16.MONSTER UNCLE

12.7K 460 5
                                    

"Kemana kau membawa ku?" Tanya Elena setelah merasa bosan sejam duduk manis di mobil Brandon  Entah kemana tujuan mereka.

"Tunggu, kita akan sampai sebentar lagi"Jawab Brandon dengan menatap lurus ke depan.

"Uncle kau sudah mengatakan itu sebanyak 7 kali. Sekarang katakan kemana kau membawa ku?"

Elena mendengus kesal kemudian melipat kedua tangannya di depan dada dan menatap keluar jendela.

Setelah 40 menit Brandon memarkirkan mobilnya. Matahari sudah berganti dengan bulan. Brandon memperhatikan wajah damai Elena yang tertidur.

Matanya, hidungnya dan bibir manis itu benar-benar menggoda Brandon.

"Elena, bangun" dengan pelan Brandon membangunkan Elena. Mengguncang pundak gadis itu. Merasa terganggu Elena membuka matanya.

"Kita dimana?" Tanyanya dengan suara serak tapi terdengar seksi di telinga Brandon.

Brandon tidak menjawab dan memilih keluar mobil. Di ikuti oleh Elena.

Mata Elena berbinar rasa kantuknya tiba-tiba hilang di gantikan dengan perasaan senang. Laut, ia sangat suka dengan laut. Tidak ada seorangpun di sana kecuali mereka berdua.

Elena melepaskan sandalnya. Membiarkan kaki telanjangnya menyentuh pasir putih itu. Angin mengibar ibarkan rambut Elena membuat gadis itu benar-benar bahagia.

Sadar Brandon berada di belakangnya. Gadis itu membalikan badannya melemparkan senyum pada Brandon.

"Terima kasih"

"Itu tidak gratis" Brandon menarik tengkuk Elena menyatukan bibir mereka menciptakan kehangatan bagi keduanya.

Elena melingkarkan tangannya di leher Brandon. berjinjit untuk menyesuaikan tingginya mereka

Brandon mencium Elena dengan lembut membuat siapapun akan terbuai.
setelah merasa kehabisan nafas entah siapa yang melepaskan pangutannya lebih dulu.

"Your mine Elle"

.....

Brandon dan Elena berjalan memasuki mansion, Brandon mengenggam erat tangan Elena.

"Lepaskan tangan kotor mu dari anak ku jalang"Keduanya tersentak kaget, Briana berteriak pada Elena.

"Ada apa dengan mu Mom? Elena cucu mu"
Ucap Brandon dingin semakin mengeratkan genggaman tangannya.

"Cucuku? Dia bukan cucu ku, cucu ku adalah gadis yang berada di dekat ku. Celsie, Dan wanita jalang itu telah membohongi ku, membohongi mu Brandon"

Elena menegang melihat Celsie berdiri dengan angkuh di samping Briana. Sahabat Elena, bukan mantan sahabat Elena menatapnya dengan sinis.

"Ambil semua barang-barang mu, jangan mengotori rumah ku dengan kehadiran mu. Sudah cukup kau membodohi kami"

"Cukup Mom, jaga ucapan mu"

"Dan kau percaya begitu saja?kau lebih percaya dengannya dari pada aku cucu mu? jika kau tidak menganggap aku cucu mu baiklah. Aku juga tidak berharap menjadi keluarga smith, pantas Mommy meninggalkan mu dulu. Dan satu lagi aku tidak akan mengotori rumah mu tenang saja. Aku akan pergi tanpa kau suruh"

Elena berteriak menumpahkan kekesalannya. Bagaimana ia tidak kesal. Celsie telah merebut kekasihnya sekarang dia merebut kehidupannya.

"Dasar wanita jalang, drama mu sangat murahan" teriak Briana yang melihat Elena menghentakan tangan Brandon dan berlari menaiki tangga.

"Cukup Mom, jangan merendahkan Elena"

"Kau membelanya? Ada apa dengan mu Brandon. Ingat kau hanya anak angkat di keluarga ini"Brandon tersentak. Rahangnya mengeras tangannya mengepal.

"Mommy juga mengusir ku?Mommy ingin aku pergi?"

Plakk

Satu tamparan mendarat di pipi Brandon.

"Kau ingin pergi? Jangan lupa Brandon hidup mu ada di tangan ku. Dimana rasa terima kasih mu?"

Brandon tidak mengenali Briana lagi. Bertahun-tahun mereka bersama tapi baru kali ini Briana membentak dan menamparnya.

"Aku pergi, selamat malam Nyonya smith"
Elena menarik kopernya namun di tahan oleh Brandon.

"Aku antar"

....

Sudah sebulan sejak Elena meninggalkan kediaman Smith. Dan sudah sebulan pula Elena tidak mendapat kabar tentang Brandon.

"Elena" panggil James membuyarkan lamunan gadis itu.

"Ada apa?"

"Kau bisa menemani ku ke pesta pertunangan teman ku?"

"Teman mu? Siapa?"

James mendegus kesal
"Aku hanya menunggu jawaban ya atau tidak, bukannya ingin mendengar pertanyaan mu"

"Baiklah Tuan pemaksa aku akan ikut bersama mu. Tapi kemana Jessica? Mengapa kau tidak bersamanya saja?"

"Aku tidak akan menjawab pertanyaan apapun. Berdandan Lah, malam ini aku jemput di mansion mu"

James meninggalkan meja Elena tapi dengan cepat di tahan oleh gadis itu.

"Aku kembali ke rumah kecil ku, bukan di mansion itu lagi"

James menautkan kedua alisnya heran namun tidak bertanya lagi.

"Baiklah" ucapnya kemudian.

Sesuai janjinya James benar-benar menjemput Elena. Bahkan memberikan Elena gaun yang berwarna senada dengan tuksedo James.

Keduanya keluar dari mobil James. Elena membelalakkan matanya saat melihat banyak kamera di depan gedung itu. Menyadari kegugupan gadis itu James langsung merengkuh pinggang Elena dan berbisik.

"Jangan gugup,kau aman bersama ku"

Keduanya memasuki gedung, berbagai pertanyaan keluar dari mulut wartawan tapi tidak mendapat jawaban dari James.

"Kau bisa membawa siapapun yang kau mau James, kenapa harus aku?"

James terkekeh melihat Elena yang mendengus kesal.

"Dia yang memintaku membawa mu ke sini"

"Dia? Dia siapa?"

"Kau banyak bertanya Elle, ikut dengan ku"

James kembali menarik pinggang Elena. Ia menepuk pelan bahu seorang pria yang berbincang membelakangi mereka, tapi dapat Elena pastikan pria itulah tunangan wanita yang sedang sibuk menyapa beberapa tamu.

Pria itu membalikan badannya membuat kedua bola mata Elena melotot. Ia tidampercaya pria itu akan tunangan setelah lama tidak bertemu dengan Elena.

"Kau?" Hanya itu yang dapat terucap dari bibir gadis itu.

Sedangkan sang pria memberikan senyum manisnya pada Elena dan James.

Sedangkan sang pria memberikan senyum manisnya pada Elena dan James

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
Jangan lupa vote dan spam komen ✨♥️

MONSTER UNCLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang