Zahra/Queen pov
Queen room (RaLyZa house)
15.00 WIBKu rebahkan badan ku di atas kasur ukuran king di kamar ku yang baru. Ku amati sekelilingku humz tak buruk juga bang Ditya tau seleraku. Upz sedikit tersanjung aku.
"Mbak....Ai keluar dulu yaa..nanti kalo perlu apa-apa panggil Ai aja,! Ai ada di dapur bersama ibu,!"
"Iya..kamu sibuk banget ya Ai,?" Tanyaku tak rela bila aku harus sendirian di sini.
"Enggak juga sih mbak soalnya Ai kan cuma bantu-bantu ibu aja,! Selebihnya Ai sekolah doang,!"
"Kalau gitu sini duduk sama mbak kita ngobrol-ngobrol,!" Ajak ku antusias
"Mbak kan capek,,harus istirahat,!"
"Ya allah dek...ngobrol sama kamu tak akan buat mbak jadi capek kan,?"
"Iya sih tapi nanti kalau tuan..."
"Kamu tadi lihat kan bang Ditya sudah di monopoli mbak Lysha,? Mana ada waktu abang buat mbak dek.." potongku.
"Eh hem maaf ya mbak,,Ai jadi buat mbak murung gini,!"
"Udahlah Ai...ngomong-ngomong kan sebentar lagi kamu lulus ya Ai..mau kuliah di mana,?"
"Ai gak kuliah mbak,! Kasihan ibu sama bapak,, lagian di kampung masih ada adek Ai yang sekolah juga,!"
"Tapi Ai pendidikan itu sangat penting lho...!"
"Iya Ai tau mbak hanya saja Ai tak boleh egois kan,? Kalau Ai paksakan kuliah nanti adek Ai yang harus tamat SMA,,buat Ai yang penting mah adek bisa sekolah sampai tinggi biar dia bisa bantu ibu sama bapak,!"
Deg....mendengar cerita Aisyah hati ini serasa di gores pisau tak kasat mata. Entahlah pertama kali bertemu dia tadi aku sudah yakin jika Aisyah adalah anak baik dan aku langsung saja menyayanginya.
"Kelulusan tinggal beberapa bulan lagi kan Ai,?"
"Iya mbak...bulan depan sudah ujian nasional,! Nanti kalau Ai sudah lulus adek yang akan sekolah di sini,,Ai pulang kampung,!"
"Lho kenapa,?" Tanya ku heran.
"Ya soalnya nanti kalo Ai lulus adek pas SMA mbak,, dia juga pengen sekolah di sini,! Sedangkan ibu sama bapak kan tinggalnya di rumah ini,,Ai rasa tak sopan bila kami semua menumpang di rumah tuan ini,!"
"Lah kan ibu sama bapak memang kerja di sini Ai,! Ya tidak terhitung menumpanglah,,anggap saja itu salah satu fasilitas yang di kasih abang buat keluarga kalian,!" Ujarku tak terima bila Aisyah menganggap keluarganya hanya menumpang di sini.
"Tapi nyonya Lysha tak terlalu suka mbak..."
"Why,?"
"Kami ini hanya orang lain kan mbak,?"
"Ck...kalian memang orang lain dek..tapi karna kalian kan kami tak merasa repot dengan urusan dapur,! Begini saja...mbak mau kamu tetap kuliah karna buat mbak lelaki dan wanita itu berhak mendapatkan pendidikan yang maksimal oke...lagian mbak juga baru masuk kuliah tahun lalu jadi nanti kita bisa kuliah bareng..."
"Tapi mbak.."
"Ck...denger dulu belum selesai mbak ngomong,! Kalau misalnya nanti nilai UN kamu maksimal mbak akan daftarkan kamu di Al-Farizzi Universitas oke..."
"Mbak..Ai tak mungkin bisa kuliah di sana,! Biyayanya sangat mahal,,buat dapet beasiswa rasanya pun tak mungkin,,!! Ai tak sepintar itu mbak...!"
Aku memutar bola mataku malas,,aiih apa Aisyah ini tak tahu sih kalau Al-Farizzi universitas itu punya ku,,?
"Ai kamu tahu tak nama panjang mbak,?"
"Kenapa gitu,? Yang aku tau mbak Zahra begitu aja,!"
"Ck...ya sudahlah yang penting kamu harus tetap kuliah dan adek kamu juga tetap sekolah di sini,, nanti biar adek kamu sekolah di Al-Farizzi High School,!"
"Ya allah mbak...mana mampu kami bayar uang komitenya,!"
"Hish...dari tadi uang terus yang kamu bahas,! Yuk ah turun..mbak pengen ngobrol sama bapak sama ibu,!" Ujarku kemudian ku seret Aisyah untuk keluar kamar.
Aisyah pov
Dapur RaLyZa houseYa allah terbuat dari apa hati istri ke dua majikanku ini,? kami baru mengenal beberapa jam yang lalu tapi sekarang dia dengan mudahnya menawariku untuk kuliah di universitas swasta impian setiap siswa yang baru saja lulus SMA. Bukan hanya itu dia juga meminta Aldi adek lelaki ku untuk sekolah di SMA favorit di kota ini.
"Gimana Ai,?" Tanya nya memecah lamunanku.
"Gimana apanya mbak,?" Tanyaku karna sedari tadi aku tak memperhatikan apa yang dia bicarakan dengan ibu dan bapak
"Ck...itu kuliah kamu,! Siapkan semua persyaratannya yaa..buat Aldi juga siapkan berkas yang diperlukan untuk mendaftar,,soal biyaya bapak sama ibu tak usah khawatir karna kampus Aisyah dan sekolah Aldi masih dalam yayasan Al-Farizzi yang kebetulan yayasan itu punya Queen,!"
Hah...jadi mbak Ara ini adalah pemilik yayasan Al-Farizzi,,masya allah masih ada orang kaya yang begitu baik seperti ini.
"Dan juga buat rumah..karna sekolah Aldi jauh dari sini jadi nanti Aldi biar tinggal bersama Nio di rumah opa,!"
"Tapi nyonya..." ujar bapak yang nampaknya keberatan.
"Pak jangan panggil Queen nyonya..panggil saja Queen seperti keluarga Queen yang lainnya,!" Potong mbak Ara dengan nada merajuknya.
"Baiklah nak..bapak rasa itu sangat berlebihan sekali,,biar nanti Aldi bapak cari kan kos saja,!"
"Tak apa pak...biar Nio ada temannya di rumah,! Lagian sudah lama Nio pengen adek jadi biarlah Aldi menjadi adek buat Nio,!" Ujar mbak Ara mencoba meyakinkan bapak dan ibu.
Ting tong
Saat kami sedang asik berdiskusi suara bel mengghentikan kegiatan kami itu.
"Dek tolong buka ya,,jika itu Nio langsung saja bawa kemari,!" Ujar mbak Ara
Aku pun melangkahkan kaki ku menuju pintu utama. Duh kok deg deg an gini ya..bagaimana wajah adik lelaki mbak Zahra itu,, tampankah,? Wah sudah pasti itu mah..wong mbak Zahra saja cantik sekali.
Ting tong ting tong
Aih ku rasa tamu itu sudah tak sabar ingin di bukakan pintu.
Ceklek...
Dan seseorang di luar sana membuatku terpaku...
ºººº
BL 2019 SG
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang Ke Dua (End)
Roman d'amourYang ke dua selalu di pandang buruk oleh orang lain walau mereka tak pernah tau kisah yang ada di balik pernikahan ke dua.