"Apa yang kau katakan? Aku sedang hamil"
Brandon mengehela napas panjang.
"Jadi sembilan bulan aku tidak akan mendapatkan hak ku?"Elena mengangguk mengiyakan tidak memperdulikan tatapan Brandon yang memelas.
"Itu terlalu lama Elena""Ini untuk kesehatan anak kita, dan apakah ada orang yang bercinta saat hamil? Bukankah bercinta saat hamil akan mempengaruhi proses pertumbuhan anak di dalam rahim ku?"
"Mana aku tau, tanyakan saja pada Bian"ketus Brandon dan berbaring di samping Elena, sengaja membelakangi wanita itu.
"Apa kau marah?"
"Tidak"
"Hanya sembilan bulan"
Elena terkekeh geli, pembahasan mereka sangatlah ambigu.Brandon meraih ponselnya dan mengklik mesin pencarian
Kehamilan bukan sebuah penghalang bagi ibu hamil untuk berhubungan intim dengan pasangan. Hubungan intim aman saat dilakukan selama kondisi kandungan ibu sehat dan kuat. dan yang paling penting berhubungan badan boleh di lakukan selama keduanya masih merasa nyaman.
Senyum Brandon mengembang saat menemukan beberapa situs web yang mengatakan berhubungan badan saat hamil di perbolehkan.
"Lihatlah" Brandon memberikan ponselnya pada Elena dengan senyum licik di wajahnya.
Pipi Elena langsung merona saat membaca semua hasil pencarian Brandon. Di sana mengatakan berhubungan badan dapat di lakukan bahkan tata cara berhubungan untuk orang yang sedang hamil pun Brandon temukan.
"Besok aku akan mengambil hak ku, malam ini aku memaklumi dirimu karna kau sakit. ayo kita tidur"ucap Brandon nakal dan meraih Elena kedalam pelukannya.
"Brandon?"
Elena mendongak menatap Brandon, sedari tadi ia berusaha untuk tidur namun sampai sekarang ia masih terjaga.Tidak mendapat jawaban Elena menyentuh hidung Brandon. Mengamati wajah suaminya.
Tangan-tangan mungil Elena menjelajahi wajah Brandon. Mulai dari ia memainkan rambut pria itu lalu beralih ke alis tebalnya. Lalu turun ke hidung mancung Brandon dan berakhir di bibir seksi pria itu.
Tangan Elena bergerak mengusap bibir bawah Brandon, Elena tersenyum saat merasakan kenyalnya bibir Brandon.
"Kenapa kau sangat tampan?" Elena tertawa menyadari kebodohannya. Brandon sedang tidur, mana mungkin Brandon mendengar nya.
Elena menjauhkan tangannya dari bibir Brandon, ia mendekatkan wajahnya hingga bibir mereka bertemu. Mengecup bibir Brandon dan tertawa kecil
"Bukan begitu caranya"
Brandon membuka matanya dan menarik tengkuk Elena.Melumat bibir gadis itu bergantian, mengabaikan keterkejutan Elena. Lidah Brandon menerobos masuk ke bibir Elena.
Brandon menindih Elena, semakin memperdalam ciumannya. Menjauhkan bibirnya sesaat memberi Elena kesempatan untuk bernapas.
Brandon menarik baju tipis Elena dan membuka bra yang menghalangi tangannya menyentuh gundukan di dada Elena. Bibirnya kembali saling melumat membuat Elena mengerang nikmat.
Tangan Brandon sudah meremas dua bukit Elena dan bibirnya beralih mencium leher wanita itu.
Elena mengerang nikmat, merasakan sensasi baru namun luar biasa.Elena melotot saat merasakan panas di depan kewanitaan.
Keduanya sudah telanjang bulat dengan Brandon yang mendesak kan miliknya memasuki kewanitaan Elena.
"Akhhh kau benar-benar sempit Elena"
Brandon terus saja mendorong hingga merasakan kewanitaan Elena membungkus miliknya.
Ia tidak bergerak, ini yang kedua kalinya bagi Elena. Dan bahkan saat yang pertama Elena tidak dalam keadaan sadar.Melihat kerutan di dahi Elena membuat Brandon sadar wanitanya kesakitan.
Brandon mencium bibir Elena mengalihkan rasa sakitnya, ia melepas ciumannya dan menatap Elena meminta persetujuan. Melihat Elena yang mengangguk Brandon ikut mengangguk lalu memaju mundurkan pinggulnya dengan pelan.
Elena benar-benar seperti akan melayang saat itu juga, dia baru mengetahui bahwa bercinta adalah hal yang menyenangkan.
*****
Elena bangun dengan keadaan jauh dari kata baik.
Ia menyesali ucapannya semalam yang mengatakan bahwa bercinta adalah hal yang menyenangkan.
Karena kenyataannya sekarang bejalan untuk ke kamar mandi pun ia kesusahan. Brandon benar-benar tidak membiarkannya istirahat semalam.Brandon menyergit saat mendengar Elena yang meringis di ujung ranjang.
"Kau baik-baik saja?""Sakit"
Brandon mendekati Elena menangkup kedua pipi istrinya.
"Maafkan aku, aku terlalu bersemangat kemarin"
Mengingat percintaannya dan Brandon pipi Elena memanas.Mengingat dengan tidak malunya dia mendesah dan menggoyang kan pinggulnya mengikuti irama pinggul Brandon dan berteriak sekencang mungkin saat mencapai orgasmenya. Bahkan ia tidak mengingat berapa kali ia organisme.
"Bahkan kau masih bisa merona"
Suara Brandon menyadarkan Elena bahwa pria itu masih berada di depannya."Apakah kau ingin mengulang memori semalam? Selagi aku masih libur hari ini" goda Brandon dengan menatap Elena nakal.
"Yang benar saja, ini masih perih"
Brandon mengangguk mengerti lalu meletakan tangannya di leher dan lutut Elena. Menggendong istrinya memasuki kamar mandi."Aku tadi menyiapkan air hangat untuk mu, berendam lah agar kau tidak terlalu kesakitan"
.
.
.
.
.
.
.
Jangan lupa vote dan spam komen ✨♥️
KAMU SEDANG MEMBACA
MONSTER UNCLE
RomansaFOLLOW SEBELUM BACA "Putuskan dia" Perintah Brandon membuat Emosi Elena benar-benar tak terkendali. "Apa urusannya dengan mu hah? Mengapa aku harus memutuskan seseorang yang memang sudah lama ku kagumi, kami berkencan" bentak Elena. Rahang Brandon m...