AtmaHospital
Sudah 3jam lamanya zahra berada di ruang operasi,namun belum ada tanda operasi akan selesai.
Ravannio pov
Ya Allah beri keselamatan untuk kakak dan keponakkan hamba. Huft...andai aku bisa,,pasti aku mau gantikan mbak di dalam sana.
"Van...duduklah nak..!" Panggil oma.
"Tidak bisa oma...Ravannio tidak bisa duduk tenang sebelum tau kondisi mbak di dalam sana,!"
"Percayalah nak..mbak akan baik-baik saja,!"sahut opa mencoba untuk menenangkanku.
"Berdoa sayang....agar mereka semua bisa selamat,!" Ujar ayah menimpali. Ku lihat bunda yang sedari tadi diam dan berzikir. Terlihat jelas bahwa bunda juga tak tenang sepertiku. Ayah dan daddy pun begitu,,opa dan oma walau terlihat tenang namun terlihat jelas sorot kekhawatiran dari matanya.
Oek..oek..oek...
"Alhamdulillah..." ucap kami serentak tatkala terdengar tangis bayi pertama mbak ara. Dan tak lama kemudian menyusul tangis bayi kedua dan ketiganya. Ku lihat oma dan bunda saling berpelukan begitu juga dengan opa,ayah,dan daddy.
Ceklek....akhirnya pintu yang tertutup selama 3 jam 45 menit lamanya itu terbuka juga.
"Mommy...bagaimana mbak dan keponakkan Nio,?" Tanyaku begitu ku lihat momny keluar dari ruang operasi.
"Alhamdulillah..sehat sayang...mbak dan triplets sehat,! Nanti setelah mbak di bersihkan mbak akan di pindah ke ruang perawatan,,,!" Jelas mommy yang membuat kami lega dan bersyukur.
"Alhamdulillah..."
"Selamat pa ma...cicit kalian jagoan semua,!" Ucap mommy yang semakin membuat senyum kami melebar.
"Waaaah...akhirnya Nio punya sekutu..3sekaligus,!" Ucapku menyambut gembira kabar dari mommy.
"Enak aja..cicit opa itu,!" Sanggah opa.
"Cicit ayah itu cucuku kalau-kalau ayah lupa,!" Sahut ayah.
"Eits...cicit dan cucu kalian itu putra dari princessku..." ujar daddy tak mau kalah.
"Ck...triplets itu punya kami..." sahut oma bunda dan mommy.
Dan berhentilah perdebatan jika para ratu utama sudah berbicara.
"Lihat mbak... disini kami semua mencintai kalian..jadi aku rasa triplets tak akan membutuhkan abinya." Bisikku saat bankar mbak ara melewati kami untuk di bawa keruang perawatan.
ºººº
Sudah hampir 5jam lamanya zahra belum tersadar juga. Saat ini di ruangan perawatan hanya ada azzam dan qiyya. Semalam saat Ravannio mengabari azzam jika zahra sudah melahirkan azzam langsung meluncur ke bogor.
"Bang..."
"Hm..."
"Jangan lama-lama memandangnya...belum mahrom"
"Iya bawel...abang hanya memastikan kalau dia baik-baik saja,!"
"Lagian abang ini kenapa sih harus menunggu triplets berusia 3tahun dulu,! Buruan halalin bang keburu di ambil orang lagi lho.."
"Kau tau dengan pasti alasan abang kan Qiy.."
"Ck...abang lupa jika papa sudah katakan akan membantu abang kalau abang dan zahra menikah sekarang..papa dan mama juga sudah tak sabar untuk memboyong zahra dan triplets ke rumah kita bang,!"
"Bukan finansial alasan utama abang qiy..jika hanya soal uang..abang yakin pemasukkan abang saat ini lebih dari cukup untuk menghidupi istri dan anak-anak abang...hanya saja abang ingin memberikan zahra ruang..abang ingin luka di hati zahra bisa sembuh dulu,!"
"Bang..menyembuhkan luka hati itu dengan cara menumbuhkan cinta yang baru,!"
"Nah..itu dia...abang ingin memberikan zahra ruang menumbuhkan cinta untuk abang saat cintanya untuk abi triplets sudah tak bersisa. Abang tak mau jika nanti diantara kami ada yang tersakiti karna masa lalu,!"
"Abang tak siap bersaing dengan pak raditya,?"
"No..bukan begitu Qiy...pak raditya selamanya akan menempati tempat yang berbeda dengan abang..beliau adalah ayah kandung dari ketiganya.. tapi abang akan buat ketiganya tak akan menyesal saat mereka tau abinya di gantikan oleh abuyanya ini !" Sahut azzam penuh keyakinan.
"Iya bang..iya..qiyya doakan semoga zahra memang jodoh abang...jadi aku atenya triplets...yey,!"
"Sssttt ini rumah sakit qiy bukan hutan..."
"Hehehehe maaf bang..terlalu gembira akunya,!"
Eeeeegghhhh...suara zahra membuat perdebatan dua saudara itu berakhir.
"Assalamualaikum sahabatku..."salam qiyya saat zahra membuka matanya
"Mau apa,?""Air..." lirih zahra.
Dengan cekatan qiyya mengambil air minum untuk zahra.
"Terimakasih..."
"Sama-sama...sekarang kamu tidur lagi...masih pagi.." ujar qiyya.
"Masih terlalu pagi untuk tidur lagi.." sahut azzam dari sofa.
"Tapi zahra harus banyak istirahat abang..biar cepat pulih,!"
"Istirahat bukan berarti tidur..bentar lagi triplets di bawa kemari ra..maaf ya ra aku lancang...subuh tadi aku mengadzani mereka soalnya semalam saat opa ayah dan daddy pulang triplets belum bisa di adzani,,jadi tadi saat aku jenguk mereka suster minta untuk di adzani,!"
"Makasih,!" Sahut zahra.
Zahra/Queen pov
Ya allah..harusnya abanglah yang mengadzani triplets. Bang...putramu telah lahir,,tapi maaf bang...aku belum bisa membawa mereka padamu. Hati ini masih belum sembuh...
"Hey..jangan menangis ra... apapun yang kau pikirkan.. yakinlah jika kau dan triplets akan bahagia,!" Ujar azzam sembari menggenggam tangan zahra.
"Aku...aku hanya merasa bersalah pada mereka zam... egoku masih menahanku untuk membawa mereka pada abinya,!"
"Beri waktu pada hatimu ra..."
"Entah sampai kapan zam.."
"Kapanpun itu semoga saja saat triplets bertemu abinya nanti aku sudah resmi menjadi abuya mereka,!"
"Amin..." sahut qiyya terlampau semangat. Seharusnya aku bersyukur dikelilingi oleh orang-orang yang mencintaiku dan ketiga putraku.
"Zam...aku ingin bertemu anak-anakku,!"
"Sebentar lagi mereka di bawa kemari,!" Sahut azzam dan tak lama kemudian terdengar salam dari luar dan terlihatlah box yang berisi ketiga jagoanku.
"Saatnya ASI ibu...mari saya bantu,!" Ujar suster yang membawa triplets tadi.
"Buya keluar sebentar ya boys...setelah kalian kenyang buya akan bermain dengan kalian" ujar azzam sembari mengecup kening triplets bergantian. Pemandangan yang membuat hatiku tergores,,, seharusnya...
"Ck...jangan melamun,! Ami beri ASI ketiga jagoan buya...nanti buya kembali lagi,!" Ujar azzam sembari mengelus kepalaku.
"Assalamualaikum jagoan ami.." sapaku pada putra-putraku.
"Mari bu saya bantu..."
Ya allah inilah nikmat yang tiada tara...menjadi ibu dari ketiga putra tampan. Semoga ami bisa jadi ami yang kuat untuk kalian ya sayang...
ºººº
BL 2019 SG
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang Ke Dua (End)
Lãng mạnYang ke dua selalu di pandang buruk oleh orang lain walau mereka tak pernah tau kisah yang ada di balik pernikahan ke dua.