19

13.7K 581 10
                                    


Suara dari arah dapur membuat Raditya dan lysha terkejut,,refleks raditya mendorong lysha kemudian ia berlari ke dapur.

Zahra/Queen pov

Praaaaannggg

Ish...tanpa sengaja tanganku menyenggol gelas yang akan ku tata di meja makan. Ah nambah pekerjaan kan kalau begini,,ku punguti serpihan gelas dengan hati-hati.

"Ya allah humaira,,ada apa sayang,?" Seru bang ditya mengagetkanku

"Aws...sssshhhh,!" Ringisku saat tanpa sengaja jariku tergores pecahan gelas.

"Lys,,tolong rapikan,,aku harus mengobati Zahra dulu,!" Titah bang ditya pada mbak lysha.

"Eh..tak apa bang biar adek yang rapikan,!" Sahutku sungkan masalahnya raut wajah mbak lysha itu menunjukan rasa keberatan.

"Ssssttt ini perihkan sayang,? Biar abang yang obati ya,,tunggu sebentar,!" Ujar bang ditya kemudian meninggalkan kami.

"Eeemm maaf mbak sudah merepotkanmu,,!" Ujarku tak enak hati.

"Ck...mas adit sedang tak bersama kita ra..tak usah kau tunjukkan wajah polosmu itu,!" Sahutnya sinis.

"Maksudnya mbak,?"

"Kau lebih tau maksudku ra..!"

"Sungguh mbak aku tak mengerti apa maksud dari perkataanmu,!"

"Kau...."

"Humaira sini abang obati,! Lys,,hati-hati nanti kau terluka juga,!" Ujar bang ditya menengahi obrolan kami.

"Iya mas,,obati saja luka adek,,biar aku yang rapikan pecahan gelas ini,!" Ujarnya lembut berbanding terbalik dengan sikapnya padaku tadi. Apa kau sedang bermain peran mbak,? Baiklah aku ikuti permainanmu.

"Sakit bang..perih..." rengekku manja dan jujur ini bukan aku banget.

"Ini abang pelan-pelan sayang,!"

"Ish tapi perihlah bang,,,!" Rajukku.

Dan tanpa ku sangka-sangka bang ditya memberikan kecupan manis di jariku yang terluka. Reflek ku lirik mbak lysha yang terpaku menatap kami.

"Sudah kan sayang,? Atau masih sakit,?"

"Terimakasih abang,!" Ujarku sembari tersenyum manis. "Bang nanti adek dan sahabat-sahabat adek ada tugas kelompok,,boleh tidak adek kerjakan di rumah ini,? Kalau diluar kan adek tak bersama mahrom adek bang,,!" Ijinku "atau kalau abang keberatan ijinkan saja adek mengerjakannya di rumah opa,!"

"Di sini saja sayang,, abang lebih tenang,!"

"Aaaaa terimakasih abang sayang,!" Ujarku girang dan  tanpa sadar ku peluk bang ditya dan ku kecup singkat bibirnya.

"Ehm...." deheman mbak lysha membuatku sadar jika tak hanya ada kami saja disini.

"Eh maaf mbak,,tak sengaja,!" Sesalku yang hanya di balas senyuman masam darinya.

"Sudah selesai sayang,?" Tanya bang ditya pada mbak lysha.

"Sudah mas,!"

"Terimakasih yaa,,dan tunggu kami sebentar lalu kita akan sarapan bersama,!" Ujar bang ditya kemudian ia menuntunku ke kamar untuk ganti baju.

Lysha pov

Huuuuuffftttt ku hela nafasku dengan kasar. Sedikit demi sedikit mas adit mulai berubah,,ya allah...bisakah aku tetap bertahan,? Bisakah mas adit hanya menjadi milikku saja,? Apa yang harus aku lakukan agar mas adit utuh milikku,?

"Hay..kau melamun sayang,,!" Sapa mas adit begitu ia duduk di hadapan ku.

"Eh tidak mas,,baiklah mas adit mau makan apa,?"

"Tunggu Zahra sebentar ya sayang,," ujar mas adit dan aku hanya bisa mengangguk pasrah walau sebenarnya aku tak ingin.

"Hay mbak,,," sapa zahra tak lama kemudian.

"Mau makan pakai apa abang,? Oh iya,,adek tadi tumiskan kangkung dengan udang buat abang,! Di coba ya,,!" Ujarnya.

"Ra..kau tau kan suamiku ini tak suka sayur,? Kau ingin buat suamiku tak berselera makan dengan terus-terusan kau paksa ia makan sayur buatanmu begitu,?" Hardikku tak sadar jika aku telah meninggikan suaraku dan tanpa sengaja ku senggol sepiring sayur yang akan zahra sendokkan ke piring mas adit.

Praaanngg...
Tumpah sudah tumis kangkung buatan zahra. Sungguh aku tidak sengaja.

"Astagfirullohhaladziiim,,"
Lirih zahra yang masih bisa ku dengar.

"Dek..maaf mbak tak bermaksud..."

"Bang adek berangkat kuliah dulu,,pulang nanti adek langsung ke rumah opa,! Abang tak perlu menjemput yaa,,malam ini adek ingin menginap di sana,,! Assalamualaikum,!" Potong zahra tanpa mau mendengarku.

"Deek.." panggilku namun tak di hiraukan olehnya.
"Mas..aku.."

"Baru saja tadi pagi mas menegurmu lys,,! Hah hubungan mas dengan zahra pun baru membaik kemarin,! Aku juga suami Zahra jika kau lupa lys,! Di sini yang kekanakan bukan zahra tapi kamu lys,! Mas berangkat dulu,! Assalamualaikum,!" Ujar mas adit dingin kemudian ia berlalu dari hadapanku tanpa kecupan manis seperti biasa.

Aaaaarrrrrggghhhhh

Aku benci berada di situasi seperti ini. Benar-benar yaa,,

ºººº

Azzam pov
(Al-Farizzi universitas)

Ku pandangi wajah sembab zahra yang sedang berada di pelukan Qiyya. Baru saja aku duduk di sini sudah di suguhi pemandangan yang menyayat hati. Zahra menangis pilu di pelukkan adik kembarku,,sebabnya hanya satu yaitu istri pertama pak raditya.

"Udah dong ra..jangan nangis terus,! Gimana kalau sepulang kuliah aku traktir kau susu kotak strawberry sepuasmu,!" Tawarku yang langsung di beri tatapan tajam oleh Qiyya.

"Ck..abang ini gimana sih,!" Sungutnya.

"Raa...sepuasmu lho ini,!" Ujarku tak memperdulikan delikan dari Qiyya.

"Promise,?" Respon zahra.

"Yes...im promise,!" Tak apalah isi dompetku ludes asal zahra bisa tersenyum lagi.

"Yeeeyyy..." soraknya kemudian tersenyum manis.

"Ya allah ra...semudah itu buat kamu senyum,! Tadi aja nangis-nangis gak jelas,! Giliran sama abang langsung  terbujuk,! Susu kotak strawberry,,hah,!" Sungut Qiyya yang membuat Zahra semakin tersenyum lebar.

"Adz Qiyyara..." desisku mengingatkannya.

"Ck..iya bang iya..."

Ku alihkan kembali pandanganku ke zahra. Hidungnya memerah karna menagis,,matanya pun sembab.

"Nanti kau pulang dulu bersama Qiyya dan Shafa biar Ibnu yang antar,!" Ujarku padanya.

"Lalu kau mau kemana dulu,?" Tanya Ibnu padaku.

"Kemana lagi,? Aku harus belikan susu kotak strawberry untuk Queen yang sedang merajukkan,?" Sahutku sembari melirik Zahra.

"Ck..." kudengar zahra berdecak tanda tak suka dengan kata-kata ku.

"Aku tak sedang merajuk yaa..."ujarnya sembari menggembungkan pipinya "susunya satu kardus ya zam,,,!" Pintanya kemudian.

"Hey..kau mau buka toko susu kotak strawberrykah,?" Ujar shafa terkejut.

"Yaaa zaammm,! Sepuasku lho tadi,,!"

"Iya-iya,! Akan ku belikan satu kardus untukmu ra,,!" Bila perlu akan ku penuhi kulkasmu dengan susu favoritmu itu. Asal senyum ceria dan wajah cerah tetap bersamamu. Bagiku tak apa,,  cukup dengan membuatmu bahagia maka aku juga bahagia. Begitukah cinta,?

ºººº

BL 2019 SG

Yang Ke Dua (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang