"Apa kau tidak ingat?"
"Mungkin dia benar-benar bisu Mom" pria itu kembali bersuara.
"Jaga ucapan mu Brandon"
"Sekarang jam berapa?" Tanya Elena yang berusaha menahan rasa sakit di kepalanya.
"Apa kau tak bisa melihat jam di depan mata mu?" Elena memejamkan mata kembali menatap Brandon yang terlihat tidak menyukainya.
"Sekarang pukul 11, ada apa?" Jawab Briana.
Pukul 11?
Dengan sekuat tenaga ia berusaha untuk bangun.
"Hei hei kau mau kemana sayang?"
"Maaf aku harus pergi, hari ini aku shift pagi"ringis Elena yang masih berusaha untuk bangun namun di tahan oleh Briana.
"Kau mau kerja? Bangun saja kau tidak bisa, apalagi kerja dengan keadaan perban di kepala dan kaki mu?"
Tanpa membalas ucapan pria itu Elena kembali menatap penuh harap wanita di depannya."Maaf, apa kau melihat ponsel ku?" Elena menatap sekeliling dan tidak menemukan ponselnya.
"Tidak, aku tidak melihatnya"
"Bisa pinjamkan aku ponsel? Aku ingin menelpon seseorang" pinta Elena pada Briana.
"Brandon kemarikan ponsel mu"
"Mengapa harus ponsel ku?" Protes Brandon tidak terima.
"Ponsel ku di mobil, cepatlah"Dengan langkah malas Brandon berjalan mendekat memberikan ponselnya.
Mata Elena terpaku pada hidung mancung Brandon serta mata hitam pekat yang sedari tadi menatapnya tajam.
"Sudah cukup mengagumi ku?"
Elena merebut ponsel di tangan Brandon tanpa membalas ucapan pria itu lalu menelpon seseorang.
Tersambung.
Dua kali berdering
Tiga kali
Empat kali
Mengapa dia tidak menjawabnya, apakah dia sibuk?
"Halo" terdengar suara pria di seberang telepon.
"Oh, halo James"
"Elle? Apa kau Elle?" Tanyanya seolah ragu.
"Ya, ini aku. Aku minta maaf hari ini aku izin" ucap Elena pelan.
"Ada apa? Apa kau sakit?"
Tanyanya, ada nada khawatir di sana. Diam-diam Elena tersenyum.
Melupakan bahwa ada sepasang mata yang menatapnya."Iya James, kemarin aku kecelakaan dan sekarang aku di rumah sakit, tapi aku janji besok akan masuk kerja"
"Aku akan ke sana menjenguk mu, apa yang ingin kau makan? kau mau aku bawakan makanan kesukaan mu?"
oh tuhan mimpi apa aku semalam.
Aku bahagia ternyata James benar-benar orang yang perhatian. Batin Elena, ia tersenyum malu-malu"Ingat, ponsel siapa yang smkau pakai kau pikir aku tidak sibuk? Banyak hal penting yang harus aku selesaikan menggunakan ponsel itu"
Elena memandang Brandon tak percaya.
Dia menganggu kesenangan ku.
"Suara siapa itu? Mengapa kau bersama lelaki?"
"Oh nanti akan ku Jelaskan James, sudah dulu yah" Elena memutuskan sambungan telpon dan mengembalikan ponsel itu pada Brandon.
Wanita yang Elena yakini ibu Brandon tersenyum lalu menggenggam Tangan Elena.
"Aku sudah mengurus administrasinya dan kau boleh pulang, tapi ingat jangan memaksakan diri untuk bekerja. Jika kau belum bisa maka jangan paksakan"
KAMU SEDANG MEMBACA
MONSTER UNCLE
RomanceFOLLOW SEBELUM BACA "Putuskan dia" Perintah Brandon membuat Emosi Elena benar-benar tak terkendali. "Apa urusannya dengan mu hah? Mengapa aku harus memutuskan seseorang yang memang sudah lama ku kagumi, kami berkencan" bentak Elena. Rahang Brandon m...