Zwei

2.9K 327 29
                                    

***
Zwei : Cemburu
***

"Oh i..."

"Tidak, dia bersama saya"

"...ya"

Rasanya jantungku ingin jatuh dari tempatnya kala mendengar suara itu.

Deep voice yang selalu membuat jantungku berdebar kala mendengarnya, suara seorang Na Jaemin.

Ia berdiri di hadapanku dan menatapku dengan tatapan tegas, membuat lidahku seperti kelu.

"Oh kamu dengan Jaemin ternyata, pantes ada nampan makanan disebelah kamu," ujar Xiaojun.

"Jika kamu sudah mengetahui ada dua nampan makanan di atas meja ini, mengapa kamu masih menanyakan boleh atau tidaknya kamu duduk di meja gadisku?" Tanya Jaemin.

"Santailah Jaem, aku cuman nanya," balas Xiaojun.

"Kamu--"

"Udah Na, jangan berantem disini. Malu diliatin orang." leraiku segera.

Jaemin menatapku, ah tatapannya membuatku kaku.

Tak ada sepatah kata keluar dari mulutnya, tapi tiba-tiba ia menarik lenganku menjauh.

"Maaf Jun!" teriakku pada Xiaojun kala Jaemin menarikku keluar.

Ternyata tempat tujuan Jaemin menarikku adalah parkiran, lebih tepatnya ke mobil miliknya.

Tapi,

Sebentar.

Kenapa ia menarikku ke mobil? Aku ingat betul kelasnya hari ini akan selesai sore, sedangkan aku malam.

"Kamu kenapa ngajak aku ke mobil? Aku masih ada kelas sampai malam nanti Na," tanyaku.

Percuma kamu bertanya bergitu Kim, karna kau akan tau pada akhirnya pertanyaanmu tak mendapat jawaban.

Jaemin melajukan mobilnya keluar dari area kampus, aku tak tau pasti ia membawa diriku kemana.

Selama perjalanan, hanya keheningan yang mengisi. Aku dan Jaemin sibuk dengan aktivitas masing-masing, aku yang menatap pemandangan kota Seoul dan dirinya yang sibuk menyetir.

Tapi ada satu hal yang baru aku sadari,

Daritadi mobil ini hanya berputar mengelilingi persimpangan yang untungnya lumayan sepi.

Aku paham betul dengan kondisi ini.

"Oke, kamu mau ngomong apa?" Ujarku akhirnya membuka suara.

Kalau tidak begitu, sampai seminggu kedepan pun aku tak akan menginjakkan kaki ku ke rumah.

Jaemin melirikku, kemudian ia menghentikan mobilnya di dekat sebuah taman.

Ini salah satu kebiasaan Jaemin yang menurutku merepotkan, kalian tau mengapa? Karna jika ada hal yang ingin dia sampaikan padaku terutama itu hal serius, ia akan membawaku berputar-putar dijalanan hingga aku yang mulai menanyai apa yang ingin ia sampaikan.

"Ayo kamu mau ngomong apa? Jangan bikin aku bolos jam kuliah Na." tanyaku lagi.

"Saya yakin kamu sudah tau apa yang mau saya bicarakan," jawabnya dingin seperti biasanya.

"Xiaojun?" Tebakku dan pria yang menjabat sebagai kekasihku selama tiga tahun terakhir ini mengangguk pelan.

Mengehal nafas panjang, aku mencoba menatap tepat di mata pria didepanku ini.

"Kenapa sih Na? Kenapa kamu kayak nggak suka gitu kalo aku deket sama Xiaojun yang notabenya cuman temenan sama aku? Kenapa kamu nggak suka aku deket sama dia tapi kamu nggak masalah kalo aku deket sama Mark yang notabenya mantan aku? Kenapa sih Na? Aku nggak habis pikir deh, serius!" ujarku yang mulai jengah sendiri.

Cold [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang