tidak merasa keberatan,!"

"Abang keluar sebentar,! Nanti abang bantu kemas-kemas oke,!" Ucapku kemudian ku tinggalkan Zahra bersama daddy.

Ku tapaki satu persatu anak tangga dengan perasan campur aduk,,senang lega terharu ah entahlah tak tergambarkan bagaimana rasanya. Hanya senyum tak pernah luntur dari bibirku yang menandakan bagaimana perasaanku saat ini.

"Mas..." panggil Lysha menyadarkanku bahwa aku telah sampai di ruang keluarga.

"Eh iya Lys,,mas mau bicara sebentar bisa,?"

"Bicara apa,?"

Lysha pov

"Ayo kita ke depan,!" Ajakan mas Adit membuatku mengernyitkan kening,,ada apa sih sebenarnya.

"Lys...maafkan mas ya.." ujarnya memulai percakapan kami.

"For what,?" Ujarku semakin tak mengerti.

"Anything..mulai hari ini dan seterusnya mas tak lagi bisa kasih waktu mas sepenuhnya untukmu,,mas harus bisa adil antara kau juga Zahra,,kau dan Zahra adalah hidup mas saat ini,! Maaf jika suatu hari nanti kau akan merasa jika mas tidak adil,,karna mas sangat sadar sekeras apapun usaha mas nanti agar kalian merasa mas adil akan tetap kalah dengan rasa cemburu. Lys...mulai hari ini mas bukan lagi hanya milikmu tapi mas juga milik Zahra,! Cinta,,hati dan tubuh ini juga milik Zahra,,jadi maaf jika suatu hari nanti saat kau membutuhkan mas,,mas tak ada di sisimu,! Bukan berarti mas akan menelantarkanmu sayang,, seperti yang mas bilang tadi kau dan Zahra memiliki tempat yang sama di hati mas,,singgasana kalian bersisian di hati mas,,tak ada yang lebih tinggi,! Cinta mas untuk kalian pun sama,!" Ujar mas Adit panjang lebar,,aku hanya diam mendengarkan karna tampaknya dia belum selesai berbicara.

"Lys,,hari ini mas mau ijin padamu,,biarkan untuk 7hari kedepan mas bersama dengan Zahra,,hanya Zahra sayang,! Maaf jika prrmintaan mas ini akan membuatmu merasakan sakit hati,,tapi mas rasa Zahra berhak mendapatkan waktu singkat untuk mengenal mas lebih dekat lagi,! Bukan berati mas tak ingin bersamamu tapi berikanlah kami waktu.."

Tes...ah air mata ini meluncur deras saat suamiku meminta ijin untuk menghabiskan waktunya bersana istri mudanya.

"Sssttt jangan menangis sayang..mas tak bisa melihat air mata ini,! Tolong beri mas ijin agar langkah mas dan Zahra nanti terasa ringan karna kami tak merasa terbebani oleh rasa bersalah terhadapmu,!"

"Hiks...jadi mas mau meninggalkan aku,?"

"Hanya 7hari sayang lepas itu kita bertiga akan tinggal di rumah yang sama,!"

Huuuuffftt ku hela nafasku sepelan mungkin mencoba mengurangi sesak di dalam dada. Allah tak ku duga jika akan sesakit ini,, bismilah semoga engkau ridho amin.

"Ijinkan aku bertemu zahra sebentar mas,,sebelum kalian pergi berbulan madu,!" Ujarku akhirnya.

"Terimakasih sayang kau sudah mau mengerti,, mas mencintaimu,!" Ujarnya kemudian memelukku erat yang ku balas dengan pelukan tak kalah eratnya.

"Aku pun mas,,sangat mencintaimu,!"

Cup...ku rasakan kecupan lembut di keningku. Ya allah semoga saja ikhlas ini tak akan pernah pudar dari hatiku agar cemburu tak menggerogoti akalku.

ºººº

Alhamdulillah bisa up lagi...masih menunggu vote dan komen dari sahabat yaaa,! Terimakasih...

BL 2019 SG

Yang Ke Dua (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang