"Pria itu datang lagi"Bisik Cristal di belakang Elena membuat piring yang di pegang Elena hampir terjatuh. Elena mendengus kesal.
"Cristal berapa kali harus ku katakan pada mu jangan mengejutkan ku"
"Salah mu yang melamun sambil kerja" Cristal menyengir memperlihatkan giginya yang gingsul.
"Siapa yang kau maksud?"
"Pria yang pernah memarahi ku karna menumpahkan jus di jasnya" jelas Cristal memutar bola matanya.
"Brandon? Apa yang dia lakukan?"
"Entahlah, dia bersama dengan seorang wanita"
Elena mengintip dari balik pintu dari kejauhan Elena dapat melihat wanita itu menatap Brandon dengan tatapan memuja Brandon tersenyum kepada wanita itu dan mengeluarkan kotak dari saku celananya, dari kejauhan Elena yakin itu kotak perhiasan entah itu cincin, gelang atau kalung Elena tidak bisa memastikan.
"Jadi sekarang kau seorang penguntit dan meninggalkan pekerjaan mu"
Elena terkejut dan membalikan badannya menatap James bersandar di meja dapur.
"Kemana Cristal dan kenapa kau di situ?"
"Cristal bekerja tidak seperti kau yang menguntit pria yang sedang bersama kekasihnya, apa cinta mu bertepuk sebelah tangan nona?"kekeh James
"Bertepuk sebelah tangan? hahaha kau salah tuan. Aku tidak menyukainya dan asal kau tau? Dia uncle ku" jelas Elena yang tertawa hambar.
"Lalu kenapa kau mengintip dari balik pintu?
Skakmat, Elena pun tidak tau kenapa dia mengintip toh itu juga bukan urusannya.
Tapi tetap saja Elena penasaran.
Melihat Elena yang terdiam James tersenyum."Kembali bekerja nona atau gaji mu bulan ini tidak akan masuk ke rekening mu"
Elena mengangguk dan kembali melanjutkan mencuci piring-piring kotor di depannya.
"Oh sayang kau membelinya untuk ku?" tanya wanita itu pada Brandon girang.
"ya,aku mengetahuinya bahwa kau menginginkannya"
"Aku mencintai mu Brandon"
Brandon tersenyum dan menggenggam tangan wanita di depannya.
"kau tau? kemarin aku ke tempat teman ibu ku, dan aku melihat tas yang sangat cantik"
"Jika kau mau aku bisa memberikannya untuk mu" pancing Brandon.
"Oh tidak perlu sayang tapi jika kau memaksa, aku akan menerimanya" katanya lalu mengecup pipi Brandon.
Brandon tidak menyukai wanita yang menginginkannya karna uang mereka terlihat menjijikan. Brandon tidak tau apakah akan ada wanita yang serius padanya karna wanita yang mendekatinya semuanya sama saja menjijikan, mengincar hartanya
plakk!!
sebuah tamparan keras mendarat di pipi kanan Brandon, Brandon memutar matanya pada wanita yang baru saja datang dengan dress merah menyala serta lipstik merah di bibirnya.
"kau pria paling bajingan yang pernah ku temui"Sembur wanita cantik itu dengan mata yang berapi-api menatap Brandon dan menunjuk wajahnya dengan telunjuk yang di cat merah.
Brandon menatap datar wanita yang baru saja menamparnya.
"Minggu lalu kau memberikan aku sebuah gelang berlian dan menghilang tanpa kabar,kita bahkan makan malam di rumah ku papa dan mama juga menyukai mu tapi apa yang kau lakukan dengan wanita jalang ini?"
"Brandon katakan kau memilih ku atau wanita jalang ini?" Sambung wanita itu.
"Maafkan aku Rose sepertinya
hubungan kita berakhir di sini" ucap Brandon lalu menatap wanita yang baru saja ia beri cincin."Dan kau, aku ingin putus" jelasnya lalu berjalan meninggalkan kedua wanita yang membulatkan matanya tidak percaya.
"sebuah pertunjukan menarik dimana si playboy tertangkap basah berkencan dengan selingkuhannya"gumam Elena yang menyaksikan Brandon di tampar di depan banyak orang.
"Heii bajingan nama ku Celsie bukan Rose"
Elena melihat wanita yang memakai dress warna merah berbalik dan berteriak dan ya dia Celsie, mantan sahabatnya yang menjalin hubungan dengan mantan kekasihnyaa. Elena mendekati Celsie, Celsie duduk di tempat yang tadi di tempati Brandon dan kekasihnya.
"kemana Dalton?"Elena melirik kiri dan kanan.
"Elle? apa yang kau lakukan di sini?" Celsie tampak terkejut
"Seperti yang kau lihat semua harta ku telah habis dan kekasih ku selingkuh dengan sahabat ku sendiri dan di sinilah aku menjadi pelayan" jawab Elena acuh.
"kau sangat menyedihkan"Sinis Celsie.
"Aku memang menyedihkan tapi kau lebih menyedihkan, bercinta dengan kekasih ku dan di sini kau menangisi kekasih mu yang selingkuh, bukankah tuhan adil?" Kata Elena kemudian melangkahkan kaki meninggalkan Celsie yang menatapnya dengan berapi-api.
***
Waktu menunjukkan pukul sepuluh malam namun Elena dan Cristal masih berada di Cafe.
"Lihatlah wanita itu" tunjuk Cristal.
"Yang mana?"Elena celingukan mencari sosok yang di tunjuk Cristal.
"Itu yang pakai baju kuning"
Elena mengangguk setelah melihat wanita yang Cristal maksud Elena."Tadi pagi aku belum membuka pintu tapi dia sudah duduk di meja pelanggan Mungkin dia tidur di sini"jelas Cristal mencari raut kecewa di wajah Elena.
"Lalu? ada apa dengan hal itu?"
"Dan james keluar dari ruangannya dengan bertelanjang dada"
Elena berhenti memotong wortel yang berada di tangannya, entah mengapa tangannya hanya mengambang di udara mendengar kenyataan itu.
"Jadi maksud mu mereka tidur bersama?" tanya Elena memastikan.
"Begitulah"
"Apakah kau kecewa?"
Elena menggeleng dan melanjutkan memotong-motong wortel."Jangan bohong, jelas-jelas kau menyukainya tapi kau berusaha menyembunyikan perasaan mu, ohiya namanya jevica"
"Jessica" koreksi Elena.
"wow, kau mengetahuinya? dari mana kau tau?"
"Aku pernah bertemu dengannya sekali, dan James mengatakan bahwa dia adalah Jessica"
"katakan saja perasaan mu sebelum terlambat"usul Cristal berhasil membuat Elena melotot padanya.
"Apa kau gila? mana mungkin aku mengatakan padanya tidak tidak itu tidak mungkin terjadi"
"Terserah kau saja tapi kau harus tau jangan menyesal nantinya"
bagaimana jika mereka benar pacaran? bagaimana jika aku tidak dapat melihat senyum hangat James lagi? bagaimana jika semua ucapan Cristal itu benar bahwa James sering tidur dengan wanita itu? apa yang akan terjadi pada ku jika itu wanita pilihan James?
beberapa pertanyaan bermunculan di kepala Elena membuat dadanya sesak dan matanya memanas.
.
.
.
.
.
.
.
Jangan lupa vote dan spam komen ✨♥️
KAMU SEDANG MEMBACA
MONSTER UNCLE
RomanceFOLLOW SEBELUM BACA "Putuskan dia" Perintah Brandon membuat Emosi Elena benar-benar tak terkendali. "Apa urusannya dengan mu hah? Mengapa aku harus memutuskan seseorang yang memang sudah lama ku kagumi, kami berkencan" bentak Elena. Rahang Brandon m...