"bacakan jadwal ku"Perintah James
"Jam 10 anda ada pertemuan dengan tuan Vernando di sebuah restoran, jam 12 nanti anda akan meeting dengan tuan Tommy, dan saat sore anda akan ke rumah sakit menjenguk nona Elena" terang Jessica.
"Tommy? Daddy Brandon?"
"Iya sir"James mengangguk mengerti dan menatap Jessica.
"Hapus jadwal ku dengan Elena"Jessica menyerngit mendengar ucapan James, bukannya kemarin ingin bertemu? Pikirnya.
"Ada apa sir? Bukannya anda sediri yang menyuruh saya?"
"Sebelum pulang aku kemarin ke rumah sakit"
Jessica mengangguk membungkuk undur diri.
Tetapi dengan bodohnya Jessica tidak memperhatikan langkahnya membuatnya terjatuh kelantai.Dengan sigap James menggendong Jessica ke sofa, melepas sepatu gadis itu.
Jessica melotot, baru kali ini kakaknya menolongnya. Dengan cepat Jessica menarik kakinya dari pangkuan James.
"A-aku tidak apa-apa sir, hanya terkilir biasa. anda tidak perlu khawatir"
"Jaga kesehatan mu, aku tidak ingin ada salah satu pegawai ku yang sakit" Ucap James datar lalu meninggalkan Jessica.
*****
Brandon mengirimkan sebuah pesan pada Elena, mengatakan bahwa sepertinya dia akan pulang larut.Elena berjalan keluar kamarnya dan menemukan beberapa bodyguard di sana.
"Nona tidak boleh pergi" cegah salah satu pria yang Elena yakini dia bodyguard Brandon.
"Kenapa tidak? Aku tidak akan kabur"
Bodyguard itu tetap kekeh melarang Elena keluar mengabaikan segala ancaman gadis itu yang mengatakan akan menyuruh Brandon memecatnya.
Elena menggerutu di dalam kamar VVIP itu.
Mengutuk pria botak yang sedari tadi melarangnya meninggalkan kamarnya.Demi tuhan, dia bosan di tempat itu.
Bosan bermain ponsel seharian dan ia membutuhkan teman.Tatapannya tertuju pada jendela besar di sampingnya menunjukkan taman rumah sakit.
Seulas senyum muncul di bibir Elena.
Ia berusaha tidak menciptakan suara agar orang-orang botak di depan kamarnya tidak curiga.Elena keluar melalui jendela dan berjalan mendekati beberapa bunga di taman itu.
Di sana sangat sepi, mungkin karna malam hari. Dan lampu yang tidak terlalu terang membuat orang malas memasuki taman itu.Elena terus saja tersenyum, akhirnya dia menghirup udara segar. Namun senyumnya lenyap saat merasakan sakit di punggungnya.
Dengan sekali pukulan gadis itu tergeletak.
*****
"Nona Elena kabur tuan"
Brandon menendang tulang kering pria itu.
"Apa kau bilang? Kabur? Aku membayar mu untuk menjaga dia brengsek"
Brandon langsung pulang saat bodyguard nya mengatakan ada sesuatu yang terjadi di rumah sakit dan ternyata Elena kabur."Cari Elena, kalau kalian tidak menemukannya, kalian bayar dengan nyawa"
"Kerahkan seluruh anak buah mu brengsek" teriak Brandon pada seseorang yang sedang menatapnya sendu.
"Kami sudah berusaha tuan, tapi nihil Nona Elena tidak dapat di temukan"
"Berapa banyak uang yang aku keluarkan hah? Kenapa kalian begitu lemah. Aku hanya menyuruh kalian mencari gadis ku tapi sampai saat ini kalian belum menemukannya?" Satu bogem mentah mendarat di pipi pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MONSTER UNCLE
Любовные романыFOLLOW SEBELUM BACA "Putuskan dia" Perintah Brandon membuat Emosi Elena benar-benar tak terkendali. "Apa urusannya dengan mu hah? Mengapa aku harus memutuskan seseorang yang memang sudah lama ku kagumi, kami berkencan" bentak Elena. Rahang Brandon m...