29.MONSTER UNCLE

10.2K 368 15
                                    

Brandon terkekeh menyentuh dagu Elena hingga tatapan keduanya bertemu.

"Dia juga anak ku tau, mana mungkin aku membunuhnya"

Elena terkejut dengan penuturan Brandon lebih terkejut lagi saat merasakan bibir manis Brandon kini menari-nari di bibirnya.

Brandon menarik tengkuk Elena memperdalam ciumannya. dengan rakus pria itu melahap bibir Elena.

"Kita merawat anak itu bersama" ucap Brandon saat melepaskan ciumannya.

"T-tapi kenapa tadi kau terlihat marah, bahkan kau banyak berubah sekarang"

Elena menunduk, takut Brandon akan marah lagi padanya. Karena sudah sebulan pria itu mendiaminya dan sekarang Brandon mencium nya?
Elena tidak mengerti jalan pikiran Brandon.

"Ceritanya panjang"
Elena menatap Brandon lekat meminta penjelasan.

"Seperti yang kau tau, aku anak angkat Mommy Briana, Mommy dan Daddy ku menjual ku"

Elena terkejut, ia baru mengetahui hal ini. Bahkan selama ia bersama Brandon dia tidak pernah tau masa lalu pria itu.

"Dan alasan ku menjauh pada mu saat aku menyelamatkan mu di pabrik minyak itu bukan karna aku menyesal, tapi kau terseret dalam masalah karena ku"

Brandon menghela napas panjang.

"Sama seperti sekarang, aku tidak ingin kau terseret dalam masalah ku lagi Elena. Aku tidak ingin memasukkan mu ke dalam hidup ku karna takut aku akan kehilangan mu nantinya. Musuh ku bukan hanya satu dan dua tapi banyak yang menginginkan nyawa ku"

Elena mengangguk mengerti mengapa saat itu Brandon sangat dingin padanya ternyata pria itu mengkhawatirkan nya.

"Lalu apa hubungannya dengan orang tua mu?" Elena kembali bertanya saat belum sepenuhnya mengerti.

"Daddy ku yang menculik mu dulu"

Elena tersentak, dia pikir yang menculik dulu hanya ingin meminta tebusan padanya bukan dengan maksud lain. Tapi ternyata dia Daddy Brandon.

"Orang tua ku mengincar mu saat mengetahui aku bersama mu, itu yang ku takutkan jika aku terlalu jatuh cinta pada mu. Kau yang akan terluka dan meninggalkan aku"

Elena tersenyum hangat pada Brandon lalu memeluk pria itu.

"Kau ayah dari anak ku, mana mungkin aku meninggalkan mu. Itu resiko ku yang telah jatuh pada mu" ucap Elena yang semakin mengeratkan pelukannya pada Brandon.

*****

"Elena Lucas, aku menjadikannya engkau menjadi istriku, untuk saling memiliki dan menjaga dari sekarang sampai selama-lamanya, pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita, sesuai dengan hukum Allah yang kudus, dan inilah janji setiaku yang tulus."

"Brandon Smith, aku menjadikan engkau menjadi suamiku, untuk saling memiliki dan menjaga dari sekarang sampai selama-lamanya, pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita, sesuai dengan hukum Allah yang kudus, dan inilah janji setiaku yang tulus."
Ulang Elena, hari ini hari pernikahannya.

Keduanya menikah di gereja yang hanya di datangi beberapa keluarga dekat, tidak ada pesta yang megah. Hal ini di lakukan Elena agar dirinya tidak tersorot publik.

Setelah melangsungkan pernikahan keduanya kembali ke apartemen Brandon.

Brandon membuka ikatan dasinya, tatapannya jatuh pada Elena yang duduk di tepi ranjang.
"Kenapa kau terlihat sedih?"

Elena mendongak mendengar pertanyaan Brandon.
"Nenek masih sangat membenciku"

Brandon menghela napas dan duduk di hadapan istrinya.

"Sudah berapa kali aku katakan, jangan memikirkan itu. Aku yang menikahi mu bukan dia. Meskipun seluruh dunia membenci mu aku akan tetap berada di pihak mu" ucap Brandon dengan tatapan serius menatap kedua bola mata Elena. Tentu saja wanita itu tersipu malu.

"Dasar buaya"

"Tidak ada buaya yang setampan aku kan"

"Mandilah, kau pasti gerah"

"Sepertinya kau sudah tidak sabar babe"

Goda Brandon membuat kedua pipi istrinya benar-benar memerah.

"Dasar mesum"

"Tidak ada larangan Mesum kepada istri sendiri" Brandon terkekeh dan masuk ke kamar mandi membersihkan tubuhnya.

Suara bel mengangetkan Elena dari lamunannya.
Elena bergegas keluar setelah mengganti pakaiannya. Setelah membuka pintu Elena menyergit.
Tidak ada siapapun di depan, hanya sebuah kardus kecil di depan pintu.

"Paket?" Elenamenatap ke kiri kanan tidak menemukan siapapun.

Dia mengambil kardus itu dan menutup pintu.
"Apa itu?" Tanya Brandon yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"Paket,tapi tidak ada nama pengirim mungkin hadiah pernikahan dari penggemarmu" Elena meletakan kardus itu di atas meja.

"Oke, baiklah ayo kita lihat"

Elena membuka, perlahan kardus itu. Namun senyum keduanya pudar saat mengetahui isinya.
.
.
.
.
.
.
Jangan lupa vote dan spam komen ✨♥️

MONSTER UNCLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang