31

13.9K 592 11
                                    


Tak terasa kehamilan Zahra sudah masuk bulan ke sembilan hanya tinggal menunggu hari saja triplets akan melihat indahnya dunia.

Arham pov
Atmaja mension
Zahra/Queen room 20.00 Wib

"Assalamualaikum princess,!" Salamku saat ku lihat Queen tengah rebahan di ranjangnya.

"Waalaikumsalam daddy,," sahutnya lalu dengan susah payah ia bangun dari rebahannya. Melihatnya begitu kepayahan membuat aku ingin menghajar mantan suaminya. Karna dirinya putri kesayanganku jadi begini,,harus menyandang status janda dan orang tua tunggal di usianya yang masih belia.

"Apa yang kau pikirkan nak,? Daddy perhatikan akhir-akhir ini kau lebih sering melamun,."

"Tak ada dad,,"

"Hemz putri daddy ini tak bisa membohongi daddy,, daddy tau pasti jika kau tengah berbohong,! Katakan sayang,,jangan kau pendam seorang diri,,kasihan triplets jika aminya sedih begini,!" Sahutku sembari mengelus perut buncitnya dan disambut oleh tendangan dari mereka "hey jagoan grandpa...assalamualaikum"

"Waalaikumsalam grandpa,!" Sahut Queen meniru suara anak kecil.

"Katakan nak..apa yang mengganggu dirimu,?"

"Daddy,,Queen hanya takut saat melahirkan nanti Queen tak sanggup bertahan,!" Lirihnya yang membuatku terkejut.

"Hey...princess daddy pasti bisa,,kau akan sehat bersama triplets sayang.."

"Akhir-akhir ini perasaan Queen tak tenang dad..."

"Itu wajar sayang.. mendekati persalinan pasti akan seperti itu,!" Sahutku menenangkannya. Aku tau pasti ini tak akan mudah untuk Queen selain faktor usia yang masih muda ia juga pasti merasa sedih karna akan melahirkan tanpa di dampingi oleh seorang suami.

"Dan juga..."

"Dan juga apa,,?" Tanyaku penasaran.

"Dan juga..Queen takut mereka nanti akan bertanya tentang abi mereka,! Jujur saja daddy...Queen belum bisa memaafkan pak raditya,!"

"Mereka pasti akan bertanya nak...tapi daddy yakin mereka tak akan menuntut untuk bertemu,!"

"Salahkah jika Queen menyembunyikan mereka dad,? Hanya sampai hati Queen benar-benar siap,!"

"Lakukanlah apa yang menurutmu baik untuk masa depan kalian,! Oh iya bicara soal masa depan bagaimana hubunganmu dengan azzam,?" Godaku padanya..pasalnya aku tau jika azzam sudah melamar Queen pada idris dan naomi.

"Entahlah dad...jika nanti triplets tak ingin kami menikah maka kami tak akan menikah,! Sekarang triplets lah yang utama,!"

"Daddy yakin nak mereka akan sangat menyetujui pernikahan kalian,!"

"Semoga saja,!" Sahutnya lirih.

"Lalu bagaimana dengan perasaanmu sendiri nak,?"

"Entahlah...saat ini hati Queen hanya terisi cinta untuk triplets..Queen hanya ingin menumbuhkan cinta untuk suami Queen kelak siapapun dia dad..dialah yang berhak atas cinta Queen,!" Sahutnya yang membuat senyumku mengembang.

"Daddy percaya jika kebahagiaanmu akan datang nak,,kau hanya perlu menunggu dan berdoa,!"

"Terimakasih dad..love you,!" Ujarnya kemudian ia memelukku erat.

"Love you too princess,! Eh iya esok opa oma ayah bunda  dan nio akan kemari,! Mereka akan tinggal disini sampai triplets lahir,!"

"Benarkah dad,?"

"Sure sweety,!"

"Aaaaa....im so happy dad..! Akhirnya kita bisa  berkumpul lagi,!" Sambutnya antusias.

"Istirahatlah sayang..ini sudah semakin larut,!"

"Baiklah dad..selamat malam grandpa,,,!"

"Selamat malam jagoan grandpa...selamat malam princessnya daddy,,have a nice dream sweety,!" Sahutku kemudian ku kecup keningnya.

ºººº
Zahra/Queen pov
Queen room 03.45 Wib

Aku terbangun saat jam di kamarku menunjukkan pukul 03.45 Wib,,entah mengapa perutku terasa sedikit kram.

"Assalamualikum jagoan-jagoannya ami,,,kenapa nak,? Tenanglah sayang... sssshhhh...." desisku saat ku rasakan sakit di perutku kian menjadi.

Ya allah apa yang harus ku lakukan sekarang,? Dengan perlahan aku bangun dari tempat tidurku dan dengan tertatih menahan sakit aku berjalan ke luar kamar. Biasanya jam segini ART mommy sudah bangun untuk pergi kepasar.

Sesampainya aku di ruang keluarga tak satu pun orang yang terlihat. Ya allah tolong hamba..rasanya untuk berteriak memanggil daddy dan mommy saja sudah tak sanggup.

"Sssshhhh...sayang bantu ami ya nak...!" Ucapku pada ketiga putraku. Ku dudukkan diriku di sofa yang tak jauh dari dapur karna untuk sampai dapur rasanya sudah tidak kuat lagi.

"Masyaallah non...non Zahra kenapa ini,?"

"Ambu...tolong perut zahra sakit,," ujarku pada kepala ART di mension ini.

"Ya allah non..ini non mau lahiran..ketuban non sudah pecah,!" Ujarnya panik dan ya..aku memang merasakan jika baju bagian bawahku telah basah dan kini sakit di perutku semakin menjadi.

"Aaws..sshh..tolong panggilkan mommy dan daddy ambu.." pintaku.

"Oh iya..non tunggu sebentar ya..ambu panggil tuan sama nyonya dulu,!"

Aku hanya menganggukkan kepalaku sebagai tanda aku setuju. Ya allah..sakit sekali rasanya,,bunda.. Queen butuh bunda di sini,, hiks..

"Sayang..ya allah nak..mas ayo bawa princess kerumah sakit sekarang,,," ujar mommy saat ia sudah berada di dekatku.

"Mom..sakit.." lirihku

"Sabar sayang..kita kerumah sakit sekarang ya..."

Dan sesaat kemudian ku rasakan tubuhku sudah berada dalam gendongan daddy. Dengan tergesa-gesa daddy membawa mobil ke rumah sakit.

"Mom..sakit..sakit sekali.."

"Sabar sayang..sebentar lagi kita sampai,!"

"Mom Queen tak sanggup..." lirihku.

"Kau kuat sayang..ayo lihat mommy nak..jangan pejamkan matamu,!"

"Sakit mom...mommy..jika nanti terjadi sesuatu Queen mohon selamatkan triplets terlebih dahulu,," ujarku sembari berusaha untuk tetap terjaga.

"Sstt kau dan triplets akan baik-baik saja sayang,!"

"Berjanjilah mom,!"

"Ya...mommy akan berusaha untuk menyelamatkan kalian semua,,kau juga harus berjanji kau akan kuat,!"

"Insyaallah..ssshhh..Queen lelah mom...sakit sekali,!"

"Sebentar lagi sayang..ayo jangan pejamkan matamu nak..genggam tangan mommy sayang..kau pasti bisa,!"

Sayang..ami bukannya menyerah nak..hanya saja ami sedikit lelah..maaf sayang...kita harus berjuang bersama,,lelah menderaku dan aku tak sanggup lagi bertahan untuk terus terjaga sesaat kemudian kegelapan telah merenggutku.

"QUEEN"

ºººº

BL 2019 SG

Yang Ke Dua (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang