8

15.6K 747 24
                                    


"Zahra pingsan di ruang keluarga dan kamu bermesraan di sini,,,! jika nanti Zahra tak di ijinkan pulang ke rumahmu maka jangan minta bantuan pada mama papa dan kakek,!"

Raditya pov

Deg...

Apa kata mama tadi,? Zahra pingsan,? Ya allah...dengan perasaan cemas aku berlari ke ruang keluarga tapi tak ku dapati istriku di sana. Ya allah di mana dia,? di mana kamu sayang,? Abang minta maaf,,,

"Mas..." panggil Ravan dari arah tangga.

"Van di mana Zahra,?"

"Ada apa mas mencari kakakku,,"

"Van dia istriku sekarang,!" Ujarku tak suka dengan pertanyaan bodohnya itu.

"Oh ya,? Ah ya aku lupa pagi tadi kakakku sudah sah menjadi istrimu mas,,dan selang beberapa jam setelahnya kakakku menangis pilu karna suaminya lebih memilih menemani istri pertamanya,!" Ujar Ravan dingin padaku. Huft....separah itu kah kesalahanku,?

"Tapi dia tadi pamit mau bertemu dengan sahabatnya kan,?" Belaku

"Bagaimana kakakku tidak undur diri dari hadapanmu mas jika saat bersamanya kau masih mencari istri pertama mu,! Tak apa jika saat ini bukan hari pernikahan kalian tapi...ya sudahlah mas....dia lebih berharga dari kakakku bukan,,?"

"Tak ada yang lebih berarti Van,,mereka sama untukku,!"

"Kata-kata mu tak sesuai dengan tindakanmu mas,! Kau bilang mereka sama tapi setelah kau tau istrimu yang lain menangis pilu sendiri kau tak beranjak dari sisi istri pertamamu,! Hanya karna dia merasa asing di sini bukan berarti kau bisa mengabaikan kakakku,! Pulanglah mas... kakakku di sini banyak yang jaga,,,bawa istri pertamamu itu,!" Ujar Ravan padaku lalu pergi begitu saja.

Aku di usir di hari pernikahanku,,,aku tak di ijinkan untuk menemui istriku. Tidak,,zahra sekarang adalah milikku jadi aku sangat berhak untuk menemuinya. Dengan tekat ku tapaki satu persatu anak tangga hingga akhirnya terlihat sebuah pintu putih dengan tulisan "Queen's room" perlahan ku dorong pintu itu dan terlihatlah di sana di atas ranjang berukuran king,, istriku terkulai lemah.

"Assalamualaikum..." salamku membuat semua orang yang ada di ruangan itu berbalik menatapku. Gleek..dengan susah payah ku coba untuk menelan salivaku..tatapan tajam membunuh di layangkan ayah mertuaku begitu ia tahu aku yang mengucapkan salam.

"Mau apa kamu kesini,?" Bukankah istri pertamamu lebih membutuhkan kamu dari pada putriku,? Suami macam apa kamu yang tak paham kondisi istrinya,? Baru beberapa jam putriku kau nikahi tapi kini dia tergolek lemah begini,! Apa ini bukti dari kata-katamu tempo hari,?" Cecar ayah Idris membuatku tak mampu menjawab.

"Mas...sudah,! Lihat Queen masih belum sadar juga,! Ayo lebih baik kamu telfon kak Agam biar dia bisa priksa Queen,!" Ujar bunda Naomi membuat aku semakin merasa bersalah.

"Biar Ditya saja bunda yang telfon om Agam,!"

"Tak perlu,! Saya terlanjur kecewa padamu,!" Sarkas ayah Idris.

"Idris biarkan Raditya yang menelfon Agam,! Dia sekarang suami putrimu,!" Ujar opa Rahmat tegas.

Ke dengar helaan nafas ayah Idris kemudian ia menatapku tajam penuh amarah. Tak ku sia-sia kan kesempatan ini,,aku langsung menelfon om Agam kakak dari bunda Naomi agar bisa cepat-cepat kemari.

ºººº

Dua puluh lima menit kemudian Agam dan Siska istrinya sudah sampai kembali di kediaman Al-Farizzi. Tadi setelah akad kedua orang itu memang langsung pamit karna ada jadwal operasi.

"Assalamualaikum..." salam Siska tergesa-gesa ia begitu cemas pada kondisi keponakannya itu. Siska dan Agam sangat menyayangi Zahra dan Ravannio karna mereka tidak dapat memiliki keturunan.

"Bagaimana bisa princess ku sakit begini,? Apa yang kalian lakukan sebenarnya hah,?" Murka Agam.

"Kak tolong priksa saja jangan malah memperkeruh suasana,!" Ujar Naomi.

Setelah di periksa akhirnya di putuskan bawa Zahra harus di infus karna ia mengalami dehidrasi juga stres.

"Bagaimana bisa princess dehidrasi,? Bagaimana cara kalian menjaganya,? Princess ku stres Idris... kenapa bisa,? Hari ini adalah hari pernikahannya bukan,? Harusnya dia bahagia,,,!" Cecar Siska sembari menahan amarah.

"Mbak...ini salah Naomi,! Naomi bukanlah bunda yang baik untuk princessmu. Maafkan Naomi mbak..." isak Naomi di pelukan kakak iparnya.

"Dek critakan padaku apa yang terjadi,? Dan siapa wanita yang memeluk suami princessku,?" Tanya Agam pada adiknya. Agam dan Siska memang tidak mengetahui jika Zahra menjadi istri ke dua karna untuk menepati janji omanya.

Akhirnya mengalirlah semua hal yang terjadi hari ini dan siapa sebenarnya Lysha.

"Jadi Idris kau nikahkan princessku dengan lelaki beristri,? Papa...apa yang sebenarnya kau fikirkan saat itu hah,? Ya Tuhan.....jika memang kalian tak bisa carikan pendamping untuk princessku biar aku yang carikan,!" Ujar Agam menahan semua amarah yang membuncah di dadanya.

"kau kira aku rela begitu,? Tapi ini memang harus terjadi karna janji mamamu sudah terlanjur di ucapkan,!" Sahut Rahmat dingin. Agam dan Siska memang menganggap mertua Naomi sebagai orang tuanya juga. Selain karna orang tua kandung mereka yang sudah tiada,,Rahmat dan Rosa pun begitu menyayangi Agam dan Siska sama seperti mereka menyayangai Idris dan Naomi.

"Dan janji itu mempertaruhkan kebahagiaan princessku pa..." ujar Agam

"Daddy...." lirih Zahra begitu ia sadar. Saat ia mulai mendapatkan kesadarannya hal pertama yang ia lihat adalah kemarahan sang daddy.

"Princess kau sudah bangun sayang,,,daddy di sini,! Katakan apa yang kau rasakan nak,,,biar daddy priksa ya,,,!" Ujar Agam lembut berbanding terbalik dengan Agam yang baru saja marah-marah.

"Daddy aku haus,!"

"Biar mommy yang bantu minum ya sayang,!" Tawar Siska sembari mengambil gelas di atas nakas.

Setelah Zahra minum,,ia edarkan pandangannya ke penjuru kamar.

Deg...deg...deg...

Di sana,,,di salah satu pojok terlihat suaminya dan istri pertamanya. Tanpa ia sadari air mata kembali menetes di pipinya.

"Queen...ada apa sayang,? Kenapa kau menangis,?" Tanya Idris khawatir.

"Bagaimana princessku tidak menangis jika saat ia sakit begini madunya masih bergelayut manja pada lengan suaminya,!" Sarkas Agam dingin.

Mendengar sindiran dari Agam,,Radit langsung melepaskan pelukan Lysha dan berjalan menghampiri Zahra.

"BERHENTI DI SITU..."

ºººº

BL 2019 SG

Yang Ke Dua (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang