33

14.4K 602 5
                                    


Abiandra Bariq Azizan Ilyasya (laki-laki pendiam bercahaya yang mulia dari keluarga ilyasya)

Abisatya Bariq Azizan Ilyasya (laki-laki jujur bercahaya yang mulia dari keluarga ilyasya)

Abiwara Bariq Azizan Ilyasya (laki-laki pandai bercahaya yang mulia dari keluarga ilyasya)

Itulah nama dari ketiga jagoan zahra. Andra untuk si sulung,zizan untuk si tengah dan ariq untuk si bungsu. Ketiganya memiliki tubuh gempal menggemaskan. Terlebih abang andra..saat ia tersenyum akan menunjukkan lubang di kedua pipinya namun sayangnya senyum manis yang bisa melelehkan hati lawan jenisnya nanti hanya akan ia tunjukkan pada keluarganya saja. Entah kebetulan atau bagaimana sifatnya mencerminkan arti dari namanya Abiandra. Lain halnya dengan kakak zizan tengah dari tiga bersaudara itu memiliki sifat yang tak jauh dari abangnya namun sedikit lebih hangat pada orang lain. Jika abang dan kakak memiliki sifat pendiam maka si adek adalah yang paling hangat walaupun tetap saja jika berhadapan dengan orang asing si adek akan sedikit lebih diam.

Saat ini ketiganya telah berumur 2tahun 3bulan. Tengah belajar untuk mandiri.

"Amiiiiii....." teriak si bungsu dari ruang bermain.

"Adek..ndak boweh tliak-tliak toh,,,abang anti malah,!" Peringat kakak zizan.

"Ami mana tak,? Adek lindu belat..."

"Ami kan kelja toh,? Adek sama abang sama tatak dulu ya..ndak apa toh,?"

"Hiks..hiks..hiks..huuaaa" pecah sudah tangis si adek.

"Cup..cup...cup..ndak boweh angis adek.."

"Ami..mau ami..."

"Adek..." akhirnya si sulung mengeluarkan suaranya.

"Mau ami bang..."

"Cup...bental agi ami pulang.. adek ndak boweh angis toh...abang panggil ate ai yaaa,?"

"Adek lindu ami" rengek ariq tak mau tau jika saat ini sang ibu sedang tak ada di rumah.

"Bental lagi toh ami pulang...sabal..." ujar si kakak.

"Abang..." rengek ariq.

"Adek sabal bental toh,!" Sahut andra sembari berusaha memeluk sang adik walaupun tubuh mereka sama tingginya dan tangan mungilnya tak sampai untuk merangkul kedua adiknya.

Mereka tak sadar jika sedari tadi mereka di awasi oleh sepasang mata yang tak bisa menahan rasa gemasnya.

"Assalamualaikum jagoan buya..."

"Abuya...." teriak ketiganya serempak saat terdengar salam dari azzam.

"Jawab dulu salam buya nak,!" Ujar azzam gemas.

"Kumcalam buya..." sahut ketiganya lagi-lagi serempak.

"Hug me..." ujar azzam sembari merentangkan kedua tangannya yang di sambut triplets dengan senang hati.

"Buya...adek lindu..lindu belat.." ujar ariq di dalam pelukan azzam.

"Buya juga rindu sama jagoan buya,!" Sahut azzam kemudian dikecupnya kening ketiga putra zahra itu.

"Buya tenapa tok ndak tidul cini,? Zizan lindu talo buya ndak cini,," ujar zizan sendu.

"Buya kan kerja jauh nak..." sahut azzam mencoba memberi penjelasan.

"Ami kelja toh,? Api tidul cini..." kekeh zizan.

"Ya ami kan kerjanya tak jauh dari rumah,!"

"Tenapa buya kelja jauh toh,? Ndak kelja cini..."

Yang Ke Dua (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang