Vier

2.4K 270 37
                                    

Sekarang udah pake sub judul nya ya,chapter sebelumnya juga sudah diberi sub judul.

***
Vier : Teman Malam
***

Hari ini cuaca sangat cerah, tapi tidak dengan cuaca di hatiku. Sejak pembagian ipk tadi, aku rasanya tidak bersemangat sama sekali.

Sekarang aku memilih berdiam diri di taman belakang fakultasku, disana jarang sekali ada orang-orang. Tempat yang cocok untuk berdiam diri kala kau sedih, ditambah ada bagai bunga yang menemani.

Terhitung sudah dua setengah jam aku duduk disini, tidak ada minat untuk pergi.

Suasana hatiku terlalu hancur hari ini.

"Sudah saya duga kamu disini." aku mendongakkan kepala kala mendengar suara itu.

Seorang pria bersurai kecoklatan tengah berdiri dihadapanku dengan tangan dimasukkan kedalam saku celananya.

Aku kembali menunduk, ingin menangis saja rasanya.

"Kamu nangis?" Tanya pria itu tapi tak aku jawab.

"Nilaimu tak ada yang salah sama sekali nona Kim," ujarnya lagi.

"Hiks..." satu isakkan keluar dari bibirku.

Kurasakan ia duduk disebelahku, kemudian mendekapku.

"Ayo bicara," ajaknya.

"NILAI BIOLOGIKU 95 NANA HUAA" Teriakku kesal.

Ya apa salahnya kalau aku menangis? Nilaiku rendah kalian tau. Nilaiku hanya 95 sedangkan Chaeyoung mendapatkan 99 untuk pelajaran Biologinya.

Tidak adil!

"95 tidak membuat dirimu dikeluarkan dari kampus Yeri," ujarnya sepele.

"95 sama saja 75 bagiku Na hiks..." rengekku.

Katakanlah aku berlebihan,tapi aku sudah belajar mati-matian untuk itu.

"Sudah jangan menangis lagi,kamu makin cantik nanti."

"Na Jaemin berhenti berkata omong kosong!" Sungutku.

Jaemin terkekeh pelan, kemudian mengacak rambutku.

"Hapus air matamu, ayo saya traktir ice cream" ajaknya.

"Ice creamnya lima ya?" Pintaku.

"Dua saja, kamu bisa demam kalau lima." tolaknya.

"Aku maunya lima..."

"Dua atau besok kamu demam?"

"Akh iya-iya dua aja, yaudah ayo keburu toko ice creamnya tutup." segera aku menarik tangan Jaemin menjauhi taman.

Di traktir ice cream siapa yang bisa menolak?

》❄❄❄《

Kami--aku dan Jaemin--baru sampai di rumahku pukul delapan malam. Seharian ini aku dan Jaemin menghabiskan waktu untuk mengelilingi mall, sekedar melihat-lihat dan tak jarang membeli sesuatu.

"Sebelum tidur mandi dan minum vitamin." ingatnya.

"Aku mau ngerjain tugas dulu," balasku.

"Sampai jam berapa?"

"Dunno"

"Jangan sampai larut malam, nanti kamu sakit lagi."

Cold [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang