Al-Farizzi mension
15.00Zahra dan sahabat-sahabatnya tengah serius mengerjakan tugas di gazebo yang terletak di halaman belakang tepat di atas kolam ikan koi kesayangan Nio. Di temani susu kotak strawberry milik Zahra,, mereka tampak sekali sedang tak bisa di ganggu.
"Alhamdulillah punyaku sudah selesai,!" Ujar Qiyya
"Yeeyy punyaku juga selesai,!" Sahut Shafa.
"Ck...punyaku masih banyak...huuuffftttt,!" Ujar Zahra sembari menghembuskan nafas lelah.
"Butuh bantuan Ra,?" Tanya Ibnu setelah dia selesai membantu istrinya.
"Tak usahlah Ib,,,biar aku kerjakan sendiri saja,! Kalau kalian mau pulang nanti aku email deh bagianku,!"
"Ngusir nih ceritanya,?"
"Yaa nggak gitu,,,siapa tau kalian mau jalan dulu gituu,!"
"Oooh ini mah kode bang biar kita ajak dia jalan,!" Ujar Qiyya sembari melirik Azzam.
"Boleh kalau pak Raditya kasih ijin,!" Sahut Azzam santai.
"Ck.." decak Zahra tak sengaja.
"Hey nona manis tak boleh begitu...ijin suamimu itu sekarang penting lho,!"
"Ish..iya ustadz Azzam,! Masalahnya adalah aku sedang tak ingin menghubungi bang ditya,! Aku takut jika saat ini ia sedang bersama mbak lysha,!" Sahut Zahra.
"Eh gini aja deh,,gimana kalau kita buat pesta disini,?" Usul Azzam yang tak tega melihat wajah Zahra yang berubah menjadi sendu. Ia berfikir saat ini yang Zahra butuhkan hanyalah pengalihan agar suasana hatinya kembali baik.
"Pesta apa bang,?" Tanya Qiyya tak mengerti.
"Makan-makan dong,! Ib,,,ayo kita keluar,,! Kita cari makanan kesukaan para princess ini,!" Ujar Azzam semangat "Nah princess Zahra,,selagi para prince ini mencari kudapan alangkah baiknya jika kau selesaikan bagianmu,!"
"Oke...!" Sahut Zahra semangat.
"Lets go ib,!"
Akhirnya Ibnu dan Azzam pun meninggalkan mension Al-Farizzi.
Azzam pov
"Zam..."panggil Ibnu saat kami sudah berada si dalam mobil.
"Hmmm"
"Ane salut sama ente," ujarnya membuatku mengernyitkan dahi tanda tak mengerti "Ente hebat,,! Tenang aja,,,jodoh itu tak akan tertukar,! Jodoh itu ibarat rumah Zam.. kemanapun ente pergi..ente akan tetap pulang kerumah kan,? Kalo Zahra itu jodoh ente pasti akan ada jalan buat ente dan Zahra bersatu,! Untuk sekarang nikmati aja takdir yang udah Allah kasih,,kita sebagai manusia tak ada yang tau hari esok akan seperti apa,!" Jelas Ibnu.
"Ane tak sehebat itu Ib,,! Cuma entah mengapa ane yakin sama cinta ane,,! Semoga saja Allah lekas mengganti cinta ane ini dengan kasih seorang kakak,,semoga saja ane bisa mencintai Zahra sebagai saudara,,kalaupun tidak biar saja ane yang pendam,!" Sahutku.
"Itulah kenapa ane bilang kalau ente itu hebat Zam,,jika orang lain yang berada di posisi ente ane yakin dia akan memilih menjauh atau merebut,!"
"Ck..bukan ane banget itu mah Ib,,! Cinta ane buat Zahra itu...ah sudahlah tak baik bicarakan yang bukan mahrom apa lagi istri orang,!" Ujarku mengakhiri topik tentang cintaku dan Zahra. Ya allah semoga saja...
ºººº
Setelah berpesta bersama para sahabatnya kini saatnya Zahra bermanja-manja dengan sang ayah. Sekarang ini Zahra sedang berada di dalam dekapan ayahnya,,menikmati kehangatan yang sudah beberapa waktu tak ia rasakan.
"Queen,," panggil Idris sembari mengusap rambut kecoklatan milik putrinya itu.
"Iya ayah,,!"
"Bahagiakah dirimu nak,?" Pertanyaan yang membuat jantung Zahra berdetak dengan kencang. Tak tau harus merespon seperti apa.
"Sayang.."
"Eh iya ayah...Queen mencoba untuk bahagia,!"
"Mencoba,?"
"Ayah tau pasti kan posisi Queen,? Bang ditya mencintai Queen ayah,,,tapi bang ditya juga mencintai mbak lysha..diperlakukannya kami sama rata..dia sudah mencoba adil,,tapi yang namanya rasa cemburu pasti hadir kan yah,,? Dan saat ini Queen tengah belajar mengendalikan cemburu itu,, Queen hanya ingin menjalani takdir Allah dengan penuh keikhlasan,! Asalkan keluarga Queen selalu mendukung dan mencintai Queen,,Queen rasa tak ada yang perlu dikhawatirkan,!"
"Ayah yakin putri ayah ini adalah wanita tangguh,! Ingat pesan ayah sayang... pulanglah saat kau sudah merasa lelah dan tak sanggup,,opa,oma,ayah,bunda daddy,dan mommy akan dengan senang hati merangkulmu,!"
"Hmmm i love you my hero,! My first love,,!" Ujar Zahra sembari mengecup pipi sang ayah.
"Oooo jadi begitu yaaa,,, kalian berdua bermesraan disini dan melupakan Nio,,! Masih ada anakmu satu lagi kalau ayah lupa,,!" Ujar Ravannio pura-pura marah pada sang ayah dan kakaknya.
"Ulu ulu ulu...jagoan mbak ngambek,,! Come here,,hug me please,,,!" Ujar Zahra sembari merentangkan tangannya.
Hap...berada di pelukan sang adik membuat Zahra kembali merasakan kenyamanan.
"Ou ou ou..ada apa ini,? Kalian berpelukan tanpa mengajak opa,?" Pecah suara dari ruang tamu membuat Zahra dan Nio melepaskan pelukan mereka.
"Opaaa...i miss you so bad,! Rindu....rindu... rindu...!" Teriak Zahra kemudian berlari kedalam pelukan sang opa.
"Miss you too Queen,! Apa kabar sayang,?"
"Kabar baik opa,! Mana oleh-oleh buat Queen,? Queen tau opa dan oma dari kalimantan kan,?" Todong Zahra.
"Hm...sebelumnya dimana suamimu sayang,?" Tanya Rosa karna ia tak melihat cucu menantunya di sini.
"Assalamualaikum..." salam seseorang dan yaa..orang itu sudah menjawab pertanyaan dari Rosa tadi.
"Waalaikumsalam,!"
Zahra lekas menghampiri Raditya,,mengambil alih tas kerjanya dan menyalami suaminya itu. Lalu Raditya menyalami semua orang yang ada di ruangan itu.
"Abang baru pulang,?"
"Iya...maaf ya dek abang tak bisa mengantarmu tadi,!"
"Tak apa,,abang sudah makan,?"
"Belum,,tapi abang ingin bersih-bersih dulu,,bisa tolong bantu abang,?"
"Baiklah,!"
"Opa oma ayah dan Nio,,saya bersih-bersih sebentar ya,!" Pamit Raditya.
"Silahkan nak,,setelah makan malam opa dan ayah menunggumu di ruang kerja opa," sahut Rahmat.
Degh....
Mendengar perintah dari kepala keluarga Al-Farizzi itu membuat Raditya sedikit merasa takut. Entah bagaimana yang pasti ia nerasa tak akan baik-baik saja.
ºººº
BL 2019 SG
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang Ke Dua (End)
RomanceYang ke dua selalu di pandang buruk oleh orang lain walau mereka tak pernah tau kisah yang ada di balik pernikahan ke dua.