Ravanio pov
RaLyZa house"Assalamualaikum..." salamku begitu pintu utama di buka. Eh...gadis manis di depanku ini bukannya menjawab salam malah bengong begitu.
"Hey....assalamualaikum" ulangku sembari menjentikkan jariku di depan wajahnya.
"Eh...waalaikumsalam,!" Jawabnya sedikit salah tingkah dan hey..lihatlah wajahnya yang manis itu di hiasi oleh rona merah.
"Saya Nio...mau hantarkan pesanan kakak saya Queen apa dia ada,?" Tanyaku namun lagi-lagi pertanyaan ku tak di responnya,,ada apa sih dengan wajahku sampai gadis ini terbengong-bengong begitu.
"Hey...saya tau saya tampan tapi nona,,,mengagumi yang bukan mahromnya itu dosa lho..." godaku padanya.
"Astagfirullohalazim...mari masuk mas...maaf saya kurang sopan,! Oh iya mbak Ara ada di dapur katanya kalau mas Nio yang kemari langsung saja menemui mbak Ara di dapur,! Mari saya antar..!" Ujarnya sembari mempersilahkan aku masuk. Apa katanya tadi,?
"Mbak Ara,?" Ulangku lagi.
"Ehm...maaf mas jika saya lancang tapi mbak Ara sendiri yang tidak mau di panggil nyonya..jadi saya panggil mbak Ara saja... semacam panggilan sayang begitu..."
"Eh panggilan sayang,?"
"Iya mas..oh iya saya Aisyah tapi mbak Ara panggil saya Ai,,,katanya juga panggilan sayang dia untuk saya mas,! Maaf lho mas kalau saya terkesan tidak sopan,!"
"Bukan begitu Ai...ehm mbak ku itu memang memiliki hati yang luar biasa lembut..eh di mana mas Ditya kok saya tidak melihatnya,?"
"Nyonya Lysha langsung memonopoli tuan mas,,, kasihan mbak Ara deh mas... tadi mbak Ara langsung terlihat murung..." jelasnya yang membuatku berhenti melangkah. Oh jadi wanita itu mulai berulah lagi rupanya ya...
"Ai..boleh saya minta tolong,?"
"Apa mas,?"
"Tolong bantu jaga mbakku itu ya..karna hatinya yang lembut itu dia terkadang tidak bisa membedakan mana yang benar-benar tulus dan pura-pura tulus saja,! Laporkan padaku apa pun yang terjadi di rumah ini,!" Ujarku padanya.
"Oke mas...apa pun untuk mbak Ara..karna wanita sebaik dia tidak layak mendapatkan ketidak adilan,!" Sahutnya semangat.
"Good girl" sahutku dan entah keberanian dari mana ku usap kepalanya yang tertutup hijab instan itu.
"Ehm...." dehem seseorang yang ku hafal betul wangi tubuhnya. Seorang wanita berhati lembut dan penuh kasih,,wanita yang aku cintai dan akan aku jaga sepenuh hati,,wanita berharga selain oma,,bunda dan mommy.
"Mbaaak..Nio rindu,!" Ujarku lalu ku peluk tubuh mungil kakakku ini.
"Mbak juga rindu dek..tapi tampaknya rindumu buat mbak teralihkan dengan wajah manis Ai ya dek...buktinya yang katanya rindu nyatanya asik sekali ngobrol dengan Ai..." ujarnya menggodaku
"Aiiih rupanya Queen Al-Farizzi ini tengah merajuk yaaaa...! Tenang saja mbak ku yang tercantik...rindu Nio tetap besar kok.. hanya saja....wajah Ai sedikit mengalihkan duniaku... hehehehe...." sahutku sedikit berbisik di akhir kalimat,,takut sang empunya nama mendengar kata-kataku tadi.
Queen pov
Aku tersenyum mendengar candaan adik lelakiku ini. Wajarlah Aisyah memang cantik. Dan tampaknya anak nakal di sampingku ini tertarik padanya.
"Heh...sekolah dulu yang bener,,jangan pacaran,! Nanti kalau kau sudah siap datang menghadaplah pada ibu dan bapak,! Minta pada bapak untuk menggantikan tugasnya atas diri anak gadisnya ini,!" sahutku sembari melirik Aisyah.
"Ck...iya mbakku sayang,!" Sahut Nio sembari meletakkan kepalanya di pundakku. "Mbak...Nio rindu...boleh ya Nio menginap di sini,?" Rajuknya...hey lihatlah ini yang merajuk adalah remaja yang beberapa bulan lagi berstatus mahasiswa.
"Ya mbak...Nio ingin tidur bersama mbak...Nio ingin mbak bercerita tentang liburan mbak...oke,!" Ujarnya kembali merajuk.
"Oke..nanti malam mbak juga ingin bicara padamu,!" Sahutku sembari mengelus kepalanya "oh iya dek.. kenalkan ini bapak asep supir di rumah ini dan ini ibu imah...ART di rumah ini,!" Ujarku mengenalkan bapak dan ibu "mereka ini orang tua gadis manis yang kau goda tadi,!"
"Eh....assalamualaikum pak bu..." ujar Nio sembari menyalami tangan pasangan paruh baya itu.
"Waalaikumsalam den.."
"Paggil Nio pak...lagian Nio bukan majikan bapak kok,!" Sahut Nio sembari merengut tak suka.
Kami memang di ajarkan untuk tidak membeda-bedakan status seseorang. Sedari kecil kami di ajarkan untuk menghormati orang lain bagaimanapun latar belakangnya. Di luar rumah Nio bahkan berteman dengan preman dan ayah bunda opa oma serta daddy dan mommy tak pernah melarang dan mengatur dengan siapa kami berteman asal kami tidak ikut terseret dengan lingkungan yang buruk. Dan alhamdulillah setiap orang yang berlatar belakang buruk setelah berteman dan mengenal keluarga kami akhirnya mereka bisa berubah..bahkan Nio yang masih duduk di bangku SMA ini memiliki perusahaan yang menaungi semua mantan preman dan bergerak di bidang penyewaan jasa bodyguard masih dengan bantuan dan bimbingan daddy opa dan ayah tentunya.
Tak terasa karna asik ngobrol dengan Nio dan Aisyah hari sudah menjelang malam. Bu imah pun sudah mulai menyiapkan santap malam. Tak lama kemudian adzan magrib berkumandang dan kami pun bergegas menunaikan ibadah solat magrib.
Di rumah ini ada musola kecil tempat penghuni rumah menunaikan solat berjamaah karna rumah bang Ditya jauh dari masjid.
Kami solat dengan bang Ditya sebagai imamnya ah betapa merdunya suara imamku ini. Selesai solat saat aku hendak menyalami tangan bang Ditya mbak Lysha buru-buru mengajak bang Ditya untuk makan malam. Huuufffttt ku hembuskan nafasku secara perlahan..sakit hati kembali terasa. Ya allah....limpahkan selalu sabar di hati hamba agar sakit ini tak begitu terasa. Dan saat ini kurasakan pelukan hangat dari adik lelakiku.
"Jangan menangis..ada Nio di sini,! Air mata mbak tak pantas turun hanya untuk menangisi mereka...its oke..i'm here,!" Ujarnya menenangkanku.
Makan malam ini terasa hambar apa lagi aku di suguhi pemandangan yang tak pantas aku saksikan. Di hadapanku kini mbak Lysha sedang menyuapi bang Ditya bergantian dengan bang Ditya yang juga menyuapi mbak Lysha.
Allah aku sudah tak sanggup lagi...
PRAAAAANG
ºººº
Assalamualaikum sobat...sebelumnya aku sudah up cast yang menurutku cocok yaaa..tapi jika menurut sobat tidak cocok maka imajinasikan mereka sesuai kriteria kalian yaaaa...oke jangan lupa vote dan komen sobat.....terimakasih
BL 2109 SG
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang Ke Dua (End)
RomansaYang ke dua selalu di pandang buruk oleh orang lain walau mereka tak pernah tau kisah yang ada di balik pernikahan ke dua.