16

13.6K 600 6
                                    

Raditya pov

Entah apa yang difikirkan oleh Zahra ini,,ingin mandiri katanya,? Cih aku tau itu hanya alibinya saja.

"Adek tau adek salah karna adek belum memberikan hak abang tapi adek ingin melakukan ibadah itu atas dasar cinta.."

"Abang mencintaimu dek..!" Sahutku tak terima atas kata-katanya.

"Dengan mengabaikanku begitu,?" Sahutnya sinis

Degh...

Mengabaikannya...apa benar aku telah mengabaikannya,? Ah ya sejak kami kembali aku memang terus bersama Lysha.

Buuk...

Suara bantingan pintu mobil membuatku tersadar dari lamunanku. Aku pun bergegas keluar menyusul Zahra untuk menyelesaikan masalah kami ini.

"Dek...abang belum selesai,!" Ujarku sembari menahan lengannya.

"Bang ini di kampus.." bisiknya lirih.

"Lhooo Zahra dan Pak Ditya..." pecah suara di belakang kami membuat aku dan Zahra menegang. Perlahan ku lepas cekalan tanganku dan ku balikkan badanku. Ternyata ada bu Cintya..salah seorang dosen muda yang terang-terangan menyukaiku.

"Selamat pagi bu.." sapa Zahra sopan.

"Eh pagi Ra..ada apa ya,? Saya lihat tadi pak ditya sempat mencekal lenganmu,?"

"Oh itu bu..tadi kami sedang membahas tugas saya..mungkin pak ditya masih ingin menyampaikan sesuatu tapi saya keburu ingin pergi makanya pak ditya tak sengaja mencekal lengan saya,! Lagian tak pantas lah bu kami hanya berduaan begini,! Maaf pak tugas dari bapak akan saya taruh di ruangan bapak nanti siang,! Saya permisi dulu..assalamualaikum,!' Pamitnya. Apik sekali kamu dek menutupi apa yang sebenarnya terjadi di antara kita.

"Eehhmmm..." aih deheman dari dosen genit di belakangku ini membuat buyar lamunanku.

"Saya duluan bu,,, assalamualaikum,!" Pamitku hah lebih baik menjauh sajalah dari dosen muda satu itu.

"Eh pak Ditya tunggu sebentar..bisa kita makan siang bersama,?"

"Maaf bu..saya rasa tak pantas jika singgle seperti anda mengajak lelaki beristri macam saya untuk makan siang bersama,!" Tolakku secara halus.

Haaah...sudah pusing karna masalah Zahra masih saja harus berhadapan dengan wanita model begitu. Sabar..ku langkahkan kaki ku menuju kelas di mana Zahra berada karna pagi ini memang Zahra ada kelas denganku. Sesampainya di dalam kelas ku edarkan pandanganku ke seluruh penjuru kelas dan gotcha....kudapati istri cantikku itu tengah melamun.

"Baiklah saya buka assalamualaikum semuanya selamat pagi.."

"Waalaikumsalam pak..selamat pagi,"

"Baiklah kita mulai saja..."

SKIP

Tak terasa habis sudah jamku mengajar ah aku harus bisa bicara dengan istriku itu. Tapi bagaimana caranya ya...hemz

"Zahra bisa saya minta tolong,?" Ujarku saat ku lihat Zahra hendak keluar bersama teman-temannya.

"Ya pak..."

"Mari ikut keruangan saya,!"

ºººº

Queen pov

Ck mau apa sih bang ditya ini. Dengan langkah terseret ku ikuti dia ke ruangannya. Sampai di ruangannya ku lihat dia menutup pintu dan menguncinya.

"Kok dikunci pak,?" Tanyaku

"Panggil abang dek...hanya ada kita di sini,!"

"Ehm oke..ada apa abang,?"

"Abang ingin selesaikan masalah kita,!"

"Kenapa tak tunggu sampai di rumah saja bang,?" Tanyaku jengah

"Kalau di rumah kan gak cuma kita berdua dek...!"

"Oh iya adek lupa..jika di rumah abang milik mbak lysha,! Oke mari kita selesaikan di sini sebelum abang mengabaikanku lagi,!" Ujarku sarkas. Jangan di kira aku akan diam saja dengan perlakuan mereka. Setelah ku pikir-pikir tak ada gunanya mengalah pada mbak lysha kan,? Seperti kata Nio dan Aisyah aku harus bisa perjuangkan hak ku. Oke mari kita lihat sampai mana mbak Lysha bisa menguasai bang ditya.

"Abang tak pernah bermaksud mengabaikanmu sayang,,!"

"Really,? Tapi nyatanya sejak kita sampai rumah abang tak pernah sekalipun menemaniku,! Abang sibuk dengan mbak lysha,!"

"Maaf dek tapi sungguh abang tak bermaksud mengabaikanmu,!"

"Oke anggaplah begitu,! So abang mau apa sekarang,?"

"Abang mau kita seperti awal menikah dek,!"

"Seperti apa itu bang,? Awal kita menikah pun abang lebih memilih mbak lysha kan,?" Ujarku sinis.

"Ya allah adek..harus bagaimana abang tunjukkan kalau abang itu mencintaimu,!" Ujarnya memelas.

"Abang tak perlu lakukan apapun karna percuma bang,, saat kita berdua begini abang mengumbar cinta pada adek..tapi saat ada mbak lysha abang lupa jika adek pun istri abang,! Mungkin benar kata mbak lysha jika abang tak akan pernah bisa mencintai adek..dan adek sedang berusaha untuk ikhlas jika sepanjang pernikahan kita nanti tak akan pernah ada cinta di antara kita,,jadi maaf bang jika adek pun membangun tembok di antara kita,! Adek tak ingin jatuh sendiri bang..walau nyatanya adek telah jatuh...hiks..hiks..adek sudah jatuh cinta pada suami orang lain,!" Tak tahan sudah,,akhirnya keluar semua yang ku pendam.

"Dek..abang juga suami adek,!"

"Dalam buku nikah abang memang suami adek..tapi hati dan cinta abang bukan punya adek,! Hati abang milik mbak lysha sepenuhnya,,adek...adek tak bisa bang..!" Isakku semakin menjadi ya allah perih sekali rasanya.

"Dek sungguh abang cinta sama adek..percayalah,!" Sahutnya sembari merengkuhku ke dalam dekapan hangatnya. Allah.. nyaman sekali rasanya berada di dalam pelukan suamiku ini " sudah sayang jangan menangis lagi yaaa...katakan apa yang adek inginkan hmm,? Jika abang mampu pasti abang akan lakukan,!" Ujarnya kemudian.

"Bisakah abang luangkan waktu untuk adek,?" Tanyaku ragu.

"Baiklah malam ini abang milik adek,!" Sahutnya mantap dan itu membuatku tersenyum. Baiklah mbak..jika menurutmu bang ditya tak bisa jatuh cinta padaku maka akulah yang akan membuat bang ditya jatuh cinta padaku.

"Adek pamit dulu bang...tak enak jika di lihat orang lain nanti,,apa kata mahasiswi abang,, belum lagu dosen genit yang ngefans berat sama abang itu,!" Rajukku

"Aih adek cemburu rupanya,!" Goda bang ditya yang mau tak mau membuat pipiku merona.

"Eh eh eh ini kenapa pipinya,? Lhoo kok merah,? Adek demam,?" Godanya semakin menjadi.

"Ish abang ini,! Sudahlah adek permisi,!" Pamitku.

"Oke..silahkan sayang,!"

"Abang ih buka donk pintunya,,kuncinya kan di kantung celana abang,!"

"Ah masa,? Hemz ambil nih jika adek mau keluar sekarang,,!"

"Abang iiihh ayo donk.."

"Ya sudah ambil ini di kantung celana abang,!"

Dengan memejamkan mata ku beranikan diri mengambil kunci di kantung celana suami jahilku ini. Tapi....

AAAAAAAAAAAA

BRUUUUUKKKKK

ºººº

BL 2019 SG

Yang Ke Dua (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang