20.MONSTER UNCLE

11.6K 442 9
                                    

Entah mengapa hati gadis itu sedikit tergores saat Pria di depannya mengatakan bahwa Elena hanya ponakannya.

"Setau ku Mommy dan Daddy tidak mempunyai saudara bagaimana kau tiba-tiba menjadi uncle ku?"

"Aku adik Mommy mu, aku di adopsi oleh Nenek mu"

Elena menyergit, seingatnya dia tidak mempunyai Nenek.

****

"Dokter kapan aku akan kembali?"

"Entahlah, mungkin setelah kau sembuh" jawab sang dokter.

"Tapi kapan? Aku ingin pulang" Elena menekuk wajahnya.

"Oke baiklah tapi kau harus mengonfirmasi dulu dengan paman mu"

"Mana mungkin dia membiarkan ku pulang"

Elena sangat merasa bosan di ruangan itu. Tapi tiba-tiba senyumnya mengembang saat mengingat ia akan bertemu dengan orang tuanya.

Mommy aku rindu dan Dad aku sangat rindu. Entah karna kecelakaan ini aku tiba-tiba merindukan kalian. Cepat pulang yah aku menunggu kalian

Ucapan Elena masih terdengar jelas di telinga Bian. Entah kenapa pria itu merasa bersalah saat berusaha menutupi kebenaran bahwa orang tua Elena telah tiada.

*****

"Kak, apa kau tidak tau Elena kecelakaan setelah kembali dari pesta Bian?"

James mengabaikan Jessica yang baru saja duduk di dekatnya.

"Kenapa kau diam saja? Padahal setau ku kau dan Elena sangat dekat" James mendongak menajamkan matanya.

"Kau khawatir dengan Elena atau Brandon? sejak kapan kau secerewet ini? Apa jangan-jangan kau khawatir dengan Brandon?"

Selidik James membuat Jessica tertunduk.

"Tidak itu tidak mungkin, aku tidak ada hubungannya dengan Brandon mana mungkin aku mengkhawatirkan pria itu?"

"Apa sepatu  dan lantai itu lebih menarik di banding wajah ku? Sepertinya kau lupa bahwa aku tidak suka seseorang menunduk saat berbicara dengan ku"

Jessica mendongakkan kepalanya saat mendengar teguran Brandon.

"Kembalilah ke meja mu, aku muak melihat wajah mu yang selalu kau tekuk"

Dengan pelan Jessica berjalan ke meja kerjanya. Ya,selama Elena masuk rumah sakit. Gadis itulah yang menjadi sekertaris James.

"Atur jadwal ku, besok aku akan ke rumah sakit menjenguk Elena"

"Baik kak"

"Bersikap profesional lah Jessica,ingat kau hanya sekertaris ku di sini bukan sebagai adik ku"

"Baik sir"

*****

"Kau pucat, apa ada yang sakit?" Tanya Brandon saat melihat bibir gadis itu memutih.

"Aku baik baik saja, he-hei apa yang ingin kau lakukan?" Teriak Elena menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Aku mau mandi"

"Kenapa bukan di rumah saja, jangan di sini" desis Elena.

"Memangnya ada apa? Kau pikir aku akan menerjang mu? Heii tubuh jalang ku lebih berisi dari pada kau"
Ucap Brandon menahan tawanya agar tidak terdengar oleh Elena.

"Tapi tetap saja aku lebih nikmat di bandingkan mereka dan bahkan mungkin kau akan lebih bergairah dengan ku"Sarkas Elena, setelah menyadari kata-katanya, ia langsung memukul mulutnya sendiri kemudian memalingkan wajahnya.

Sedangkan Brandon, pria itu menyeringai menatap Elena.

Dengan langkah pelan Brandon mendekati ranjang king size itu dan duduk di samping Elena

"Apa kau mengerti dengan ucapan mu barusan? Kau membuat sesuatu di bawah sana mengeras"

"Apa yang kau lakukan?" Pekik Elena saat merasakan sesuatu yang kenyal menempel di telinganya dan panasnya napas Brandon menerpa wajah gadis itu.

"Itu hukuman karena kau berani berbicara seperti itu, jangan katakan itu di hadapan pria lain" Brandon menarik bibirnya lalu mengambil handuk dan memasuki kamar mandi.

Setelah mandi Brandon keluar dengan pakaian santainya.

Setelah mandi Brandon keluar dengan pakaian santainya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa kabar?"

Keduanya tersentak saat seorang lelaki memasuki kamar Elena. Elena yang sibuk memainkan hp mengalihkan tatapannya pada pria itu.

"Apa kabar Elle"

"Kau mengenalku?" Tanya Elena heran, karna jujur ia tidak mengenali pria di depannya.

James mengerutkan keningnya dan menatap Brandon meminta penjelasan.

"Dia lupa ingatan, dia melupakan ingatan 2-3 tahun yang lalu"jelas Brandon dengan suara datar tanpa menatap James.

"Maafkan aku karna melupakan mu. Hm siapa nama mu?"

"Aku James Luciver. Dan aku adalah kekasih mu"
James terkekeh karna Brandon melemparkan nya handuk yang masih basah.

"Jaga bicara mu" desis Brandon.

"Jangan hiraukan dia sayang, dia memang tidak merestui kita. Mungkin karna terlalu lama sendiri dia sering mengusik hubungan kita"

"Jangan meracuni otaknya James. Jika kau ingin menjenguk ya menjenguk saja, jangan meracuni otaknya dengan kata-kata busuk mu"

"Lihatlah sayang, mungkin dia cemburu" ucap James dengan suara sedih di buat-buat.

Brandon langsung menutup laptopnya menimbulkan suara keras dan berjalan mendekati Elena dan James.

"Pulanglah, saat ini bukan jam besuk kembali Minggu depan"

"Kenapa harus Minggu depan. Besok aku mau menjenguk kekasih ku. Kau tidak ada hak melarang ku"

"Dia ponakan ku, pulanglah dan lepaskan tangan kotor mu darinya" desis Brandon tidak suka.

"Baiklah, paman mu yang posesif ini menyuruh ku pergi. Sampai jumpa sayang" james mengecup tangan Elena lalu pergi dengan tawa yang menggema di ruangan itu.

Setelah kepergian James, Brandon langsung menarik tangan Elena. Elena yang sedari tadi tersenyum melihat tingkah mereka kaget saat tangannya di tarik.

Brandon membersihkan punggung tangan Elena yang tadi di kecup oleh James.

"Dengar dia bukan kekasih mu, kau tidak punya kekasih. Dan ingat kau tidak boleh menjalin hubungan dengan lelaki manapun tanpa sepengetahuan ku. Mengerti?"

Brandon menatap Elena dengan tatapan menusuk membuat sesuatu di dada Elena menghangat. Gadis itu kemudian tersenyum lalu mengangguk mengiyakan.
.
.
.
.
.
.
.
Jangan lupa vote dan spam komen ✨♥️

MONSTER UNCLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang