zwölf

1.4K 193 4
                                    

~
zwölf: Hello Kim
~

Ice Prince☃

Na aku udah selesai kelas|
Aku tunggu di perpus aja ya?|
Sekalian mau balikkin buku|

|ya
Read

Aku kembali menyimpan handphoneku dan berjalan melewati lorong kampus.

H-7 sebelum koas membuat aku maupun Jaemin semakin sibuk, kami bahkan semakin jarang bertemu. Ini pun sudah sebulan sejak aku dan Jaemin tidak pulang bersama.

Syukurnya hari ini kelas berakhir dan tugasku tidak terlalu banyak, beruntung juga kelas Jaemin berakhirnya sama dengan kelasku dan ia sedang tidak ada tugas hari ini, jadi aku dan dia bisa menghabiskan waktu berdua.

Tentang Liyan, aku dan dia sudah tidak berdebat lagi walau tak jarang saling bertatap sinis kala bertemu. Aku masih dalam pendirian awal, tidak akan memberikan Jaemin denga mudah padanya.

Jalan ke perpustakaan itu harus melewati beberapa lorong, salah satunya yaitu lorong yang kosong. Ah bukannya kosong, hanya sepi dan jarang dilewati orang-orang.

Untungnya lorong ini tidak gelap, bahkan mendapatkan cahaya matahari yang bagus walau jarang dilalui.

Grep!

Tanganku ditarik oleh seseorang, kuketahui itu adalah seorang pria dilihat dari tubuh bongsornya.

Tak tau pasti kemana ia membawaku, aku masih terlalu kaget hingga kehilangan fokusku.

Sampai akhirnya ia membawaku ke sebuah ruangan dan aku sadar jika ini adalah gudang.

Dan dia,,,

Lucas?

Bruk!

Bahuku beradu cukup keras dengan tembok gudang, pencahayaan yang redup membuat diriku kesulitan untuk melihat wajah pria itu dengan jelas.

"Akh..." ringisku karna bahuku cukup sakit.

"Hallo Kim" suara beratnya membuat tubuhku merinding.

Kuakui kali ini aku takut, ditambah gelapnya ruangan membuat aku semakin cemas.

"A-apa maumu?" Tanyaku seberani mungkin.

Jika aku memperjelas bahwa diriku ketakutan, itu akan membuatnya semakin terpancing.

"Jangan berpura-pura bodoh Kim, aku tau kau mengerti kondisinya" balas pria itu.

Seringaian terlihat jelas tepat di depan wajahku, ah seringaiannya sangat menyebalkan!

"Bukannya aku sudah bilang padamu, jangan main-main denganku" ujarnya lagi.

Aku memilih diam, membiarkan pria itu berbicara.

"Tapi kau memilih untuk nggak menghiraukan ucapanku, jadi ini yang akan terjadi..."

"...Sudah aku kasih waktu untuk melepaskan kekasihmu itu dan memberikannya kepada Liyan, tapi..."

"...Kau menyia-nyiakan kesempatanmu nona Kim" ucapan terakhirnya ia lontarkan tepat di telingaku.

Cold [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang