17

13.8K 641 18
                                    


AAAAAAAAA
BRUUUUUKK

Zahra/Queen pov
(Al-farizzi Universitas)
Ditya room

Kurasakan tubuhku limbung,, semakin eratlah aku memejamkan mata bersiap untuk merasakan dinginnya lantai. Tapi lhooo kok aku masih berdiri,?

"Adek..hey sayang,,buka matanya,! Atau adek betah dalam pelukan abang begini,? Abang sih tak masalah jika adek mau tetap begini,! Tapi dek..bukankah adek masih ada kelas,?" Pecah suara mengagetkanku. Perlahan ku buka mata ku dan jeng jeng jeng...aku berada dalam pelukan suami tampanku ini. Dalam jarak sedekat ini wajahnya semakin terlihat tampan.

"Sayang..hey,!" Ujarnya membuyarkan lamunan ku tentang dirinya.

"Eh maaf abang..ck abang sih ah,! Sudah buka pintunya bang..adek masih ada kelas,!" Ujarku jutek.. ehm sebenarnya hanya pura-pura saja untuk menutupi rasa malu dan gugupku.

"Lho abang kira kita akan tetap begini sampai jam kuliah adek selesai..." sahutnya yang ku tau dia hanya menggodaku saja.

"Abaaaanng...." desisku gemas.

"Oke..oke abang buka sayang,! But kiss me please,!"

"Hah...,?"

"Ayolah dek,! Give me kiss,!"

"Ck..agaknya obat abang sudah habis,!"

"Beri abang ciuman atau tak akan abang lepas pelukan abang ini,!"

"Oke..."

CUP

Ku daratkan kecupan singkat di pipinya.

"Lah yang sebelah kiri iri lho sayang,,!"

"Mana ada begitu bang..itu mah bisa-bisaan abang aja,! Dasar modus,!" Cibirku namun tak ayal tetap ku beri kecupan juga pipi kirinya "Sudahkan,? Bisa adek keluar,?"

"Silahkan sayang..."

"Assalamualaikum bang,!" Sebelum keluar ku raih tangannya kemudian kekecup punggung tangannya sebagai tanda baktiku padanya.

"Waalaikumsalam sayang,!" Sahutnya lantas mendaratkan satu kecupan manis di keningku.

Setelah merasa aman barulah aku keluar dan berjalan santai menuju kelas untuk mengikuti mata kuliah berikutnya.

ºººº

RaLyZa house
17.30 WIB

Zahra/Queen pov

"Assalamualaikum,,!" Salamku bersamaan dengan bang ditya. Kenapa bisa bersama,? Itu karna bang ditya sengaja mengikuti mobilku dari belakang.

"Waalaikumsalaam.." sahut mbak Lysha dari dalam.

"Ehm mas sama Zahra udah sampai,! Mau minum kopi dulu atau air putih,?" Tawar mbak Lysha pada bang ditya.

"Air putih saja sayang,!" Sahutnya sembari tersenyum. Oke Queen kau tak boleh cemburu,,,ingat jika mbak Lysha juga istri suamimu jadi tak masalah jika dia dipanggil sayang. Huuffftt....

"Kenapa humaira,?" Tanya bang ditya padaku. Yupz tadi bang ditya bilang kalau dia lebih suka panggil aku humaira alasannya karna pipiku sering berwarna merah merona.

"Hah,? Kenapa apanya bang,?" Tanyaku tak mengerti.

"Itu kenapa kau hela nafasmu begitu,?" Jelasnya.

"Oh..tak apa bang,! Hemz adek ke kamar dulu ya..mau mandi trus siap-siap buat solat magrib,!" Pamitku.

"Oke.." sahutnya

"Bang..." panggilku lagi.

"Ada apa sih humaira,? Katanya mau mandi terus siap-siap buat solat,!"

Yang Ke Dua (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang