"Apa yang aku katakan kau jangan ikut"
Elena menatap Brandon tajam.Brandon berdiri dan menggendong Elena ala bridal style keluar club dan tentu saja gadis itu sedari tadi meronta-ronta seperti cacing kepanasan.
Brandon melajukan mobilnya ke arah selatan, mengabaikan umpatan yang di berikan Elena. Setelah 45 menit keduanya sampai di apartemen Brandon.
Pria itu kembali menggendong Elena mengabaikan tatapan iri orang-orang yang melihatnya.
pria itu terus melangkahkan kakinya."Lepaskan aku brengsek"
"Diam atau ku bungkam bibir mu dengan bibir ku" ancam Brandon lalu menurunkan gadis itu di sofa ruang tamu.
"Kenapa kau membentak ku, mommy saja tidak pernah membentak ku. Kenapa sekarang kau membentak ku? Sebenarnya kau siapa?" Racau Elena
Kemudian berjalan sempoyongan ke kamarnya. Brandon memijat pangkal hidung mancungnya mengikuti langkah gadis itu.
"Nama mu adalah Spongebob"
Saat membuka pintu kamar Elena Brandon di kejutkan dengan Elena yang duduk memperhatikan ikan-ikannya di akuarium mini di sudut ruangan sambil menangis tersedu sedu.
"Kenapa kau menghianati Patrick, kau berjanji akan pergi jam 7 tapi kau malah pergi sebelum jam 7"
Bentak Elena pada ikan koi yang sedang menari-nari di dalam aquarium.
Brandon benar-benar pening melihat kelakuan Elena, pria itu mendekati Elena.
"Jika tidak kuat minum kenapa harus minum? Kau seperti orang gila saat ini"
Elena menoleh dengan tatapan yang tajam kemudian tertawa terbahak-bahak.
Elena berjinjit menyetarakan tingginya dengan Brandon lalu menyatukan bibir keduanya.
Mata Brandon membulat kaget. Dengan lihai Elena menggerakkan bibirnya di atas bibir nya menggoda bibir pria itu menyambutnya, tapi Brandon tetap diam saja. Brandon menjauhkan wajahnya menatap gadis itu dengan tatapan tajam.
"Kau harus tidur" Brandon setengah menarik Elena, pria itu membaringkan Elena dan menyelimuti gadis itu. Perlahan Elena memejamkan matanya.
"Kau sangat menyebalkan saat mabuk"
Setelah memastikan Elena sudah tidur, Brandon melangkah ingin ke mengganti bajunya. Namun tangan mungil Elena menahannya.
Brandon mendengus kesal.
"Bisakah kau tidak menyiksa ku?"
Elena menarik Brandon hingga Brandon menimpa tubuh gadis itu dan langsung menarik tengkuk Brandon kembali menyatukan bibirnya.Tidak menyia-nyiakan kesempatan dia mencecap bibir Elena dengan rakus.
Tangan Brandon tidak Tinggal diam. Kedua tangannya meremas payudara Elena menciptakan erangan kecil dari bibir itu.
*****
"Kenapa kau mengincar Brandon?" Tanya seorang wanita pada pria paruh baya yang terikat tali dengan kedua lutut bertumpu pada tanah.
"Lepaskan aku brengsek"
"Katakan dulu, kenapa kau mengincarnya. Aku harus mengetahui alasan mu"
Terry bungkam, wanita yang sedari tadi duduk di depannya maju dengan sebuah pisau dapur di tangannya.
"Kau benar tidak ingin menjawab?" Tanyanya sekali lagi.
Namun tetap saja ia bungkam. Dengan gerakan pelan wanita itu menggoreskan pisau di wajahnya.
"Baiklah, Aku menginginkan perusahaan Smith jatuh ke tangan ku"Desis Terry menahan sakit.
"Baiklah tujuan kita sama, tapi satu lagi pertanyaan ku. Kenapa kau malah menyakiti Elena? Aku dengar kau pernah menculiknya bahkan dua kali kau menculiknya"
"Aku harus menyakiti Elena agar memancing kemarahan anak bodoh itu"
wanita itu berjalan mundur mengulurkan tangan ke anak buahnya mengganti pisau dapur dengan sebuah pistol.
"Apa yang kau lakukan sania?" Pekik Terry saat Sania mantan istrinya menyodorkan pistol padanya.
"Tentu saja membunuh mu yang bermain-main dengan kedua mangsa ku dan kau juga bukan Daddy yang baik untuk Brandon" jawabnya santai, melepaskan 2 peluru ke lengan kiri dan paha kiri Terry
Melihat mantan suaminya yang kesakitan Sania berbalik.
"Dia belum mati, jangan langsung membunuhnya tusukkan pada wajahnya besi panas lalu siram air yang benar-benar mendidih" perintahnya pada orang-orang yang sedari tadi memandanginya kemudian meninggalkan tempat itu.
.
.
.
.
.
.
Jangan lupa vote dan spam komen ✨♥️
KAMU SEDANG MEMBACA
MONSTER UNCLE
RomanceFOLLOW SEBELUM BACA "Putuskan dia" Perintah Brandon membuat Emosi Elena benar-benar tak terkendali. "Apa urusannya dengan mu hah? Mengapa aku harus memutuskan seseorang yang memang sudah lama ku kagumi, kami berkencan" bentak Elena. Rahang Brandon m...