fünfundzwanzig

1K 132 9
                                    

***
fünfundzwanzig: Him (2)
***

"Lu...cas"

Aku terdiam kala mendapati Lucas tertidur di ranjang itu, lengkap dengan perban yang terlihat di bagian lengannya.

Jadi, pria yang tadi aku obati adalah Lucas? Pria yang hampir melecehkanku di masa lalu?

"Kamu jangan takut, dia pasienmu. Segerelah memeriksa kondisinya dan setelah itu kita pulang, saya tunggu kamu disini" bisik Jaemin di telingaku.

Aku mengangguk pelan, kemudian melangkah mendekati Lucas yang masih menutup matanya. Aku segera memeriksa pria itu pelan tanpa suara, hingga beberapa menit setelahnya aku selesai dan keluar dari kamar itu.

Jaemin mengikutiku, namun ia hanya diam seraya menggenggam tanganku. Sebelumnya, aku mengambil tas selempangku dulu di meja resepsionis dan kembali melangkahkan kaki.

Sampai di luar gedung rumah sakit, langkahku terhenti karena Jaemin menarikku dan mendekapku di pelukkannya.

"Saya tau kamu takut, tapi saya mohon ke kamu untuk melupakan itu. Kamu tau saya masih merasa bersalah kala mengingat kejadian yang lalu itu? Saya tidak ingin kamu seperti ini, ayo tersenyum" lirih Jaemin tepat di telingaku.

Aku mengangguk dan membalas pelukkan hangatnya. Setelah beberapa lama, akhirnya kami melepaskan dekapan masing-masing dan masuk kedalam mobil.

❄❄❄

Ting!

Sebuah notifikasi masuk ke handphoneku, ada pesan masuk dari Jaemin.

Ice prince⛄

|sudah siap?

Udah Na|

|saya didepan
Read

Aku segera bergegas keluar rumah, hari ini Jaemin mengajukan diri untuk menjemputku.

Kulihat mobil bewarna silver milik Jaemin sudah terparkir rapi di halaman rumahku. Sebelum menghampirinya, aku mengunci pintu rumah dulu. Tidak ada orang di rumah, Chenle juga sudah berangkat ke sekolahnya satu jam yang lalu.

Aku berlari kecil menghampiri mobil silver itu, kemudian masuk kedalamnya. Disana ada Jaemin dengan kemeja biru langitnya, oh ya jangan lupakan rambut merah mudanya yang tertata rapi itu.

Iya, Jaemin mengganti warna rambutnya lagi. Tak ada bedanya denganku yang juga mengganti warna rambutku menjadi brown kembali.

Aku dan Jaemin memang hobi gonta-ganti warna rambut, hanya sebuah kesenangan dan ingin mencari suasana baru saja. Beruntung tidak ada larangan untuk hal seperti itu di kampus maupun rumah sakit.

Beberapa waktu setelahnya, aku dan Jaemin sampai di rumah sakit. Segera saja kami berdua masuk kedalam setelah Jaemin memarkirkan mobilnya.

Oh ya tentang kondisi papanya Jaemin, papa Siwon sudah membaik sekitar empat bulan yang lalu. Syukur sekali jantung papa Siwon tidak lagi lemah, walaupun begitu beliau tetap harus menjaga emosionalnya.

"Saya ke departemen dulu" ujar Jaemin.

"Iya, aku juga mau ke departemen. Babai Na" balasku dan kami berpisah sesuai arah jalan masing-masing.

Cold [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang